Kini hari berjalan begitu cepat hingga telah memasuki satu minggu setelah kejadian penyerangan Sahara, Di mana para pembisnis di setiap negara telah mendapat sebuah undangan acara pesta ulang tahun dan lamaran dari salah satu pengusaha sukses yang berada di Swiss, mendapat fasilitas kamar hotel yang telah disediakan oleh pengusaha sukses asal Swiss tersebut, kini para tamu undangan sudah berada di kamar mereka masing-masing.
"Apa kakak akan datang bersama aku dan ayah?" Tanya Carissa.
"Tidak, kalian pergilah lebih dulu"
"Jangan coba-coba untuk datang berdua bersama dengan Steven, maggiera " ucapan Samuel membuat langkah maggiera berhenti.
Samuel dan Carissa mengetahui bahwa selama satu minggu belakangan ini maggiera sering bertemu dengan Steven dan menghabiskan waktu bersama dengan langit, dan itu cukup membuat Samuel merasa takut jika Putri semata wayangnya kembali jatuh cinta kepada Steven.
"Tidak akan, aku hanya ada urusan penting setelah itu baru akan menyusul kalian ke acara tersebut" ucap Maggiera , setelah mengatakan hal tersebut maggiera pergi menuju kamarnya meninggalkan Carissa dan Samuel yang menatap kepergian dirinya.
"Tetap terus awasi kakakmu , Carissa"
"Iyaa papa"
"Bersiaplah"
"Kemana Steven?" Tanya Luke.
"Di kamarnya" jawab Leon.
"Anak itu akhir-akhir ini sering menghilang begitu saja, apa yang sebenarnya ia lakukan"
"Berhenti ikut campur dengan urusan orang lain ayah, bagaimanapun juga Steven mempunyai kehidupannya sendiri, jadi dia berhak melakukan apapun keinginannya, jangan bertindak seakan-akan Steven itu adalah anakmu" ucap Maverick.
"Ayah perhatikan semakin hari kamu semakin berani menentang pembicaraan ayah maverick, apa karena wanita itu?" Pertanyaan Luke membuat sang putra mengerutkan kedua alisnya, siapa wanita yang dimaksud ayahnya itu.
"Sahara lovent?"
"Tidak ada urusannya dengan Sahara atau wanita manapun"
"Benarkah? Lalu seminggu yang lalu bukan kah kamu menolong Sahara dari penyerangan di Indonesia?"
"Apa ayah dalang dari pengeroyokan tersebut?"
"Apa itu terlihat seperti rencana ayah?"
"Aku menolong hanya karena sebatas rasa kemanusiaan karena dia seorang wanita yang dikeroyok oleh sejumlah pria"
"Sejak kapan kamu mempunyai rasa kemanusiaan maverick?"
"Berhenti ikut campur ayah"
"Apa kamu berusaha untuk melindungi wanita itu?" Pertanyaan Luke membuat maverick merasa muak.
Maverick pergi begitu saja meninggalkan Luke dan Leon diruang tengah, Luke hanya bisa menatap kepergian putranya dengan sebuah nikotin yang berada diantara jari Luke dan sebuah cahaya dari lampu yang sedikit redup membuat kesan betapa mengerikannya tatapan Luke saat ini.