Epilog - Entrance Examination, Day 1

5 2 0
                                    

Di kerajaan Vurfield, terdapat sebuah akademi yang mana memiliki tujuan untuk meluluskan calon calon penerus sang Leluhur Iblis. Vurfield Magical Academy didirikan oleh beberapa petinggi Raja Iblis yang ingin mencari tahu bakat dan potensi setiap siswa yang ada di kerajaan tersebut untuk mencari calon calon penerus sang leluhur.

Di tempat lain pada pagi hari yang cerah, ada seorang remaja yang terbangun dari tidurnya. Seorang putra bangsawan yang mana keluarga nya memiliki karisma dan mereka di percayakan sekelompok pasukan untuk menjaga kedamaian kerajaan. Namun tetap saja, bangsawan akan bekerja sebagai bangsawan. Mereka yang berdarah campuran akan di diskriminasi karena menentang sang leluhur yang murni darah iblis.

"Selamat pagi Tuan Asahi ..." ucap seorang pelayan di depan sebuah pintu besar.

"Se- selamat pagi ..." ucap Asahi dengan sopan.

Pelayan tersebut terkejut ketika Asahi menundukkan kepalanya ketika di sapa olehnya. Padahal biasanya Asahi ini orang yang paling keras setelah Ayahnya. Dulu dia membenci para jelata yang berdarah campuran dan kini dia nampak berbeda dari biasanya.

Asahi pun masuk ke ruang makan dan di sana dia di sambut para pelayan nya. Kemudian dia duduk untuk sarapan pagi bersama keluarganya. Setelah makan, dia langsung di antar menuju ke akademi sihir untuk  belajar sihir pastinya.

Sesampainya di sana, tiba-tiba udara berubah drastis, menjadi lebih dingin dan tegang. Semua pandangan tertuju pada sebuah kereta kerajaan yang berhenti dengan anggun namun penuh kekuasaan. Melihat lambangnya saja sudah cukup membuat orang-orang gemetar ketakutan dan tidak berani menentangnya. Benar, lambang kerajaan Vurfield terpampang jelas di sana, lambang yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki darah bangsawan setara dengan sang leluhur, yang kental dan sangat dekat dengan kekuasaan puncak.

"Lihat itu dari kerajaan Vurfield..." ucap beberapa calon murid dengan nada kagum dan gentar.

"Jadi beliau akan bersekolah bersama kita...?" ucap calon murid lainnya dengan nada tak percaya.

"Menjadi keturunan langsung dari sang leluhur... dia pasti akan menjadi Raja Iblis yang luar biasa... kita tidak akan ada kesempatan..." ucap calon murid lainnya dengan nada pasrah dan penuh kekhawatiran.

Kemudian Asahi turun dari kereta kuda itu dengan penuh kewibawaan dan ketenangan. Setiap gerakannya memancarkan aura otoritas yang tak terbantahkan. Dia berjalan di tengah kerumunan yang terdiam, seolah waktu berhenti hanya untuk menyaksikan kehadirannya. Ketika ada secarik kertas yang terbang dan berhenti di depan kakinya, semua orang tiba-tiba terdiam lebih dalam, menahan napas seakan tak ingin melewatkan momen ini. Tanpa ragu sedikit pun, Asahi menunduk dengan elegan, memungut kertas itu dan membaca nama pemiliknya. Matanya kemudian tertuju pada seorang gadis yang tampak kebingungan, mencari-cari sesuatu.

Dengan langkah mantap, dia pun menuju ke gadis tersebut. "Guphienne... apakah itu kamu...?" ucap Asahi sembari memberikan kertas tersebut kepada gadis itu dengan tatapan yang penuh ketenangan namun tegas. 

Guphienne, yang masih terkejut, mengangguk pelan sambil menerima kertas itu dengan tangan yang sedikit gemetar. Pandangan semua orang tetap terpaku pada mereka, menyaksikan interaksi singkat namun penuh makna tersebut.

Asahi kemudian tersenyum tipis, menunjukkan sisi ramah dari dirinya yang jarang terlihat. "Hati-hati lain kali," tambahnya dengan nada lembut namun penuh makna, sebelum melangkah pergi dengan anggun, meninggalkan kerumunan yang masih terpaku dalam kekaguman dan ketakutan.

"Asahi Vurfield..." ucap lembut gadis tersebut, suaranya nyaris tak terdengar di tengah keheningan. Mendengar namanya dipanggil, Asahi pun menoleh dengan tenang sambil menyunggingkan senyum tipis, seakan menyiratkan kehangatan di balik kewibawaannya.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang