Bab 45. Niat Baik

339 44 33
                                    

........

Ia baru saja akan beranjak ketika matanya memandang ke kejauhan dan terlihat suar sinar dari Sekte Sigu menyala di langit. Mata Fang Duobing memicing, tidak biasanya sinar suar Sekte Sigu dinyalakan kecuali ada hal darurat.

"Aneh"...

Fang Duobing sejenak menunduk berpikir, ada apa gerangan sampai Sekte Sigu mengirimkan sinyal, yang barusan adalah sinyal meminta bantuan,dan ini khusus untuk semua anggota sekte yang berada di luar, hal ini tidak biasa terjadi.

Fang Duobing segera bangkit dari duduknya. Ia mengemas buku-buku tersebut menyisakan 1 buku untuk ia masukkan ke dalam saku bajunya. Yang lainnya kembali ia kubur kedalam tanah. Fang Duobing segera pergi menunggang kuda menuruni gunung, bergegas kembali ke Sekte Sigu.

___________________

Suasana Aula Tianji masih sangat mencekam. Di penjara yang dalam, suara rintihan sesekali terdengar. Malam ini Zhuo Feng bertugas menjaga pintu penjara. Ia duduk di kursi yang biasanya disediakan untuk sipir penjara.

Di meja di depan Zhuo Feng duduk ada seteko air minum dan beberapa buah terhidang. Zhuo Feng masih duduk tanpa menyentuh satupun makanan tersebut, ini sudah malam ke dua dari perpisahannya dengan seorang teman di hutan belakang. Saat itu ia benar-benar linglung hingga tidak mampu merespon dengan baik. Ia baru saja tersadar saat "Xiao Bao" telah terbang pergi jauh.

Zhuo Feng memandangi ikatan kain di lengannya. Meski kainnya tersobek dengan acak ia bisa dengan mudah melihat bahwa kain ini berkualitas tinggi. Motifnya sangat unik, ada motif teratai yang samar terbentuk saat di lihat dengan jeli.

Zhuo Feng terdiam berpikir, sebenarnya siapa identitas Xiao Bao, ia berkali kali memutar otak namun tidak juga menemukan satupun petunjuk berguna. Zhuo Feng masih linglung sampai suara rintihan menyayat terdengar dari dalam sel penjara.

Ia bengkit berniat masuk untuk memeriksa. Segera saja pengllihatannya tercetak kondisi yang mengenaskan, Ia melihat seorang perempuan dengan kondisi terikat terlihat sangat pucat. Zhuo Feng mendekati perempuan paruh baya yang ternyata He Xiao Hui tersebut sambil kebingungan.

Di sel lain kondisi serupa juga ditemukan, semuanya terlihat lemas seperti kehausan.

"Nyonya...." Zhuo Feng mencoba memanggil He Hiao Hui, namun ia sangat lemas. Sepertinya sudah dua hari ini para tahanan ini tidak diberikan makanan, atau mungkin ada hal lain Zhuo Feng tidak berani berspekulasi lebih banyak.

Zhuo Feng berlari keluar. Ia mengisi kendi miliknya dengan air dari mata air jernih di belakang gunung. Ia tidak berani memberi orang-orang ini minuman yang disediakan karena sejujurnya ia pun sangsi. Tidak mustahil semua hal disini di campuri racun.

"Nyonya minum ini dulu.." Zhuo Feng menuangkan setengah gelas air yang baru saja ia ambil pada gelas yang telah ia ikut cuci barusan. Ia mendekatkannya pada bibir He Xiao Hui. Satu tangan memegang gelas, satu tangannya yang lain menyangga kepala He Xiao Hui agar tidak terkulai.

Pandangan He Xiao Hui sedikit buram, tenggorokannya sangat haus. Ini dimulai dari tadi pagi, tadi ada seseorang bertopeng yang datang, membakar sepotong dupa di pojok ruangan. Setelah itu mereka semua merasakan lemas pada seluruh persendian, mereka yang sudah berhari-hari tidak makan menjadi semakin sengsara kali ini.

He Xiao Hui merintih kesakitan berharap ada seorang yang datang meski hanya memberikan segelas air untuknya. Namun berjam jam ia bersuara tak ada satupun pengawal yang tergerak. Semua pengawal disini selalu diganti setiap 3 jam sekali, namun He Xiao Hui dan yang lainnya tidak putus asa. Mereka senantiasa bersuara saat baru saja terjadi pergantian jadwal.

He Xiao Hui sangat memikirkan puteranya. Jika Fang Xiaobao ada disini anak itu pasti tidak akan membiarkannya sengsara seperti ini. Ia samar-samar bisa menebak, Xiaobao pasti keluar. Entah kemana, mungkin mencari bantuan atau dia juga tidak tahu pasti.

Mysterious Lotus Casebook 2  ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang