Bab 40. Menyusup

318 51 7
                                    

Fang Duobing berjalan seorang diri keluar dari wilayah pusat Sekte Sigu menuju Desa Tianji. Tudung kepalanya masih ia pakai. Pedang Erya miliknya ia bungkus dengan kain hitam.

Fang Duobing berjalan cepat, apapun yang terjadi ia tak akan membiarkan apapun terjadi pada keluarganya. Terutama Ibunya, bibi dan juga keluarganya yang lain.

Betapapun sulitnya keadaan nanti Fang Duobing tidak berniat menyerah. Saat melewati toko obat-obatan, Fang Duobing berhenti sejenak, ia membeli beberapa obat yang sekiranya bisa digunakan dalam keadaan mendesak.

Saat hari sudah beranjak sore kembali, Fang Duobing sampai pada hutan perbatasan Desa Tianji, Ia berhenti dan berjalan agak masuk kedalam hutan. Fang Duobing menemukan sebuah batu besar dan duduk diatasnya, ia meramu beberapa botol obat, meraciknya menjadi beberapa bagian meletakkannya di depannya dan mengalirinya dengan energi Tekhnik Yangzhou miliknya.

Dua jam berlalu begitu saja, setetes keringat jatuh dari pelipis Fang Duobing, namun ia cukup bahagia ketika melihat obat didepnnya sudah teraliri energi Yangzhouman miliknya hingga warnanya berubah menjadi sedikit ada kilau emas.

Seperginya ia dari Gunung Qing Quan Fang Duobing menyadari bahwa tekhnik Yangzhounya meningkat pesat. Jika saat itu ia baru di kisaran Tingkat 9 dari tingkatan tenaga dalam terkuat, maka saat ini ia merasakan terobosan untuk tingkat ke 10. Fang Duobing merasa sangat ringan, ia mengambil sebuah pil energi itu untuk mencoba khasiatnya pada dirinya sendiri.

Segera saja tubuhnya menghangat dan aliran tenaga dalamnya sangat lancar. Fang Duobing tersenyum. Ia bangkit dan berjalan melanjutkan perjalanan.

_____________

Pusat Aula Tianji dijaga sangat ketat, ratusan kaveleri bertopeng berjaga di setiap tempat tanpa ada celah sedikitpun. Fang Duobing bersembunyi dibalik semak rumput taman, mendengarkan obrolan beberapa orang yang tampaknya sedikit mabuk.

"Hmm... minum lagi..".. seorang pengawal terlihat terhuyung menyerahkan seguci anggur pada teman di sampingnya.

"Cukup. Aku sudah sangat kenyang. Perutku ... uh...." teman disampingnya bersendawa sambil memegangi perutnya yang terlihat membuncit.

"Ayo ... apa yang kau risaukan. Tugas kita selesai saat ini, semua orang di Aula Tianji sudah mati di tangan kita, kita sudah menyelesaikan tugas dengan baik. Hanya beberapa orang itu tersisa namun juga sudah dipenjarakan oleh tuan. Seharusnya itu bukan tanggung jawab kita lagi berjaga disini. Itu adalah tugas mereka pada bagian jaga, kita adalah bagian penyerangan.  Lagi pula kupikir mereka semua sudah mati sekarang" Pengawal berbadan kekar itu terlihat mengoceh tak sadar. Kawannya hanya menggelengkan kepala.

"Eh.. aku ingin kebelakang sebentar. Kau berjaga disini. Aku akan kembali.." Lelaki kekar itu berjalan ke samping rumah arah ke tempat pemandian belakang sambil sedikit berlari dengan berjinjit, mungkin ia sedang buru-buru buang hajat.

Fang Duobing menyaksikan semua itu dengan tangan terkepal, buku jari -jarinya memerah bahkan wajahnya pun berubah rona, namun ia tidak impulsif. Fang Duobing sangat menyadari posisi dirinya sendiri dan posisi lawan. Jika ingin berhasil maka ia sama sekali tidak boleh gegabah, terlebih ia sudah tahu bagaimana cara orang-orang Sekte Xiu bekerja.

Fang Duobing  mengikuti lelaki itu dalam kegelapan sampai ketika orang itu keluar dari gang sempit Fang Duobing memukulnya dan langsung jatuh tersungkur.

Fang Duobing sebenrnya tidak terlalu kuat mengeluarkan semua tenaganya, namun entah bagaimana, mungkin bercampur kebencian atau diam-diam itu teralirkan tenaga dalam tanpa sadar, orang itu mungkin "mati" dalam sekali pukul. Fang Duobing tak peduli, terlebih ia mendengar semua kalimat jelek dari mulut orang ini.

Mysterious Lotus Casebook 2  ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang