12

6.2K 311 16
                                    






Beberapa hari berlalu Nabila sudah mulai kembali ke apartemen miliknya dan tanpa beristirahat Nabila mulai datang ke kantor firma hukum peninggalan sang ayah dan mulai membaca beberapa berkas perkara yang sedang di tangani oleh staf staf di sana

Hari pertama Nabila sebagai seorang pengacara tentu sangat sibuk, matanya begitu fokus pada tumpukan berkas di atas meja kerjanya yang entah sejak kapan bukannya berkurang justru bertambah banyak

Gadis cantik itu tampak sangat profesional dengan balutan dress bodycon pendek selutut berwarna maroon juga blazer hitam yang tampak sangat pas untuk Bila ditambah sebuah stiletto berwarna hitam menambah jenjang kakinya

Dering telefon dari Dimas mengusik kegiatan Nabila yang tengah fokus

"Assalamualaikum" Sapa Dimas di seberang sana

"Waalaikumsalam, ya Dim? " Mata Nabila masih berfokus pada berkas dan sesekali tampak memberi tanda di kertas itu dengan sebuah pensil di tangannya

"Lagi dimana Bil? Jadi masuk kantor hari ini? Ga sekalian senin aja sih" Tanya Dimas

"Aku di kantor, eh banyak banget pertanyaannya ... Aku mau baca berkas berkas doang kok eksekusinya mulai senin" Nabila melirik jam dinding yang tertempel di ruang kerjanya itu

"Hmmm Dim kamu kelar sholat jumat kan? " Tanya Nabila pada pria tampan itu

"Ini baru aja jalan balik dari masjid, mau apa? " Tanya Dimas balik

"Ada waktu ga? Aku mau makan siang ajak kamu kalo lagi stand by" Jawab Nabila sambil menggigit ujung pensilnya menunggu jawaban dari Dimas sementara pria itu di seberang sana justru tak mampu menahan senyumnya saat mendengar ajakan malu malu Nabila

"Hmmm gimana ya Bil" Dimas sengaja membuat gadis itu menunggu sedikit lebih lama

"Ga bisa ya? Ya udah gapapa aku pesan online aja" Sedikit kecewa dan malu di hati Nabila namun ia tak bisa memaksa bukan? Beberapa hari ini Nabila sama sekali belum bertemu dengan Dimas lagi setelah ia memutuskan kembali ke tempat tinggal miliknya sendiri

Terasa berbeda sekali suasana ramai di rumah Dimas dengan sepinya apartemen yang ia tinggali, juga sedikit rindu pada Dimas mungkin?

"Iya nih... Next ya Bil" Dimas mengigit pipi dalamnya agar tak terlalu lebar tersenyum dan menarik perhatian rekan rekannya

"Oke gapapa, ya udah lanjut gih aku tutup teleponnya baiiii... Assalamualaikum" Nabila mengakhiri panggilan tersebut lalu meletakkan kembali ponselnya hilang sudah rasa laparnya sejak tadi

Keinginannya untuk segera kembali bekerja membuat Nabila lupa membeli sarapan untuk dirinya sendiri tadi pagi di tambah ajakan makan siangnya pada Dimas di tolak membuat Nabila semakin tak selera makan

Dimas yang baru saja memutus panggilan telepon itu bergegas bersiap untuk menemui Nabila di kantornya, beberapa hari tak menemui gadis itu juga menumbuhkan rasa rindu di hati Dimas

Dalam perjalanan Dimas juga sempatkan mampir ke salah satu toko bunga untuk membeli sebuah buket yang akan ia berikan pada Nabila sebagai ucapan semangat kembali bekerja di hari pertamanya

Sesampainya di kantor Nabila semua mata memandang kagum pada Dimas yang datang masih lengkap menggunakan seragam PDHnya

Dimas di antar ke ruangan Nabila yang berada di lantai 2 oleh seorang penjaga keamanan disana

"Sibuk sekaliii" Wajah tampan itu tampak semakin bersinar saat tersenyum menatap wajah kesal Bila

"Tadi katanya ga bisa" Dimas merentangkan kedua tangannya memberi kode pada Nabila untuk datang ke pelukannya lalu di turuti oleh dara cantik itu

Ruangan Nabila yang di dominasi kaca membuat staff yang berada di luar ruangan Nabila bisa melihat dengan jelas apa yang tengah pimpinan mereka lakukan hanya saja tak di hiraukan Nabila

"Kamu yang bilang ga bisa, saya bilangnya next" Dimas benar benar merindukan gadis yang ada dalam pelukannya ini, ia menghirup dalam dalam aroma cherry yang menguar dari rambut bergelombang Bila

"Ya sama aja... Apa iniii? " Tanya Bila mengurai pelukan antara mereka

"Bunga gini loh masa ga tau" Dimas menggoda gadis itu lagi

"Buat aku? Buat aku boleh ga?" Nabila sama seperti kebanyakan gadis pada umumnya yang sangat menyukai bunga

"Memang buat kamu, semangat kerja hari pertamanya" Dimas mengacak rambut Nabila yang sudah rapih

"Dimas stop! " Pekik Nabila tak dihiraukan laki laki itu

Dimas dan Nabila makan siang berdua di dalam ruangan Nabila dengan menu sushi yang sempat Dimas bawa tadi tak lupa segelas kopi untuk Dimas dan milkshake coklat untuk Nabila dari salah satu coffee shop terkenal

"Banyak ya kasus yang lagi di tangani? " Dimas membuka pembicaraan

"Lumayan juga tapi ada beberapa yang aku belum selesai baca juga... Haaahhhh enakan terbang dari pada disini sama tumpukan masalah" Ucap Bila frustasi, Dimas tertawa wajah penuh drama Bila sangat menghiburnya

"Kamu besok free ga Dim? Aku punya hutang sama kamu udah di bolehin tinggal di rumah kamu beberapa hari" Ucap Nabila sambil menyuapkan potongan sushi dan salmon ke dalam mulutnya

"Mau ngajakin saya nge date? " Nabila terbatuk mendengar pertanyaan percaya diri dari Dimas

"Minum dulu... Pelan pelan makannya Nabila" Dimas membuka sebuah botol air mineral dan membantu Nabila minum

"Pede banget sih..." Nabila mulai kesal terus saja di goda oleh Dimas

"Ya abisnya kamu random banget, mau kemana kita ngedatenya? " Dimas tersenyum sambil menaik turunkan alisnya

"Adalah... Bisa diem ga? Muka kamu ngajakin ribut banget" Nabila menunjuk wajah Dimas dengan sumpit yang ia pegang

*****

Keesokan harinya Nabila bersiap menggunakan kaos putih polos, celana panjang denim juga sneakers tak lupa ia membawa sebuah topi berwarna putih untuk melindunginya dari matahari

Sejak semalam Nabila sudah sangat semangat akan pergi pagi ini, bukan karna Dimas bukan... Tapi akhirnya ia bisa sedikit refreshing walau pergi ke tempat yang ia kurang suka namun tak apa ia cukup yakin Dimas akan menyukai tempat pilihannya

Bila turun menuju lobby dari apartemen miliknya yang berada di lantai 9 komplek apartemen tersebut saat mendapat notifikasi masuk dari Dimas yang sudah menunggunya di bawah

"Pagiiiiiii... Aku bikin sarapan ini, sarapan dulu Dim" Ucap Nabila ketika baru saja masuk dalam mobil Dimas yang berukuran cukup besar

"Pagii... Suapin dong, kan saya nyetir" Walau Dimas sudah sarapan di rumah demi Nabila ia rela sarapan 2x pagi ini

Saking semangatnya Nabila bangun sedikit terlaku pagi hingga memutuskan untuk membuat sarapan simple kesukaannya yakni kentang goreng, ayam saus lada hitam juga brokoli rebus tak lupa ia juga menyiapkan dua tremos kecil berisi es kopi untuknya dan Dimas

"Dih... Aku aja yang nyetir kalo gitu" Ucap Nabila

"Enggak enggak... Kamu mana bisa bawa mobil besar gini, udah suapin aja" Dimas ngotot akhirnya Bila mengalah

"Mau kemana sih kita? " Tanya Dimas dengan mulut penuh

"Ke Ragunan" Jawab Nabila semangat dengan menghentakkan kakinya

"Gimana? Ragunan banget?" Dimas tak percaya dengan apa yang ia dengar, dari gaya berpakaian Nabila ia bisa sedikit menyimpulkan gadis itu mungkin akan mengajaknya ke tempat outdoor namun tak menyangka jika pilihan Bila adalah Ragunan










Bersambung...










AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang