Seluruh orang hanya fokus pada makan malamnya tanpa adanya obrolan sedikitpun, hanya suara dentuman sendok dan garpu yang saling bergesekan.
"Aunty Carissa kakek sudah telepon aunty belum?"
"Belum sayang, mungkin kakek masih sibuk, besok kita telepon Kakek atau enggak mama ya" jawab Carissa.
"Yah padahal langit sudah kangen banget sama mama, ya sudah deh karena mama baru sembuh jadi biarin dulu Mama istirahat kan masih bisa ada hari esok buat telepon mama"
"Anak pintar"
"Kamu nanti jadi kan beli susu hamil buat nevia?" Tanya ezlyn.
"Jadi, memangnya kenapa?"
"Aku mau nitip sesuatu sekalian kamu keluar boleh kan?"
"Ohh yudh"
Akhirnya mereka memilih untuk kembali melanjutkan makan malamnya, namun di satu sisi maverick yang sedang fokus mencari tahu beberapa bukti tentang kecurigaan Leon menatap layar ponselnya yang tertera nama sang ayah.
"Berhenti melakukan hal bodoh yang akan merugikan banyak orang Maverick" ucap Luke
"Harusnya ayah lah yang berhenti, ayah terlalu jauh menyakiti hati orang-orang yang tidak bersalah"
"Jangan terlalu naif kamu Maverick, sejauh apapun perbuatan yang kamu buat, kamulah tetap darah daging ayah yang mempunyai sifat hampir mirip dengan ayah"
"Kita memang ayah dan anak, kita memang mempunyai sifat yang hampir sama, namun aku tidak buta akan sebuah kebenaran dan aku bukanlah manusia yang serakah lalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang aku inginkan"
"Jangan pernah mencoba untuk bermain-main dengan ayah , maverick"
"AYAH YANG SEHA-..." Belum sempat maverick melanjutkan omongannya namun panggilan itu lebih dulu berakhir.
"BAJINGAN" ucap maverick sambil memukul meja.
"Kirimkan orang-orang untuk menyerang mansion milik Samuel yang berada di Jerman, habisi semuanya tanpa tersisa sedikitpun" ucap Luke.