29

4.7K 263 12
                                    





Spesial hari ini doang double up ❤







"Aku ga mau pake ini Dim, ga mau pake kerudung" Nabila mengembalikan setelan hijau pupus itu ke tangan Dimas

"Kenapa? " Tanya Dimas menyeritkan dahi walau sudah ia duga jika Nabila akan menolaknya, Dimas sudah membeli segala perlengkapan Persit itu sejak tiga hari setelah Nabila tak dapat di hubungi waktu itu

Ia tak pernah menyangka bahwa marahnya Nabila akan bertahan selama dua tahun penuh, ia sempat membayangkan betapa menyenangkannya hidup berdua dengan Nabila sebagai teman hidupnya, ia tak ingin menjadikan Nabila seorang kekasih dengan masa penjajakan kurang lebih dua bulan di awal Dimas sudah yakin akan segera melamar wanita itu sembari menunggu pengajuan berkas berkas pernikahan mereka akan sempat 'berpacaran' sebentar

"Muka aku keliatan tua, ga mau ah" Dimas hanya menghela nafas mendapat penolakan itu

"Jadi maunya ga pake kerudung? " Tanya laki laki itu lagi

"Iya.. Trus itu bajunya kelonggaran Dim beli yang size S atau XS" Nabila kembali pada bubur ayam yang sudah dingin

"Besok saya beliin XL aja, Kalau sudah nikah mau pake kerudung?" Dimas kembali membereskan barang barang itu

"Engga... Kan nikah tujuannya cuman buat keselamatan aku" Nabila mengulang kalimat yang Dimas ucapkan

Nabila sedikit terluka mendengar kalimat Dimas tadi sedangkan Dimas terluka mendengar kalimat itu keluar dari mulut Nabila juga

Singkat, padat dan cepat adalah 3 kata yang menggambarkan Dimas dan Nabila dalam rangka menyiapkan berkas berkas pengajuan pernikahan mereka ke kesatuan banyaknya berkas yang perlu di urus kerap membuat Nabila kesal namun Dimas selalu menjadi penengah yang baik

Terhitung hampir satu bulan mereka mempersiapkan segalanya harus kesana kemari untuk mengurus berkas ini itu benar benar menguras tenaga

Banyak pekerjaan Nabila yang akhirnya terbengkalai demi mengurus segala berkas berkas pengajuan dan persiapan pernikahan mereka, tak hanya sibuk mengurus berkas saja urusan dengan wedding organizer juga sangat menyita tenaga

"Berkas berkas sudah masuk semua tinggal tunggu sidang nanti" Ucap Dimas menggandeng tangan Nabila di area komplek rumah dinas TNI usai soan ke kediaman para pimpinan untuk memperkenalkan Nabila

"Iya iya terserah" Nabila yang dulu selalu antusias dalam segala hal yang menyangkut Dimas makin kesini semangatnya telah luntur, ironi laki laki yang amat ia cintai dan ia inginkan menikahinya hanya dengan alasan keselamatan bukan saling mencintai seperti yang Nabila bayangkan

"Mau langsung balik apart atau ke kantor? " Dimas merasa tangan Nabila mulai hangat dalam genggamannya, gadis itu sangat mudah jatuh sakit walau hanya demam saat kelelahan

"Ke rumah, mama bilang udah masakin aku ayam kecap kesukaan aku" Nabila tersenyum menatap Dimas walau mata itu tersenyum amat terang hati Dimas sedikit berat mengingat alasan di balik setujunya Nabila dengan ide pernikahan ini salah satunya adalah keluarganya, Nabila amat menyukai keluarganya sejak awal bukan?

Nabila selalu disambut hangat seperti anak sendiri di rumah itu, Pratiwi memperlakukan calon menantunya itu seperti anak kandung bahkan Pratiwi juga turut menjadi salah satu tim sukses terselenggaranya pesta pernikahan mewah Dimas dan Nabila yang sebenarnya Nabila hanya menginginkan intimate wedding namun di tolak keras olah Dimas dengan alasan ingin semua orang tau bahwa Nabila Dian Kartika adalah istri sah dari Dimas Akbar Wijaya

Yang lebih parah Pratiwi menyetujuinya ia juga ikut senang mengetahui calon menantunya adalah Nabila saat 2 tahun lalu ia sempat khawatir terkait hubungan kedua anak muda itu namun kali ini Pratiwi dapat menarik nafas lega

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang