Chapter 14 - Two Very Familiar Names

2 0 0
                                    

Suatu pagi damai yang cerah di Kerajaan Vurfield, sebuah akademi berdiri untuk mengenalkan para siswa untuk mengejar mimpi mereka menjadi Raja Iblis Sejati. Namun di pagi yang damai itu di pecahkan dengan suara jeritan seorang siswi di ruangan guru.

"WAAAA ...!!" teriak siswi tersebut.

Seorang wanita berambut putih berlari ke sumber suara dan dia itu sadar kalau sumber suara itu berasal dari kantor atasan nya, Auriel. Dia berlari dan membuka pintu dengan keras karena ada teriakan disana. Namun saat di lihat benar saja ada siswi yang datang dan Auriel yang sedang duduk mematung sambil menatap siswi itu dengan tajam.

"Nona Auriel sudah di bilangin jangan suka menatap orang dengan tajam begitu ..." ucap wanita berambut putih itu.

"Tapi kau tahu, pose ini keren seperti raja iblis bukan ...?" balas Auriel.

"Nona Auriel ...!!" getak wanita itu.

"Ah kau ini terlalu serius Azusa ... tidak mudah dapat pasangan jika kau begitu terus loh ..." ucap Auriel, "Nona Auriel ...!!" getak Azusa.

"Jadi kamu mau apa kemari ...?" ucap Auriel mengabaikan Azusa, "Jangan mengabaikan ku ...!!" getak Azusa.

Lalu siswi itu mengatakan urusan nya kepada Auriel, setelah itu siswi itu kembali ke kelas nya dengan sopan. Auriel pun kagum dengan siswi itu dan sontak memujinya saat dia sudah menjauh dari ruangan nya.

"Sopan santun yang baik, dia cocok jadi Raja Iblis ..." ucap Auriel.

"Nona, aku menemukan temuan baru loh ..." ucap Azusa.

"Katakan ..." balas Auriel.

"Baik, jadi aku menemukan jika ada seorang siswa yang sangat berbakat dan dia satu satunya yang berperingkat Alph saat pendaftaran itu ..." ucapnya.

"Oh si Alph orang yang di rumorkan sebagai setengah spirit itu ya ...?" ucap Auriel.

"Benar, dan juga kedua rekan nya yang memiliki gelar "Destroyer Magician" dan juga "Snow White" berubah perilaku mereka saat ujian Dungeon waktu itu ..." lanjutnya.

"Apa hal ini benar benar harus di selidiki lebih lagi ...? aku merasa kalau hal ini tidak perlu terlalu di selidiki dengan teliti ...." ucap Auriel.

"Ini harus kita selidiki ... siapa tahu kita menemukan petunjuk tentang Leluhur Pendiri ..." ucap Azusa.

"Maksudmu Asahi ...? aku tidak peduli dengan kebangkitan nya ... dia telah mencampakkan ku jadi aku tidak peduli ..." ucap Auriel.

Kemudian percakapan mereka berhenti karena Auriel sendiri keluar dari ruangan itu dengan raut wajah kesal. Azusa merasa tidak enak dan ingin meminta maaf tapi Auriel sudah menghilang entah kemana saat dia membuka pintu kantor itu.

"Dia cepat sekali menghilang ..." ucap Azusa.

Kemudian di tempat lain, nampak seorang guru bernama Edelina sedang mengobrol dengan seseorang di taman. Dia duduk bersebelahan dengan orang itu, kemudian dua orang siswi datang menghampiri Edelina dan orang itu yang sedang mengobrol.

"Asahi, guru ... selamat siang ..." ucap Asta yang baru saja datang.

"Yo ..." ucap Asahi membalas lambaian tangan Asta.

"Sudah waktunya pelajaran selanjutnya ... kita tidak boleh terlambat ..." ucap Guphie dengan lembut.

Asahi sampai lupa waktu karena keasikan berbincang dengan Edelina. Mereka nampaknya sedang membicarakan Staff of Recollection, karena pemilik sebenarnya adalah sang leluhur. Jadi mereka ingin membuat kesepakatan, dan hasilnya pun sudah di sepakati kalau biar Asmodeus saja yang memegang tongkat ini.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang