.....
"Hari ini menyerahkan Sekte kepada Ketua Pendiri, Li Xiang Yi. Harap ketua bersedia mengambil alih" ucap Xiao Zijin tegas tanpa keraguan. Plakat Sekte Sigu yang dulu milik Li Xiang Yi di pegang di kedua telapak tangannya.
Xiao Zijin Mengangkatnya ke atas kepalanya, ke hadapan Li Xiang Yi yang masih terpaku.
Li Xiang Yi masih diam. Ia hanya menatap Xiao Zijin dengan tatapan agak sendu. Entah kenapa matanya sedikit memerah.
Ia membalik badan enggan menghadapi Xiao Zijin.Fang Duobing melihat pemandangan di depannya dengan sorot tak terbaca. Ia juga merasakan sedikit emosionalitas pada gurunya. Dulu dari hal-hal yang diketahuinya yang sengaja ia cari informasinya, ia sedikit memahami mengapa prilaku Li Lian Hua seperti ini.
Dahulunya mereka berteman cukup dekat, pada awal-awal Li Xiang Yi turun gunung ia mendapatkan beberapa teman, salah satunya adalah Xiao Zijin dan Qiao Wanmian. Hubungan pertemanan mereka lumayan baik. Mereka sering berlatih bersama, mendiskusikan banyak hal bersama ataupun memecahkan masalah bersama. Saat itu sosok Li Xiang Yi belum terlalu terkenal, orang-orang hanya mengenalnya sebagai Murid khusus Qi Mushan yang menyepi di gunung Yunzhu, adik seperguran Shan Gudao.
Waktu begitu cepat berlalu, perkembangan hubungan ketiganya sedikit kaku lantaran tereksposnya perasaan Qiao Wanmian pada Li Xiang Yi, bagai gayung bersambut, Qiao Wanmian yang memendam perasaan pada Li Xiang Yi akhirnya mememukan pelabuhan untuk perasaannya. Li Xiang Yi juga menyukainya. Mereka menjalin hubungan dekat bahkan berniat ke jenjang yang lebih serius tanpa mengetahui ternyata ada sosok sahabat yang diam-diam memendam luka, yaitu Xiao Zijin.
Xiao Zijin yang diam-diam sedari awal menyukai Qiao Wanmian, teman dekatnya sendiri, sang wanita tercantik di dunia persilatan merasa kalah telak oleh Li Xiang Yi yang pada saat itu mulai di kenal dunia sebagai Dewa Pedang dan Pendekar nomor 1. Sedangkan ia sama sekali tidak mampu menyainginya baik dalam kehebatan seni bela diri ataupun dalam hal romantisme.
Itu adalah awal keretakan hubungan ketiganya. Xiao Zijin semakin ingin menonjolkan diri, tak jarang pendapatnya selalu bertentangan dengan Li Xiang Yi. Entah karena emosi perasaan atau apa, di mata Xiao Zijin, Li Xiang Yi selalu salah. Meski begitu pendekatannya pada Qiao Wanmian tidak pernah terputus.
Perlahan namun pasti, Xiao Zijin tidak berniat menyerah. Pendekatannya memang tidak agresif namun diam-diam menyusup ke sela-sela hati dengan sabar.
Bagaimanapun Qiao Wanmian adalah seorang perempuan yang membutuhkan perhatian, kedekatan juga rasa keberadaan. Semua itu di dukung oleh keadaan yang menyebabkan beberapa hal berjalan sesuai keinginan Xiao Zijin.
Li Xiang Yi adalah orang yang sibuk, sebagai pemimpin sekte, dalam usianya yang masih sangat muda ia memiliki ribuan pekerjaan yang membutuhkan ia turun tangan sendiri, tak ayal Qiao Wanmian sedikit sering kesepian dan merasa Li Xiang Yi terlalu jauh, akhirnya ia tanpa sadar menjadi dekat dengan Qiao Zijin orang yang juga ia sebut kawan bermainnya.
Keadaan semakin memanas dan memuncak saat kejadian 17 tahun yang lalu. Saat Shan Gudao terkena masalah dan Li Xiang Yi memutuskan untuk perang dengan Aliansi Jinyuan.
Kedua Sekte akhirnya pecah perang, saat itu Xiao Zijin terang-terangan menolak bahkan enggan membantu, dengan mengatakan bahwa Li Xiang Yi sangat gegabah dengan memutuskan perang.
Ucapannya terbukti dengan hasil kekalahan yabg diderita Sekte Sigu bahkan Li Xiang Yi kabarnya terkepung, kalah telak.
Xiao Zijin merasa semakin membenci Li Xiang Yi dan para pendukungnya, oleh karena itu ia tidak segan untuk membubarkan Sekte saat itu juga setelah mendengar kabar Li Xiang Yi terjatuh ke laut. Pikirnya Li Xiang Yi telah mati. Padahal semua tidak se-ringan se-sepele yang ia duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Lotus Casebook 2 ( Fanfiction )
Fanfiction"Shifu... Sebenarnya kau ada di mana?" lirih Fang Duobing sembari menatap temaramnya rembulan malam. ● Adalah paruh kedua dari perjalanan Fang Duobing untuk menemukan kembali Shifu tercintanya. ● Perjalanan Di Feisheng dengan segala obsesinya, dan ●...