33

5K 256 17
                                    




Nabila terduduk lemas disisi tempat tidur kamar Dimas yang masih mengenakan sprei lotso sialannya itu... Setelah ini Nabila berjanji tak akan pernah menyukai lotso lagi

Kepalanya terasa pusing terlalu banyak hal yang ia lalui hari ini hingga menguras seluruh energinya, pagi tadi ia masih bekerja seperti biasa lalu siang hari ia kehilangan mempelai pria miliknya setelah itu tiba tiba menjelang malam statusnya sudah berubah menjadi seorang istri bukankah itu terdengar melelahkan?


Kepalanya terasa pusing terlalu banyak hal yang ia lalui hari ini hingga menguras seluruh energinya, pagi tadi ia masih bekerja seperti biasa lalu siang hari ia kehilangan mempelai pria miliknya setelah itu tiba tiba menjelang malam statusnya suda...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kamu belum istirahat? " Dimas baru saja memasuki kamarnya usai mendengar segala macam omelan dari kedua orang tua, kakak kandung juga beberapa saudara yang sempat datang dalam acara mendadak tadi

"Ga bisa tidur kepala aku rasanya penuh... Mau tidur peluk kamu" Dimas menuruti Nabila pria itu membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur dan menarik Nabila dalam pelukannya

"Maaf ya saya lakuin ini semua demi kita... Saya ga mau ambil resiko kehilangan kamu lagi sayang" Dimas mencium puncak kepala Nabila yang ada dalam dekapannya

"Mama sama Papa marah marah ya? " Tanya Nabila memeluk perut Dimas

"Ngomel dikit doang... Semua tetap sesuai rencana awal nanti susunan acara mulai dari siraman, pengajian dan lain lain nanti jadi formalitas aja" Ucap Dimas, Nabila mengangguk pasrah ia bertekad akan menjadi wanita penurut demi tak kehilangan Dimas sekali lagi ia tak akan rela bagaimanapun juga jika egonya di bandingkan dengan Dimas tak akan pernah setara

"Aku tidur di kamar bawah aja" Nabil menarik diri dari pelukan Dimas membuat laki laki itu tak rela

"Jangan turun ke bawah nanti kamu di omelin sama Mama Papa sama Kak Dinar mau? " Persis seperti seorang ayah saat menakut nakuti putrinya

Peristiwa semalam masih membuat Nabila sedikit takut turun ke bawah dan bertemu keluarga lainnya namun tak mungkin ia berdiam diri di dalam kamar seharian bukan? Dimas sudah berangkat dinas pagi pagi sekali

"Nabilaaa..." Pintu kamar yang di ketuk dari luar membuyarkan lamunan Nabila

"Iya ma" Mau tak mau ia harus berani menghadapi ceramahan seluruh keluarga bukan?

"Mama kira belum bangun ini mama bawain sarapannya kesini" Ucap Pratiwi saat melihat Nabila telah cantik pagi ini

"Udah bangun dari tadi sebenernya tapi ga berani turun" Cicit Nabila

"Yasudah ayo masuk makan di dalem aja mama temenin" Nabila mengajak Pratiwi duduk di sisi tempat tidur sembari Nabila menyantap sarapan paginya

"Mama maaf ya soal semalam" Nabila justru bingung melihat wajah Pratiwi tersenyum berseri seri

"Nak.. Mama sama Papa ga ada masalah kok cepat atau lambat kalian juga bakal nikah kan mama cuman sedikit kaget aja" Ucap Pratiwi

"Kemarin Nabila sama Dimas masih lanjut berantem gara gara masalah sprei pink lotso ini... Trus Dimas gangguin aku waktu meeting sama klien jadi nomernya dia aku block eh dia marah dia bilang mau batalin aja pernikahannya trus aku kayak ikut marah juga aku setuju kita batal nikah... Maaf mama" Berbagi cerita pada Pratiwi tak terasa seperti bercerita pada mertua rasanya lebih seperti orang tua sendiri bagi Nabila

"Oh makanya itu Dimas maunya malem itu juga akad? " Tanya Pratiwi lagi, Nabila mengangguk

"Kemarin Mama telfon Kakak sama saudara saudara lain mungkin kamu juga denger mama kan bilangnya 'Dimas udah ngebet banget ga bisa nahan 2 minggu pengen kejar setoran sebelum pendidikan bulan depan' gitu jadi jangan takut nak... Paling nanti di bawah cuman di ciye ciye aja sama Kakak... Lagi pula menurut mama juga lebih cepet lebih baik kok" Nabila akhirnya dapat bernafas lega

"Kata Dimas semalem Papa sama Mama marahin dia jadi aku ikut takut di marahin" Pratiwi tertawa, ini putranya yang terlalu jahil atau menantunya yang terlalu polos?

"Ga ada mama ga ngomelin dia kok... Eh by the way ya Bil.. Semalem gimana? " Tanya Pratiwi

"Gimana apanya?" Nabila tak mengerti arah pembicaraan ini

"Sudah di proses belum cucu mama? " Wajah Nabila memerah

"Belum... Semalem Nabila sama Dimas langsung tidur ma capek nangis aku" Nabila jujur namun mengundang senyum jahil Pratiwi

"Cepet cepet dong cucunya"

*****

Dim ❣

Istri saya keluar rumah pakai baju kurang bahan begini? 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istri saya keluar rumah pakai baju kurang bahan begini?
13.45

Itu kaosnya cuman keangkat dikit doang 🤏
13.46

Apaan?
Ambil jaket di mobil
13.50

Aku pergi sama mama sama kakak loh ini
13.55

Sudah tau, tetep ambil jaket di mobil
14.10

Cantik ga?
14.12

Cantik tapi ga sopan bajunya
14.15

Oke siap sudah pakai jaket bos 👍
14.17

Oke, nanti kita bicara di rumah
Hari ini saya overtime ya istri 😚
14.18

Hari mulai petang Nabila masih berkutat dengan banyaknya berkas berkas perkara di atas meja saat Dimas memasuki kamar, persiapan pernikahan mereka sudah sampai 80% akhirnya Nabila dapat beristirahat sejenak dari kesibukannya mengurus persiapan pernikahan yang sangat banyak itu

"Malem banget, mandi dulu gih aku ambilin bajunya" Dimas sedikit terkejut saat Nabila mencium tangannya dan bersikap benar benar seperti seorang istri malam ini

"Kamu kesambet? " Tanya Dimas heran

"Katanya minta aku jadi istri yang baik, lebay ya? Aku belajar dari mama sama kakak tadi siang katanya begitu itu tugas istri" Dimas tersenyum senang Nabila dapat banyak belajar dari Mama dan Kakaknya

Usai membersihkan diri Dimas melihat Nabila sibuk mengganti seprei kasur mereka

"Ngapain malem malem ganti seprei" Tanya Dimas lagi

"Aku masih sakit hati liat lotso cuman belum sempet ganti dari pagi jadi baru aku ganti sekarang... Sayang tadi mau ngomong apa? " Perubahan sifat Nabila yang cukup drastis ini tentu saja Dimas menyukainya namun masih terasa sedikit membingungkan

"Oh itu saya tadi kepikiran gimana menurut kamu soal perjanjian pra nikah? " Tanya Dimas hati hati takut Nabila tersinggung

"Tergantung point point di dalamnya sih bisa jadi bagus bisa enggak" Kata Nabila

"Menurut kamu kalau kita bikin perjanjian pra nikah kamu mau ga? " Tanya Dimas lagi

"Boleh aja tapi point pointnya harus di setujui kedua belah pihak ya" Mungkin bagi beberapa orang perjanjian pra nikah agaknya sedikit tabu namun sebagai salah satu penggiat hukum Nabila cukup paham bahwa perjanjian pra nikah itu biasanya di gunakan untuk melindungi hak hak wanita sebagai pihak yang lebih lemah selama nilai nilai di dalamnya sama sama menguntungkan bagi kedua belah pihak

"Oke kalau gitu tolong bawa sini laptop saya biar saya bikin draft nanti kamu revisi ya" Ucap Dimas









Bersambung...













AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang