"Apa katamu ?" Mata seorang yang diatas singasana melotot seakan menembus tubuh pengawal yang saat ini melapor dengan badan berlumuran darah.
"Benar, Yang Mulia. Fang Duobing me.. melarikan diri...khkk..." belum selesai kalimatnya keluar dari mulutnya ketika seketika lehernya dihantam pisau tipis. Lelaki itu langsung memegangi lehernya dengan satu tangan sebelum tumbang ke lantai.
"Sangat tidak berguna!, Dasar samp*h! Bahkan menjaga seorang yang sudah sekarat saja tidak mampu... srankk...." Jiang Ming Hao sangat marah, ia menghamburkan seluruh isi meja membuat Jiang Ling berlutut ketakutan.
"Pa.. paman, Yang Mulia... aku.. aku akan mencarinya" Jiang Ling berbicara sedikit gemetar, sejujurnya meski ia terlihat agak dekat dengan pamannya, bukan berarti hubungan mereka sedekat itu. Alasan pamannya menghargainya adalah selain karena tidak memiliki anak laki-laki, itu karena ia sendiri sangat mampu. Keahliannya membuat pamannya merasa puas. Jadi ketika pamannya marah ia tidak bisa tidak merasa takut.
"Pergi! Kerahkan pengawal. Temukan pemuda itu kembali. Dia tak akan pernah mampu pergi jauh." Jiang Ming Hao menggeretakkan gigi. Ia mengepalkan tangannya sampai urat-urat biru terlihat menonjol.
"Temukan dia!, tak masalah bahkan jika sudah menjadi mayat!" Dia mengibaskan lengan bajunya dan pergi.
Perintahnya jelas, temukan Fang Duobing, bahkan jika dia menolak dan memberontak, maka tidak masalah membunuhnya di tempat.
_______________________________
Suasana suram dan mencekam yang terjadi di tempat rahasia Sekte Xiu di kota Xiusan ternyata tak jauh beda dengan yang terjadi di Aula Sekte Sigu.
Perbedaannya adalah jika di Sekte Xiu orang-orangnya diliputi kemarahan, maka di Sekte Sigu suasana mencekam itu adalah akibat kesedihan.
Mereka para petinggi sekte duduk melingkar, Xiao Jizin hanya duduk sedikit lebih tinggi dari yang lainnya. Qiao Wanmian duduk di samping kiri Shi Shui, Ji Han Fu duduk disamping kanannya. Di seberangnya Yun Bi Qiu dan Bai Jiang Chun menempati dua kursi. Semua terlihat kuyu.
"Kami sudah mengelilingi Kota Xiusan puluhan kali, aku bahkan nekat memasuki setiap rumah yang dicurigai, hasilnya nihil. Tidak ada jejaknya sama sekali" Bai Jiang Chun berbicara dengan nada menyesal.
"Seluruh Sungai dan Hutan telah kami susuri juga, kami memang menemukan beberapa mayat, tapi itu mayat orang lain sebagian tidak utuh, namun sebagian justru tidak terluka sama sekali, mereka mungkin entah mengalami kemalangan atau dibunuh dan dibuang dengan sengaja, semua telah diserahkan pada tugas penyelidikan. Beberapa minggu ini aku hanya fokus di pencarian Fang Duobing saja" Shi Shui berbicara sambil memijat pelipisnya. Ia terlihat sedikit pucat, kantung matanya juga menghitam.
"Semua pencarian kita hasilnya sama, Ketua Xiao bagaimana menurutmu?" Ji Han Fu berbicara menghadap Ke Xiao Zijin sambil menghela nafas, kemudian melanjutkan " Mungkinkah... Fang Duobing sudah...." akhirnya bahkan ia tak tega melanjutkan perkataannya sendiri.
"Mustahil!. Fang Duobing tak akan mati begitu saja. Bahkan jika ia terluka parah, Tekhnik Yangzhou miliknya akan perlahan mengobatinya dari dalam. Yang ku takutkan adalah jika dia ditawan atau mungkin diracuni oleh lawan tak terlihat. Ini sulit diprediksi." Yun Bi Qiu berkata sambil menggelengkan kepalanya.
"Semua sudah sampai di keadaan seperti ini, tak ada jalan lain untuk mengelak. Aku benar-benar menyedihkan, Sekte Sigu kita telah kehilangan Li Xiang Yi dengan tak terduga, dan saat ini Fang Duobing bahkan akan mengikuti jejaknya. Mungkinkah ini adalah hukuman untukku?" Xiao Zijin berbicara lirih, ada ejekan pada nadanya. Tangan kanannya memijat kening menutupi setengah wajahnya yang agak tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Lotus Casebook 2 ( Fanfiction )
Fanfic"Shifu... Sebenarnya kau ada di mana?" lirih Fang Duobing sembari menatap temaramnya rembulan malam. ● Adalah paruh kedua dari perjalanan Fang Duobing untuk menemukan kembali Shifu tercintanya. ● Perjalanan Di Feisheng dengan segala obsesinya, dan ●...