"Shifu... Sebenarnya kau ada di mana?" lirih Fang Duobing sembari menatap temaramnya rembulan malam.
● Adalah paruh kedua dari perjalanan Fang Duobing untuk menemukan kembali Shifu tercintanya.
● Perjalanan Di Feisheng dengan segala obsesinya, dan
●...
Jiang Ming Hao sudah menebaknya sedari awal, tentang Li Xiang Yi, dan Xiang Lian, namun ia berusaha menyembunyikannya rapat bahkan dari bawahannya sendiri.
Fang Duobing mengusap bibirnya yang ternoda darah, ia sekejap menajamkan matanya yang tertuju pada Jiang Ming Hao, beralih menatap Xiao Zijin sejenak kemudian mengangguk pelan.
"Heeh..." Jiang Ming Hao memberi isyarat agar semua anak buahnya maju menyerang Fang Duobing dan Xiao Zijin bersamaan.
Puluhan orang yang telah terlatih mengepung Fang Duobing dan Xiao Zijin dari segala arah. Bahkan para pemanah di atas atap telah menarik busur di tangan mereka masing-masing.
Fang Duobing siaga penuh. Meski ia akan mati, ia tidak akan pernah bersedia mati di tangan musuh gurunya sendiri. Jika tidak maka pengorbanan Li Lian Hua akan sia-sia.
Jumlah mereka memang terlalu banyak, di tambah dengan para pemanah dan lima ketua bawahan Sekte Xiusan, peluang mereka untuk menang belum dapat dipastikan.
Fang Duobing memejamkan matanya, "Li Lian Hua... bahkan jika darahku akan tertumpah hari ini, aku tidak akan pernah menyerahkan darah tidak bersalah dari orang-orang Sekte Sigu dan para pejabat setia kepada iblis bernama Jiang Ming Hao ini".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fang Duobing memusatkan energi Yangzhou di ujung tangannya ia bergerak lincah dalam serangan demi serangan mematikan yang langsung menumbangkan musuh yang ada di sekelilingnya. Tidak peduli musuh terus berdatangan tanpa henti dan bahkan lebih banyak jumlahnya, jurus dan pukulan Fang Duobing membuat mereka kewalahan.
Yun Biqiu, Ji Han Fo, Bai Jiang Shun dan yang lainnya berhadapan dengan Ji Jiu, Ji Liu juga Tian Jing, dan hampir ratusan pengawal elit Sekte Xiusan beserta beberapa ahli racun yang memiliki puluhan jarum di tangannya. Meski serangan Ji Jiu dan Ji Liu tidak terlalu kuat, namun mereka tidak bisa meremehkan Tian Jing dan Pengawal elit apalagi para ahli racun yang gemar menembakkan seranganmya diam-diam. Pertempuran kali ini sungguh tidak mudah.
Jiang Shan dan Jiang Ling menyerang Fang Duobing dengan pedang tajam di tangannya, meski langkah Jiang Shan tidak selincah Jiang Ling namun kekuatan utamanya terletak pada kelincahan mengayunkan pedang, sedangkan Jiang Ling kekuatan utama miliknya terletak pada ayunan serangan kaki yang cekatan juga kekuatan tendangannya yang mengerikan.
Setelah beberapa pukulan saling bersambut, keduanya masih terpundur sedikit sambil memegangi dadanya yang terkena goresan Erya yang mengamuk. Fang Duobing menyeka sedikit goresan darah yang mewarnai pipinya, merah di tangannya membuatnya menyipitkan mata.
"Slap.. slap... slap.. bagh..." Fang Duobing tersenyum sarkas. Ia maju menyerang keduanya tanpa ragu sedikitpun.
Merasa serangan jarak dekat dan pukulan mematikan tidak mampu melumpuhkan sang musuh, Jiang Ling melemparkan pedangnya kesamping, ia mengambil tombak pada salah satu prajurit bawahannya yang telah ia instruksikan sedari awal, tombak itu telah di olesi racun yang telah ia persiapkan sejak lama.
