....
Fang Duobing masih berusaha membuka mata namun seketika kedua netranya membelalak hebat ketika menyadari jari tangan pucat yang sedari tadi ia genggam terlihat sedikit bergerak.
"A-FEI.....!!!" Tanpa sadar Fang Duobing berteriak.
Mendengar suara Fang Duobing yang menggelegar, Di Feisheng dengan menahan sesak di dadanya mencoba mendongak dan menatap murid Li Xiang Yi itu dengan ekspresi muram dan kesedihan yang kentara.
"Shifu.... shifu.. Li Lianhua...."
Fang Duobing dengan suara yang masih bergetar langsung menegakkan punggung. Ia menghapus air matanya kasar. Ia kembali mengamati jari Li Liahua yang masih dalam genggamannya, tiga detik terasa sangat lama bagi Fang Duobing, ia dengan tangan berkeringat dingin nan bergetar berusaha meremas tangan sang guru yang ternyata terasa sedingin es dan masih lunglai seolah tanpa tulang.
Fang Duobing hampir mempercayai bahwa yang tadi ia lihat hanyalah ilusi, namun ia tidak menyerah, Fang Duobing dengan gerakan tergesa-gesa segera berdiri, tangannya dengan cekatan memeriksa nadi Li Lianhua, kemudian mendekatkan telinganya pada jantung Li Xiang Yi yang masih terlihat tidak bergerak.
"A-Fei... Guruku masih hidup A-fei. Li Lianhua tidak meninggal" lagi-lagi suara Fang Duobing yang meski masih terdengar bergetar mengagetkan semua orang. Namun kali ini Fang Duobing berbicara sembari menangis dan tertawa. Air matanya masih mengalir meski bibirnya tersenyum.
"Shifu...."
Fang Duobing memeluk erat Li Lianhua, ia menenggelamkan wajahnya pada dada sang guru yang masih terasa dingin meski sudah terlapisi pakaian. Mungkin efek ranjang es ini, tubuh Li Xiang Yi sama sekali tidak terasa hangat. Namun Fang Duobing sangat bersyukur. Setidaknya, setidaknya detak jantungnya masih ada. Setidaknya nadinya masih berdetak, masih bisa ia rasakan meski sangat-sangat lemah.Melihat tingkah laku Fang Duobing, Di Feisheng segera sadar dan mendekati ranjang, ia dengan takut-takut memegang tangan Li Xiang Yi yang bebas dari pelukan bocah manja yang saat ini masih tergugu memeluki sesosok tubuh yang masih tidak bergerak tersebut.
Tangan Di Feisheng juga sebenarnya gemetar, ia takut. Takut jika kejadian waktu itu kembali. Takut ketika ia memeriksa nadi namun yang ia dapatkan hanya tangan dingin terkulai yang kosong, tanpa nadi, tanpa sedikitpun kehangatan.
Satu detik, dua detik....
Di Feisheng tanpa di duga meraih Fang Duobing agar anak itu melepaskan tubuh Li Xiang Yi. Fang Duobing hanya mendelik ingin mengutuk namun tidak jadi, ia hanya terdiam di samping melihat prilaku tak biasa dari "Tuan Di" yang mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidup tersebut.Di Feisheng dengan cekatan menundukkan wajahnya, mendekatkan telinganya pada tempat dimana jantung Li Xiang Yi berada. Tiga detik kemudian Di Feisheng tertawa.
"Ha.. haa.. ha.... Dasar Rubah Tua". Suara Di Feisheng sangat sarkastik, matanya menatap sosok yang kini masih memejamkan mata rapat. Namun siapapun yang mendengarnya akan mendengar nada kelegaan yang sangat besar disana.
"Ini cukup... setidaknya jangtungmu masih berdetak. Tidak apa-apa. Dulu aku berhasil mencarikan bunga Wangchuan untukmu, kali ini aku juga akan berhasil mencari penawar lain. Asal kamu hidup. Ini baik-baik saja. Li Xiang Yi". Di Feisheng berbicara menatap Li Lianhua yang masih terpejam. Namun ia tak peduli, ia berbicara seolah seseorang yang terbaring ini bisa mendengar setiap kalimatnya dengan jelas.
Meski suaranya agak kasar, namun sorot matanya lembut. Bahkan di ujung bibirnya ada sedikit senyum yang terangkat. Ada semangat dan tekad yang terlihat tumbuh saat itu juga. Itu terlihat sangat mengharukan hingga suasana dingin gua tidak lagi terasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Lotus Casebook 2 ( Fanfiction )
Fiksi Penggemar"Shifu... Sebenarnya kau ada di mana?" lirih Fang Duobing sembari menatap temaramnya rembulan malam. ● Adalah paruh kedua dari perjalanan Fang Duobing untuk menemukan kembali Shifu tercintanya. ● Perjalanan Di Feisheng dengan segala obsesinya, dan ●...