Bab 27. Feeling

450 54 24
                                    

.
.
"Pak Tua, potongan daging ini terlalu banyak tulangnya, terlalu mahal jika menjualnya 50 tael, 30 tael saja dan ku ambil semua, Bagaimana?" Suara seorang lelaki berambut putih terdengar agak samar ditengah berisiknya keramaian.

"Eh.. Ngomong-ngomong mengapa berjualan sendiri, dimana pemuda ceria yang biasa bersamamu?". Xiang Lian terus bertanya seolah mengobrol dan melakukan tawar menawar dengan penjual daging di Pasar Desa, dekat kota Xiusan. Desa ini bernama Desa Huan, yang berarti "Kegembiraan" namun hari ini entah mengapa terlihat agak sepi.

"Haahh... ini salahku Tuan Tabib. Sebenarnya, domba ini adalah domba terakhir milik keluarga kami. Sebelumnya ada anakku yang mengambilkan pakan domba-domba dirumah, tapi beberapa minggu ini tidak ada lagi yang memberi mereka makan, aku sendiri baru saja sembuh, Melihat mereka semakin kurus, jadi satu persatu aku sembelih dan ku jual. Mungkin bisa membantu beberapa keping perak untuk biaya hidupku kedepannya, bagaimanapun aku sudah tua, tulangku sudah tak mampu bekerja di ladang lagi" Pedagang tua ini berbicara sambil beberapa kali menghela nafas. Ada sedikit kabut kesedihan di matanya.

"Owh, ternyata begitu. Lalu dimana anak anda saat ini?" Xiang Lian malah duduk dikursi tepat disamping pak tua itu duduk sambil menunggui dagangannya.

"Hhhh, aku tidak tahu..." seketika mata lelaki tua itu memerah, ia berusaha mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Anakku itu sungguh anak berbakti. Keluarga kami keluarga penuh kekurangan, dia sudah biasa bekerja sedari kecil. Dulu, anak itu sangat terobsesi dengan dunia seni bela diri, ia ingin masuk sekte untuk belajar, tapi karena kami kekurangan biaya, bahkan untuk uang pendaftaran saja kami tak punya. Bagaimana ia bisa mengikuti tes ujian masuk?, aku melihatnya diam-diam menyisihkan uang, aku juga melihatnya diam diam berlatih sendiri ilmu pedang sedari dasar"

"Beberapa kali ia pernah mengatakan, jika nanti uangnya terkumpul, ia akan mendaftar ujian Sekte Sigu, jikapun nantinya mungkin belum memenuhi syarat, dia bilang dia rela meski hanya menjadi pelayan di sana, hahaha anakku mengagumi Sekte Sigu dari lama, dulu usianya bahkan baru 6 tahun saat Li Xiang Yi mendirikan sekte sigu, tahukah tuan.. dia sudah sangat ingin berangkat ke sana katanya ingin bertemu "Pendekar Pedang Nomor 1 Di dunia persilatan, Ketua Sekte Sigu" yah.. tapi hal-hal tak sesuai rencana. Li Xiang Yi menghilang 3 tahun kemudian. Keluarga kami juga mengalami kemalangan tahun-tahun itu, jadi itu semua hanya menjadi mimpi".

"Aku tidak menyangka bahkan setelah besar seperti ini ia belum melupakan keinginannya.". Lelaki tua itu menarik nafas getir.

"Sekitar 3 mingguan yang lalu anakku pergi ke kota Xiusan, di sana diadakan pembagian bahan pangan yang melimpah katanya, dia pamit untuk pergi. Aku mengijinkannya. Alasannya adalah jika di rumah cukup pangan, maka ia bisa bekerja dengan tenang, dan bisa mengumpulkan lebih banyak uang".

"Dua hari kemudian dia pulang membawa banyak barang. Tapi aku merasa ada yang aneh. Ia terlihat sedikit tertekan. Putraku itu hanya di rumah setengah hari, lalu katanya akan kembali Ke Sekte Kota Xiusan untuk berlatih. Aku tak mengerti berlatih apa, tapi dia tak mengatakan apa apa. Dia hanya memintaku menjaga diri.... lalu ia pergi setelah itu. Itu adalah terakhir kali aku melihatnya".

"Awalnya kupikir mungkin saja benar dia berlatih, tapi semakin kesini aku baru menyadari ternyata ada yang tidak beres. Ternyata dia pergi kesana awalya 3 orang, itu aku tahu setelah aku mendengar ada juga tetangga kami yang kehilangan anak-anak muda".

"Kami akhirnya menyusul ke Pusat Kota Xiusan, kami membawa potret anak-anak kami, bertanya pada penduduk disana sampai akhirnya ada salah seorang penduduk mengarahkan kami pada suatu tempat, kami tak pernah menduga akan seperti ini. "Gedung Mayat".

" Iya orang itu mengarahkan kami ke Gedung Mayat, kami dengan gemetar memeriksa dari ratusan jasad manusia hingga akhirnya menemukan 2 orang yang ada di potret. Itu adalah anak tetangga kami. Tubuhnya tak lagi utuh, wajahnya sudah agak sulit dikenali, entah apa yang mereka alami sebelumnya, yang pasti itu adalah penyiksaan paling mengerikan"

Mysterious Lotus Casebook 2  ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang