Selama perjalanan menuju ke rumah mereka Amar terus diam, ia terus menatap ke arah luar jendela dengan terus memikirkan nevia.
"Ada apa?" Tanya Damian sambil mengusap punggung Amar.
"Gua cuma takut, gua sama nevia akan di pisahin bang"
"Itu semua udah pasti amar, lu tahukan kalau paman dan juga tuan Samuel itu adalah musuh, jangan lupa juga kalau misalkan Abang Steven dan juga madame Maggiëra adalah musuh sejak lama. Mereka pasti nggak akan tinggalin diam, pasti mereka bakalan misahin lo sama nevia" ucap damian.
"Karena kalian berdua ditakdirkan untuk tidak saling bersama, sekalipun sempat bersama itu semua hanya sementara" ucap Lucas.
"Kita nggak akan ngebahas apapun di mobil, karena di rumah bang Steven dan juga yang lain sudah sampai, jadi biar kita bahas sama mereka tentang hal ini" ucap Zayn.
"Mereka sudah sampai?" Tanya Lucas.
"Sudah" jawab Zayn.
"Bersama paman?"
"Nggak , paman masih ada pekerjaan di Jepang"
"Baiklah"
Mereka semua memilih diam dan larut dalam pikiran masing-masing, hingga mereka sampai di sebuah mansion mewah, lalu masuk untuk menemui anggota lainnya.
"Ada apa?" Tanya ken saat melihat beberapa anggotanya terlihat kusut dan adanya bekas memar pukulan.
"Lu kenapa amar?" Tanya ken yang menghampiri amar.
"Dipukulin sama keithara" ucap Zergo yang duduk dengan santainya di samping Leon.
"Keithara Tiger Noir?" Memangnya ada masalah apa sampai kayak gini?" Tanya ken.
"Ceritain semua masalah yang terjadi hari ini" ucap maverick yang datang dengan segelas minuman ditangannya.
"Kalian duduklah dulu ada yang mau kami bicarakan tentang Amar" ucap Damian.
Akhirnya seluruh para anggota palais Du Tiger duduk untuk menceritakan semua yang telah terjadi hari ini.