"lu pasti abis ngomong ke madame kan sa, gimana?" ucap senna
"Kita hanya perlu menuruti apa aja yang udah menjadi perintah dia, gua yakin kok semuanya yang terbaik"
"Tapi gimana sama nevia?"
"Tenang aja Senna, kita semua bisa ngejaga dia setidaknya anggap saja ini untuk latihan pertama buat nevia, karena nggak selamanya kita harus melindungi dan memanjakan neviakan"
"Benar" ucap ashelan.
Mereka kembali merenungkan apa yang baru saja terjadi dan yang diucapkan oleh Carissa.
Di pagi yang cerah ini terlihat ada seorang remaja cantik yang sedang menuruni anak tangga dan menuju ke ruang makan.
"Selamat pagi nona nevia" ucap salah satu pelayan.
"Pagii" jawabnya dengan senyuman manis wanita itu.
"Ini sarapan nya nona dan ini susunya"
"Terima kasih bi"
"Oh ya kata madame, hari ini nona diantar oleh supir disini"
"Baiklah"
Saat nevia sedang nikmati sarapannya datang laki-laki yang tidak lain adalah seorang kepercayaan dari Maggiera untuk mengawasi nevia, memberikan sebuah iPad yang di mana sudah tersambung video call.
"Maaf nona mengganggu, madame ingin berbicara dengan nona" ucap Hema, dan neviapun segera meletakkan alat makannya lalu segera mengambil alih iPad yang sudah tersambung.
"Hallo kak"
"Nevia, jangan berbuat sesuatu yang belum menjadi perintah saya, ingat tujuan kamu datang ke situ nevia"
"Baik kak"
"Selalu waspada dan jangan gampang percaya apapun dengan orang lain"
"Iya kak"
"Jangan mencampurkan perasaan saat menjalankan dendam dan juga misi, jika tidak ingin kamu hancur sebelum semua ini selesai, kendalikan hati dan pikiran untuk hal yang tidak penting"
"Okaii kakkk"
"Selesaikan sarapanmu setelah itu berangkatlah ke kampus bersama supir, saya sudah menyiapkan semua untuk keperluan kamu di sana"
"Baik kak ,terima kasih" panggilan itu terputus dan nevia yang sudah selesai sarapan pun langsung segera berangkat ke kampus.
Seluruh seisi kampus mendadak heboh karena kedatangan seorang laki-laki tampan di kampus mereka, seluruh pandangan wanita yang tertuju dengannya seakan-akan tersihir dalam hitungan waktu, namun laki-laki itu nampak tak perduli dan melewati mereka semua untuk menuju ke kelasnya.
"Dia tampan sekali" pujian itu terus keluar dari mulut mereka.
"Sudah tampan ,tinggi , wangi lagiii"