6. Hukuman

403 30 2
                                    

Ni-ki pikir dengan ia yang bersikap baik-baik saja tak ada yang curiga tapi ternyata ia sudah ketahuan. Tadi malam Jay mendapati kamarnya kosong. Abangnya itu hendak mengambil charger-nya yang dipinjam si bontot. Ia malah terkejut melihat kamar yang kosong tanpa penghuninya. Jay jadi memaksa Sunoo untuk jujur. Ia tau partner in crime-nya Ni-ki ya Sunoo. 2 bocil itu suka sekali sekongkol membuat para abang dan Jungwon sampai hafal tingkah laku keduanya.

Selesai sarapan. Heeseung dan Jay menyidang keduanya. Sunoo cemberut. Ia kira kali ini ia dan Ni-ki akan lolos seperti biasanya tapi ternyata nasib buruk menimpa keduanya. Jake memeriksa bagian tubuh Ni-ki yang lecet akibat jatuh dari motor. Sunghoon dan Jungwon hanya ikut menyimak.

Heeseung memijat pelipisnya. "Lo masih sering nonton balapan, Nik?"

Mampus. Ni-ki benar-benar ketahuan kali ini. Ia tak bisa mengelak lagi. Sunoo di sebelahnya hanya diam sambil menunduk membuatnya terpaksa mengaku. "Iya, bang."

Jay berdecak. Ia menatap kecewa pada Ni-ki dan Sunoo. "Adek juga. Udah tau Ni-ki nakal kenapa bukannya dilaporin malah dibantuin?"

Sunoo mendongak. Matanya sudah berkaca-kaca. Padahal Jay menegurnya dengan lembut karena tau adeknya itu tak bisa dibentak. "Maaf, abang."

Udah deh, lemah abang-abangnya kalau Sunoo udah minta maaf dengan wajah puppy eyes nya itu. Ni-ki ikut memasang wajah sok imut membuat Jungwon meraup wajahnya. "Gak cocok muka lo begitu!"

Ni-ki mendelik membuat semuanya tertawa. Heeseung menengadahkan tangannya di depan Ni-ki. "Kunci motor lo, Nik."

"Lah, bang. Jangan disita dong. Gue sekolah pakai apa nanti?"

Heeseung memaksa. Ia memasang wajah tegasnya kembali membuat Ni-ki menciut. Anak itu dengan tak rela memberikan kunci motornya. "Gue yang anter. Lagian badan lo masih sakit itu habis jatuh. Jangan bawa motor sendiri dulu."

Larangan Heeseung itu mutlak membuat Ni-ki pasrah. "Terus gue baliknya gimana dong, bang?"

Jake menyentil dahi si bontot. "Kayak lo gak punya abang aja. Abang lo banyak nih. Semua di sekolah yang sama kalo lo lupa."

"Bang Heeseung enggak tuh." Sahutnya membuat Sunghoon jadi jengkel.

"Ya kan bang Hee udah kuliah!"

Sidang selesai dengan hukuman Ni-ki akan diantar dan pulang sekolah bersama salah satu abangnya. Sunoo dilarang keluar kos selama seminggu kecuali sekolah dan ada urusan mendesak.

Heeseung benar-benar menepati ucapannya. Ia mengantar Ni-ki sekolah. Anak itu jalannya agak pincang karena kakinya masih sakit habis tertindih motor. Sebenarnya Heeseung menawari Ni-ki untuk mengurut kakinya di tukang urut tapi Ni-ki mana mau. Ia kapok dulu pernah diurut bukannya enakan malah makin sakit badannya.

"NI-KI!"

Ni-ki berhenti melangkah. Ia menerima rangkulan dari Gunwook yang menatapnya heran. "Gue liat lo diantar ya tadi? Emang kenapa motor lo?"

Keduanya melangkah memasuki kelas. Ni-ki duduk di bangkunya. "Semalam gue hampir aja dibegal, Wook."

"Yang bener aja lo?"

"Beneran. Untung aja ada yang bantuin gue."

Mengalirlah cerita Ni-ki membuat Gunwook ikut meringis. Ia tak bisa membayangkan kalau ia yang dibegal. "Lo pasti kena ceramah abang-abang lo ya, Nik?"

"Bukan ceramah lagi. Gue gak dibolehin bawa motor sendiri ini makanya gue diantar."

"HAHAHA KASIAN BANGET LO."

Bocah kurang ajar. Baru tadi mengasihani Ni-ki sekarang ia malah tertawa puas setelah tau alasan Ni-ki diantar.





🐥 NI-KI 🐥

Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang