Saat maverick baru saja keluar dari kamar amar dan berniat kembali ke kamarnya, ia berhadapan dengan Steven yang baru saja akan masuk ke kamar Amar.
"Mau sampai kapan sikap lu begini mave?" Tanya Steven saat maverick yang berniat ingin pergi meninggalkan dirinya tanpa menyapa Steven sedikitpun.
"Sampai lo ngerti dan sampai lo bisa membedakan, kalau semua ini hanya membutuhkan waktu buat lu sadar bahwa yang lo lakukan selama ini itu sebuah kesalahan" ucap maverick dan pergi meninggalkan Steven tanpa menunggu jawaban apapun dari Steven.
"Gua sedang berusaha mencari tahu apa yang gak pernah gua tahu mave , gua juga berusaha untuk selalu mengendalikan diri gua dari rasa dendam ini" ucap Steven sambil menatap kepergian maverick.
Tatapan Steven begitu sedih saat melihat maverick yang mengacuhkan dan bersikap seperti orang asing kepada Steven, ia sedih melihat orang yang sudah ia anggap benar-benar seperti adik kandungnya harus bersikap asing kepada dirinya, Steven tidak bisa menyangkal bahwa dirinya begitu sangat menyayangi maverick. Terutama ia sangat menyesal waktu malam itu ia tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak memukuli Maverick, ia hanya bisa diam dan berusaha mencari tahu apa yang tidak pernah ia tahu dengan terus membangun kembali hubungan antara dirinya dan juga maverick.
Setelah melihat Maverick yang sudah tidak terlihat dari pandangannya , Steven kembali kepada tujuan awalnya yaitu menemui Amar.
"Amar" panggil Steven saat berada di ambang pintu dan ia melihat Amar yang terus menatap ponselnya.
"Oh bang, masuk" ucap amar.
"Gua mau minta maaf soal kejadian kemarin malam, gua terlalu emosi makanya mukul lo kayak gitu"
"Oh soal kemarin malam gak papa kok bang gue juga ngerti, karena gimana pun juga ini semua kan kesalahan gua, gua benar-benar minta maaf ya bang dikasih tugas sama lo gue malah nambah kekacauan di sini"
"Iya nggak papa, sekali lagi gua minta maaf dan kita tinggal mikirin gimana nanti harus berhadapan sama paman"
"Iya bang, gue juga udah mikirin itu kok dan gua juga udah siap kalau misalkan harus dapat hukuman dari paman tentang apa yang udah gua lakuin"
"Iyaaudh, cuman mau ngomong itu aja lo jangan telat makan siang"
"Iya bang, terima kasih banyak ya bang udah mau maafin gue dan sekali lagi gua benar-benar minta maaf sama apa yang udah gua lakuin"
"Iya, tenang aja cewek lu bakalan baik-baik aja kok sama Tuan Samuel" ucap Steven saat tidak sengaja melihat layar ponsel Amar yang menampilkan foto nevia.
"Oh hehe iya bang"
"Walaupun gua sama Tuan Samuel dan juga putrinya bermusuhan tapi gua kenal gimana Mereka dulu dan udah pasti keadaan cewek lu di sana baik-baik aja dan aman, jadi lo nggak perlu khawatir buat keadaan dia"