Seorang gadis cantik memiliki tubuh proporsional mengenakan seragam berwarna ungu yang serupa kebaya serta kain berwarna senada membalut kaki jenjangnya berjalan ke arah salah satu pesawat terbang dengan ekor biru di bagian belakang pesawatnya
Di tengah perjalanan gadis itu menghentikan langkahnya menatap lamat lamat dua pesawat dari maskapai yang berbeda, ia telah mengabdikan diri di udara bertahun tahun lamanya hingga penerbangannya kali ini terasa begitu berat
'Ayah ijinkan Adek jadi pramugari asal Adek mau kuliah hukum, setelah kuliah selesai Adek harus berhenti dari pramugari' ucap seorang ayah yang tegas menatap nyalang pada putri kesayangannya
'Kenapa mba Tara boleh pilih jalan sendiri? Kenapa aku enggak?' gadis keras kepala itu berteriak tak kalah kencang
'Pramugari itu bukan pekerjaan yang bisa di banggakan, paham kamu? Lagi pula Mba Tara dari kecil berprestasi ga kayak kamu' emosi menguasai perdebatan ayah dan anak itu, hujan lebat di luar rumah seolah tak mampu mendinginkan amarah yang berkobar diantara mereka
'Itu karna aku bukan anak ayah kan? Ayah selalu belain Mba Tari karna Bila bukan anak Ayah, asal Ayah tau anak yang Ayah belain mati matian itu suatu saat akan keliatan aslinya Yah' Plaaaakk !!! Sebuah tamparan mendarat di pipi gadis itu, air matanya berlinang menatap nanar sang Ayah
Sekelebat ingatan di masa lampau terlintas di kepala Nabila Dian Kartika saat ia meminta restu sang ayah untuk menjadi salah satu awak maskapai penerbangan beberapa tahun lalu
Tanpa menenteng koper kecil di tangannya perlahan Nabila melanjutkan perjalanannya sesekali menatap langit yang sangat cerah di atas bandara internasional Soekarno Hatta kali ini seolah memberinya perpisahan paling menakjubkan yang pernah ada
Nabila telah menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang Strata Dua atau S2 dalam bidang Hukum walau di tengah ketidakmungkinannya membagi waktu antara kuliah dan pekerjaannya yang selalu membuatnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan sangat cepat, ia juga telah menyelesaikan pendidikan advokatnya beberapa minggu lalu hingga kini saatnya Nabila memenuhi perjanjiannya dengan sang ayah, saat pendidikannya usai maka karir yang di cita citakannya juga harus usai
Sesekali ia tampak menyeka air mata yang turun membasahi pipinya yang bersih menjadi cantik, bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan jalan jalan dari satu kota ke kota lain maupun satu negara ke negara lain adalah cita cita Nabila sejak kecil
Walau penuh dengan suka dan duka Aviation selalu menempati ruang tersendiri di hati Nabila, terbang diatas ketinggian tak pernah gagal membuatnya tenang walau tak ayal penuh rintangan
Sesampainya di pesawat Nabila bertemu rekan rekan sejawatnya memeluk mereka satu persatu mengucapkan maaf dan terimakasih apabila selama perjalanan panjang mereka Nabila membuat kesalahan
"Ntar kalo gue butuh bantuan hukum, gue hubungin lo ya Bil... Nomor gue jangan di hapus" Ucap salah satu rekan se angkatan Nabila
"Gue kasih pendampingan hukum gratis kalo lo ketauan nyuri barang di toko" Jawab Nabila tertawa di sela deras air matanya, bertahun tahun bersama hal yang tak pernah Nabila kira adalah perpisahan
Bagaimana bisa mereka yang bersama sekian lama terpisah karna telah usai masanya, segala sesuatu tentang perpisahan dapat melukai Nabila dengan begitu dalam
Hingga sesi penerbangan mereka telah usai saat lepas landas di bandar udara I Gusti Ngurah Rai dan terdengar suara berat dari kokpit membuat air mata Nabila semakin deras
"Selamat Siang para penumpang sekalian, sebelumnya kami ingin memberitahukan penerbangan yang special bagi awak kabin kami karna penerbangan kali ini merupakan tugas terakhir awak kabin kami menjadi pramugari di penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta - Bali, karna masa depan yang luar bisa tengah menanti di hadapan ananda sebagai seorang pengacara ternama Indonesia, Terimakasih atas 7 tahun yang sangat hebat dan salam sukses bagi ananda Nabila Dian Kartika semoga kita semua senantiasa berjumpa di masa yang akan datang... Serta kalau boleh saya beri pantun ... Indonesia memiliki banyak suku, terbentang jauh hingga arafuru... Kepada mba Nabila rekan kerjaku, sampai jumpa di lain waktu... Saya Kapten Ilham Setiawan dan seluruh awak yang bertugas siang hari ini mengucapkan Terimakasih mba Nabila Terimakasih karna telah menjadi bagian dari kami semua, Selamat siang" Nada kapten Ilham ceria dan sangat ringan tanpa beban namun membuat hati Nabila luluh lantak
Nabila tetap memilih berdiri di dekat pintu keluar dan mengucapkan selamat tinggal pada setiap penumpang yang menemani penerbangan terakhirnya walau penuh air mata Nabila mengenakan masker berwarna putih berharap dapat mengurangi wajah sendunya tanpa di sadari sepasang mata elang menatap Nabila jauh dari tempat duduknya di first class hingga pintu keluar sama sekali tak mengalihkan pandangannya
Saat posisi mereka cukup dekat laki laki itu memberikan sebuah kertas yang dilipat kecil ke tangan Nabila bertuliskan 'boleh saya tunggu di dekat pintu kedatangan mba Nabila?' Tanpa pikir panjang Nabila mengangguk dan tersenyum di balik maskernya saat membaca tulisan tangan tersebut
Sesungguhnya Nabila tak dapat berfikir apapun selain kehilangan cita cita masa kecilnya ini, Nabila juga tidak benar benar paham maksud dari pria itu hanya saja dalam posisi tidak fokus Nabila mengangguk dan tersenyum membuat laki laki itu ikut tersenyum merasa mendapat persetujuan
Rute terakhirnya terasa begitu pendek dan sangat cepat membuat rasa tak rela di hati Nabila kian bertambah besar, ketika ia bersembunyi di cabin crew area salah satu pramugari juniornya datang membawa sebuah kue kecil dengan gambar sebuah pesawat, lalu tak lama datang pramugari yang lain membawa buket bunga berukuran cukup besar juga sebuah selempang bertuliskan 'Happy Last Flight Nabila D. K'
Beberapa kali ia melakukan prosesi yang sama saat melepas rekan rekan satu timnya dan kali ini giliran Nabila, ia sudah tak peduli lagi pada riasan di wajah ayunya
"Cicikuuu... Jangan lah nangis nangis dulu cici, kita masih bareng bareng sampe besok pagi loh ini... Party kita nanti sore ini ci di Atlas" Ucap pramugari dengan name tag Dewi R yang merupakan rekan se angkatan Nabila
Kulitnya yang cerah hidung runcing dan mata yang sipit membuat Nabila kerap di sapa dengan panggilan cici yang berarti kakak perempuan dalam bahasa China walau Nabila sama sekali tak memiliki darah Tionghoa, Nabila tak mampu menjawab apapun tangisnya pecah saat sang kapten datang dan memeluknya
Kapten Ilham telah mengudara bersama Nabila saat penerbangan pertama Nabila dengan rute Jakarta - Makasar kala itu, bukan rekan kerja hubungan Nabila dan kapten Ilham lebih seperti ayah dan anak dengan usia yang terpaut sangat jauh membuat mereka akrab
"Anakku... Bapak pensiun 2 tahun lagi tapi kamu malah pensiun duluan, berarti tuaan kamu dari pada saya" Canda pria paruh baya itu
"Gapapa yang penting cakepan Bila" Oceh Nabila di sela tangisnya
Bersambung...
Siapa yang udah baca special part kamu dan negara kemaren angkat kaki 🦵 ?? Perlu diinformasikan karna tertulis dengan huruf amat besar dan mentereng bahwasannya tidak akan ada lagi celoteh penuh absurd dari kedua putra pewaris tahta keluarga tersebut lagi (kecuali nyempil nyempil dikit di Unspoken Word mungkin) di karenakan cerita tersebut telah dinyatakan Discontinue alias tidak di produksi kembali 🤗 maka dari itu di mohon untuk segera berkemas kita pindah haluan ya bestieeee
Bagi para paduka raja dan tuan putri, hamba kembali membawa cerita yang menemani baginda menghadapi hari hari penuh kehaluan tiada henti bersama bapak Mayor Teddy di tengah fenomena ini
Hmmm... Angkasa ini bukan terusannya kamu dan negara ya man teman, aku pengen bikinnya Angkasa ini era pak Teddy di bawah arahan bapak Joko Widodo gitu jadi jaman mas mas bukan om om ya bocil 😌 sekali lagi Didi terimakasih sekali atas apresiasi dan koreksi yang luar biasa pada kamu dan negara mohon dukungan yang sama besarnya untuk Angkasa dan Unspoken Word juga ya Terimakasih selamat malaaaaammm 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...