Bab 44. Kekecewaan

313 44 32
                                    

.....

"Aula Tianji, dikalahkan dalam semalam. Tanpa perlawanan berarti. Sekelompok orang yang memiliki sarana senjata terbaik, kalah dalam sekali serangan. Sungguh menyedihkan." Tambahnya lagi.

Badan Fang Duobing bergetar penuh kemarahan. Ia menunjuk ke arah Di Feisheng dengan nyalang..

"Kamu.....!"

Wu Yan maju mendorong Fang Duobing tanpa aba-aba membuat Fang Duobing mundur beberapa langkah.

"Tolong Tuan bersikap baik, atau aku tidak akan segan lagi" ucap dingin Wu Yan membuat gigi Fang Duobing bergemeretuk.

"Di Feisheng, inikah caramu?" Suara Fang Duobing sangat dalam, terlihat penuh amarah. Ia tidak lagi memanggilnya dengan panggilan seperti biasa yaitu "Tuan Di, Ketua Di atau bahkan A-Fei seperti biasanya, melainkan langsung menodongnya dengan namanya langsung.

"Inikah cara yang kamu lakukan? Inikah caramu memperlakukan seorang kawan. Di Feisheng, seingatku aku tidak bersalah apapun padamu, aku juga tidak berhutang apapun padamu, aku tidak mengerti". Fang Duobing menatap Di Feisheng penuh kerumitan, ia sudah mengontrol emosinya, meski nafasnya masih terengah dan tangannya masih mengepal, tapi suaranya lantang penuh pengendalian diri.

Aura yang di pancarkannya adalah aura penuh kedewasaan dan aura kebijaksanaan, aura murni yang tidak mudah terkotori hiruk pikuk dunia. Di Feisheng sedikit tertegun, jiwanya merasakan seperti de javu yang aneh, seolah melihat Li Xiang Yi berdiri di hadapannya.

Di Feisheng menghela nafas. Ia berdiri dari kursi kebesarannya berjalan kesamping memandang pemandangan luar jendela.

"Masalah Aula Tianji aku tidak ikut campur. Aku juga tidak mengambil bagian apapun di dalamnya. Itu murni Sekte Xiusan sendiri" ucap Di Feisheng tanpa memandang Fang Duobing.

"Karena kamu sudah datang kesini hari ini, maka aku akan mengatakannya dengan jelas kepadamu, sekaligus kamu harus menyampaikannya pada tetua Sekte Sigu yang lain. Mulai saat ini, kita, aku dan kamu, juga Aliansi Jinyuan dan Sekte Sigu lebih baik berjalan di jalannya masing-masing, kedepannya kita bisa saja menjadi sekutu untuk suatu kepentingan tertentu atau bisa saja Aliansi Jinyuanku akan meratakan Sekte Sigumu tanpa ragu" ucapan Di Feisheng sangat tidak terduga.

"Mengapa?" Fang Duobing masih menatap Di Feisheng aneh.

"Aku ingin tahu apa alasanmu melakukan ini, bukankah tidak ada dendam diantara kita? Bukankah kedua sekte baik-baik saja selama ini? Mengapa harus seperti ini?" Lanjut Fang Duobing lagi. Ia masih menatap Di Feisheng datar.

Di Feisheng berbalik, ia mendekati Fang Duobing. "Fang Duobing.." panggil Di Feisheng pelan.

"Menurutmu apakah aku benar-benar orang baik? Menurutmu apakah selama ini hubungan persahabatan kita sedekat itu? Aku memang bukan musuh ataupun lawanmu secara pribadi, karena aku hanya memiliki satu musuh dan juga lawan seumur hidup ini, Yaitu Li Xiang Yi. Gurumu."

"Fang Duobing, lupakah kamu bahwa Aliansi Jinyuan dan Sekte Sigu adalah musuh masa lalu yang tidak akan pernah menyatu?"

"Aku mentolerir kamu dan Sekte Sigu selama beberapa tahun ini karena aku berpikir Li Xiang Yi sudah mati, hanya kamu dan beberapa dari kalian itu tidak pantas menyulitkanku. Juga Karena Li Xiang Yi mati maka Sekte Sigumu bukan lagi tandingan Aliansi Jinyuanku, tidak masalah membiarkan oramg-orang kecil hidup sedikit lebih lama". Di Feisheng berbicara panjang lebar, setiap kalimatnya bagaikan paku yang menancap di jantung Fang Duobing.

"Namun..... namun 2 bulan yang lalu aku bertemu Li Xiang Yi, hahahaha, ternyata Li Xiang Yi tidak mati, kekuatannya juga bertambah hebat. Maka aku memutuskan untuk kembali ke jalan dulu, musuh tetaplah musuh sampai aku bisa mengalahkannya dengan kedua tanganku sendiri" Du Feisheng masih terus berbicara, ia mengepalkan tangan kanannya ke udara. Matanya menatap "pedang" besar miliknya yang ia letakkan di rak. Senyumnya terlihat sangat mengerikan.

Mysterious Lotus Casebook 2  ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang