13. Keciduk

178 20 0
                                    

Ni-ki sedang berlatih dance bersama anggota ekskul dance lainnya. Ia sedang fokus menari di depan cermin ketika Woonhak ikut menari di sebelahnya. Beberapa yang lain sedang beristirahat sambil berbincang.

"Minum dulu, Nik."

Ni-ki terkekeh. Ia masih asik menari sambil menatap Woonhak dari cermin. "Lo aja sono."

Woonhak menggeleng. "Gue masih butuh banyak latihan. Apalagi minggu kemaren gue gak latihan."

Keduanya masih sibuk menari dengan lagu XO-nya Enhypen. Setelah menyelesaikan 1 lagu itu Woonhak langsung duduk. Capek juga dia makanya heran sama Ni-ki. Soalnya Ni-ki dari awal nari mulu, belum ada istirahat kayak yang lain.

"Lo gak haus Nik? Nge-dance mulu." Tanya Woonhak yang kini meminum air mineral di botolnya.

Ni-ki capek sebenarnya. Ia juga sudah mau duduk tapi karena merasa tariannya belum sempurna makanya ia masih bersikeras menari. Padahal anak itu sudah banjir keringat sekarang. Hanya Woonhak yang sedari tadi menyuruhnya istirahat karena yang lain sudah hafal kelakuan Ni-ki yang keras kepala. Woonhak juga tau sih tapi anak itu sama kerasnya sama Ni-ki jadi dia masih berani menegur Ni-ki.

Ni-ki baru benar-benar berhenti menari ketika waktu ekskulnya habis. Ia langsung menggendong tasnya keluar studio diikuti Woonhak yang menyamai langkahnya.

"Kenapa, Woon?"

"Lo langsung pulang apa gimana, Nik?"

"Mau liat bocil gue."

"Bocil?"

Ni-ki menunjuk Sunoo yang kini sedang dirangkul erat oleh Sunghoon. Ia dan Woonhak mendekat. Ni-ki bingung dengan Sunoo yang merengek minta Sunghoon melepaskan rangkulannya. "Bocil kenapa, bang?"

Sunghoon terkekeh. "Ini si mochi kebiasaan. Selesai ekskul bukannya pulang malah mau pergi main sama Taki."

Ni-ki berdecak. Ia menarik tangan Sunoo membuat si pemilik tangan memekik. "RIKI LEPASIN! LO KALO PERGI MAIN JUGA GUE GAK PERNAH LARANG TUH!"

"Ya iya tapi lo tuh keseringan keluyuran. Gue aduin om Taehyung mampus lo!"

Sunoo mendengus. Ia mengubah ekspresinya ketika sadar ada Woonhak. Bestie temannya. "Eh Woonhak? Lo ngapain sama anak tengil ini?"

Ni-ki mencubit pipinya dengan gemas membuat Sunoo melotot. Woonhak terbahak. Ia baru sadar yang dimaksud Ni-ki bocil tadi ternyata Sunoo. "Gue mau ngajak Ni-ki main sebenarnya, kak. Tapi kayaknya dia gak bisa."

Sunoo jadi memiringkan kepalanya lucu. Ia menatap bertanya pada Ni-ki yang gemas melihat ekspresi lucu bocilnya. "Kenapa gak bisa?"

"Bukan gak bisa. Gue aja baru tau ini alasan Woonhak ngikutin gue." Jelas Ni-ki membuat Sunoo manggut-manggut.

Sunghoon pergi karena ia sudah menitipkan Sunoo pada Ni-ki. Ini kebalik gak sih? Kenapa malah yang lebih tua dititipkan ke si bontot? Tapi memang harus begitu kalau orangnya Sunoo dan Ni-ki. Ni-ki kalau udah sama Sunoo, berasa dia yang abang.

"Woonhak!"

Ketiganya menoleh. Mendapati Eunchae yang melangkah mendekat. Gadis itu bertos ria dengan Sunoo. Woonhak turut mengajak Eunchae padahal Ni-ki bahkan belum memberi jawaban. Anak itu akhirnya setuju karena Sunoo juga memaksa ikut. Mereka hanya pergi makan mie gacoan. Sunoo yang paling senang karena ia suka makanan pedas. Selesai makan, mereka sempat berbicara santai sebelum kembali memisahkan diri. Sunoo dan Ni-ki dengan motor mereka masing-masing. Woonhak dan Eunchae dengan motornya Woonhak. Eunchae biasa dijemput papanya tapi karena ia pergi keluar, jadilah ia dititipkan pada Woonhak toh mereka juga tetanggaan.


Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang