Chapter 25 - Practical Exam and Hero Festival

2 1 0
                                    

Ujian tim akhirnya di mulai juga setelah menunggu cukup lama, Asahi dan Tim nya sekaligus seluruh tim yang sudah di pilih berkumpul di satu ruangan bersama dengan siswa akademi suci Brirya. Kemudian di ujian pertama adalah ujian kreativitas, dimana mereka harus membuat kagum 5 penilai yang di siapkan menggunakan skill dan sihir mereka.

Untuk akademi suci Brirya tentu memilih siswa terbaik mereka yaitu Rei Brirya. Saat namanya di panggil, Asahi langsung terkejut, dia langsung berdiri dan meminta guru untuk menunjuknya menjadi perwakilan. Namun siswa bangsawan dari kelasnya malah membantahnya karena dia bukan dari bangsawan.

"Kamu tahu, ini belum ujian tim... ini adalah menyangkut citra akademi..." ucap siswa bangsawan itu.

"Tapi kau melawan Rei Brirya loh... dia salah satu manusia yang hebat," bantah Asahi.

"Kita tidak akan membiarkan orang campuran seperti dirimu mengotori martabat akademi ini," ucap siswa bangsawan itu dengan penuh keyakinan.

"Walau campuran, aku adalah Aleph... guru bahkan tidak bisa semena-mena menghukumku jika aku mendapatkan Aleph, dan Tuan Asmodeus sendiri yang akan menghukum jika ada guru atau siswa yang semena-mena," jawab Asahi dengan tenang.

Perkataan siswa bangsawan itu terbantah sudah. Edelina pun langsung meminta Asahi untuk maju dan menunjukkan bakatnya. Kemudian Asahi maju dan Edelina memintanya untuk memperkenalkan diri.

"Asahi Chrimson... salam kenal semuanya," ucap Asahi dengan percaya diri.

"Namaku Rei Brirya... asal kamu tahu Asahi, aku ini putra dari raja generasi kesekian dari sang raja pahlawan," ucap Rei dengan bangga.

"Hm..." ucap Asahi sambil tersenyum kecil.

Pertandingan dimulai. Rei maju untuk mengambil sebuah pedang lalu menghancurkannya sehingga patah menjadi dua. Dengan sihir sucinya, Rei memperbaiki pedang itu dan kemudian menghancurkan manekin yang sudah disiapkan.

"Luar biasa... inilah kekuatan suci dari manusia. Bagaimana denganmu?" tanya pengajar manusia itu.

"Kau memang licik... manusia..." ucap Asahi.

"Apa maksudmu...? Kamu mau menentang sihir suci kami?" tanya guru itu dengan nada menantang.

"Tidak, tidak... barusan sihirmu itu luar biasa," ucap Asahi dengan senyum tipis. "Sekarang giliran ku ya... akan kutunjukkan kalau bukan hanya manusia saja yang bisa menggunakan sihir suci," lanjutnya.

"Huh, betapa bodohnya..." gumam guru itu.

Asahi maju ke depan dan mengambil pedang yang disambung oleh Rei Brirya. Kemudian dia mematahkan pedang itu dengan mudah. Sama seperti yang dilakukan Rei, dia menyambungnya menggunakan sihir suci.

"Sihir yang sama!? Bagaimana mungkin!?" kejut guru itu.

"Kau sudah terkesan dengan hal kecil seperti ini?" ucap Asahi sambil tersenyum sinis.

Asahi pun menebas pedangnya ke udara di depannya. Seketika udara di sana berubah, yang awalnya santai kini tekanannya luar biasa. Banyak yang hampir tersedot ke dalam retakan dimensi yang dihasilkan oleh kilatan pedang Asahi.

"Apa yang terjadi?!" teriak salah satu siswa yang ketakutan.

"Asahi, hentikan! Ini terlalu berbahaya!" teriak Edelina dengan cemas.

Asahi menarik kembali kekuatannya, menutup retakan dimensi yang telah ia buat. Udara pun kembali normal, meskipun semua orang masih merasakan ketegangan yang luar biasa.

"Aku hanya ingin menunjukkan bahwa kekuatan sejati tidak terbatas pada satu ras atau satu jenis sihir saja. Kita semua memiliki potensi yang luar biasa, terlepas dari asal-usul kita," kata Asahi dengan tegas.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang