Bab 17. Chance

434 53 1
                                    

Fang Duobing berkeliling kota, semakin ia menjelajah semakin banyak hal yang ia dengar dari penduduk sekitar. Ternyata kota ini tak seindah yang terlihat di permukaan. Banyak hal hal mengerikan sering terjadi di kegelapan. Kesenjangan sosial disini juga sangat tinggi, tapi kebanyakkan mereka yang terlihat sukses adalah mereka yang bukan penduduk asli.

Penduduk asli kota ini sebagian telah pindah, mereka memilih hidup terpencil jauh dari keramaian. Hanya sedikit saja yang bertahan. Setiap tahun kota ini kedatangan orang-orang baru dari berbagai tempat, mereka kini menguasai perekonomian kota, lokasi strategis juga sudah mereka jadikan markas markas mereka.

Fang Duobing berhenti sejenak, telinganya bergerak sedikit. Sedari tadi ia sudah menyadari bahwa ada yang mengikutinya. Biasanya memang ada sesekali Wu Yang mengikutinya dari jauh, dan ia tentu saja menyadarinya. Namun kali ini berbeda, aura orang yang mengikutinya sama sekali tidak ia kenali.

Awalnya ia hanya merasakan mungkin ada sekitar 3 orang, ia masih berpikir mungkin orang-orang ini hanya berniat mengintainya entah apa tujuan mereka. Tapi kali ini sepertinya tidak seperti yang ia duga. Ia hampir merasakan puluhan mata sedang menatapnya haus darah, Fang Duobing berjalan kedepan seolah tak merasakan apapun. Ia berjalan ke arah Hutan kota, untuk menghindari keramaian, ia tidak ingin ada sesuatu yang buruk yang tidak ia inginkan terjadi pada masyarakat umum.

Fang Duobing baru saja memasuki kawasan hutan kota, di hadapannya ada sungai besar mengalir melewati tengah-tengah hutan ini. Dia menghentikan langkah kakinya, tangannya mengenggam pedang Erya miliknya dengan erat, memasang pose waspada dan siap, benar saja..

"Shutt..slank.... slank...." puluhan anak panah pendek menyerang Fang Duobing dari segala arah. Fang Duobing menangkisnya dengan gesit tanpa memberikan kesempatan satupun dari mereka menyentuh bahkan ujung pakaiannya.

"Crang...." kali ini rantai besi berusaha menjeratnya dari keempat arah. Rantai ini terlihat sangat kokoh dan tajam.

Fang duobing masih bergerak menghindari rantai-rantai itu dengan langkah yang mantap, namun sepertinya orang yang berada dalam kegelapan ini tak berniat menghentikan serangannya hingga membuat Fang Duobing sedikit kelelahan.

"Siapa itu?... Keluarrr!!!. Jangan menjadi pengecut yang bersembunyi dalam kegelapan. Keluar!!" Fang Duobing berteriak. Netranya mengintai ke sekeliling dengan waspada.

"Sshh.... srakkkk..."
Puluhan orang muncul di mengelilingi Fang Duobing. Mereka hanya berjarak puluhan langkah. Ada juga beberapa orang bersembunyi di dahan dengan panah di tangan mereka siap ditembakkan ke arahnya kapan saja.

Sebegian mereka berpakaian hitam, sebagian lagi berpakaian biasa, jika Fang Duobing mengingat dengan benar, orang-orang ini adalah orang-orang yang ia temui sepanjang jalan tadi. Mereka tadinya berpura-pura menjadi orang biasa, ternyata mereka sudah mengawasinya sedari awal.

"Sombong!" Seorang dari mereka berkata sambil menatap Fang Duobing.

"Heeh..!". Orang yang bersuara itu menatap teman-temannya seolah memberi isyarat pada mereka untuk menyerang. Hingga langsung saja orang-orang itu menyerang serentak, mereka masuk menyerang langsung secara brutal dan mematikan.

Waktu dengan cepat berjalan, pertarungan dahsyat yang tak seimbang itu tidak bisa dihindari. Fang Duobing terlihat terhuyung -huyung, pedang Erya di tangannya telah ternodai darah musuh satu demi satu. Tak terkecuali termasuk gagang pedang yang ia genggam.

Darah merah mengalir menuruni lengan Fang Duobing, menetes membasahi Eryanya. Fang Duobing terluka, ada anak panah pendek tertancap dibagian bahu kanan dekat dengan lengan atasnya.Di hadapannya puluhan musuh tergeletak tak bernyawa.

Sebenarnya Fang Duobing tidak bisa dikatakan kalah, namun karena mereka sangat banyak Fang Duobing hanya mampu melumpuhkan setengahnya saja, orang-orang ini sangat terlatih dan memiliki seni bela diri yang tidak rendah. Meski kekuatan seni bela diri Fang Duobing sangat tinggi, ia akan kalah jika sendirian berhadapan dengan puluhan lawan dengan kekuatan gabungan seperti ini, belum lagi ada mereka yang diam-diam menembakkan panah setiap saat.

Mysterious Lotus Casebook 2  ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang