Persiapan

33 17 0
                                        

Akhirnya tiba hari libur yang aku tunggu-tunggu. Aku, Nisrina dan Satria mulai mempersiapkan perlengkapan, yang harus kita bawa dalam travelling nanti.  Alat-alat yang harus kami persiapkan (sudah kubuatkan list-nya) adalah:
• senter,
• tenda,
• peralatan memasak seperti kompor berukuran kecil lengkap dengan bahan bakar paraffin dan panci kecil,
• kompas,
• pisau,
• trash bag,
• tas gunung,
• sepatu/sandal gunung,
• jaket, 
• sleeping bed,
• sarung tangan,
• Balaklava atau topi rimba atau kupluk, Ponco atau jas hujan,
• masker, obat obatan pribadi dan P3K,
• serta air dan makanan.
Ada beberapa perlengkapan yang belum tersedia. Sepertinya aku harus mengajak Nisrina dan Satria untuk mencari perlengkapan yang belum ada. Setelah itu kita mampir ke kafe Ijo Daon. Kafe favorit kami.
Saat kami datang, kafe itu sepi sekali. Hanya ada beberapa orang yang memesan di kafe itu. Kami pun duduk di outdoor, tepatnya  terletak di bawah pohon.
Aku pesan minuman S’mores Frappuccino. Aku suka pesan s’mores Frappuccino karena aku suka marshmallow dan coklat. Ini adalah minuman dengan krim kocok marshmallowy dan saus cokelat susu bersama dengan campuran krim kopi, susu, es dan biskuit graham yang lezatnya  runtuh.  Cemilannya aku pilih Crispy Grilled Cheese  kue dengan campuran tiga keju meleleh di antara mentega dan roti sourdough panggang.
Sedangkan Nisrina memesan Caramel Ribbon Crunch Frappuccino.  Ini  adalah minuman dengan saus karamel gelap mentega dicampur dengan kopi, susu, dan es, di atasnya ada krim kocok dan saus karamel gelap kemudian atasnya dengan lapisan saus karamel gelap lainnya, krim kocok, curahan tipis  karamel, dan topping gula karamel renyah. Dan sebatang Frosted Doughnut Cake Pop Kue vanili dicelupkan ke dalam lapisan cokelat yang dibentuk menjadi donat mini atasnya dengan taburan pecahan permen warna warni.
“Habis dari sini kita ke rumah Satria yuk untuk checklist perlengkapan yang tadi kita beli di supermarket.” Ucap Nisrina.
“Sebentar ya gue izin ke nyokap dulu.”
Aku pun menelpon ibuku dengan alasan ingin kerja kelompok di rumah Satria.
“Kata nyokap boleh nih.tapi jangan pulang larut malam.”
Kamipun  menyeruput habis minuman kami. Setelah itu kita ke rumah  Satria untuk menunjukkan padanya, apa ada perlengkapan yang kurang dari yang kita beli tadi di supermarket.

Almost ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang