Kos terasa sepi karena si sulung yang tak ada. Ni-ki jadi kesepian. Iya sih dia jarang gangguin abangnya yang 1 itu tapi kan dia biasa minta uang ke Heeseung. Heeseung tuh selalu ngasih kalo dia minta, beda lagi dengan Jay yang banyak tanya kalau Ni-ki minta uang. Ia melirik kalender yang terpajang di dinding. Sebentar lagi kan Heeseung. Ni-ki menggebrak meja membuat yang lain langsung menatapnya bingung.
Saat ini mereka sedang makan malam. Tadinya suasana makan malam tenang karena tidak ada yang bersuara. Makanya para abang jadi terkejut ketika Ni-ki tiba-tiba buat ulah.
Jay mengangkat alisnya seolah bertanya membuat Ni-ki menunjuk kalender. "Besok Bang Heeseung wisuda loh!"
Sunoo mengangguk. Ia kembali melanjutkan makannya membuat Ni-ki menatap yang lain. Kok yang lain biasa aja? "Kalian kok gak heboh sih? Ini akhirnya sepuh kita mau lulus loh!"
Jake terkekeh. "Ya lo pikir kita gak tau apa kalo besok acaranya bang Heeseung? Lo emang gak tau, abang lo itu jarang pulang karena lagi di rumah orang tuanya?"
Ni-ki menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kok kalian gak ingetin gue sih? Gue kan belum nyiapin party buat bang Heeseung."
Jungwon menatap aneh pada bontot yang kini terlihat berpikir. "Party aja pikiran lo! Nilai lo tuh dibaikin dulu. Bentar lagi kenaikan kelas. Jangan sampai lo gak naik kelas!"
Ni-ki yang dramatis langsung memegang dadanya sambil menggeleng tak percaya pada Jungwon dan mulutnya yang asbun itu. "Dijaga ya mulut lo itu paketu. Gini-gini gue lebih pintar dari Dion sama Gunwook di kelas."
Sunghoon terbahak. "Eh kita jadi kan pura-pura gak pergi ke kampus bang Heeseung besok?"
Sunoo memelas. Ia melap mulutnya setelah selesai makan. "Tapi kasian ih. Nanti bang Hee nangis lagi."
"Heh bocil! Jangan samain bang Heeseung sama lo yang gampang banget nangis!" Seru Ni-ki membuat Sunoo langsung menendang kaki si bontot di bawah meja.
Jay menghela nafas lelah. "Udah udah. Kok jadi berantem sih? Besok kita jalanin sesuai rencana dan jangan ada yang cepu ke bang Heeseung."
Sementara itu di sisi lain. Selain sibuk mempersiapkan diri untuk besok. Heeseung juga sibuk banget tuh nge-chat-in adeknya satu-satu. Padahal mereka punya grup 🙂 isinya tentu saja mengingatkan soal dirinya yang akan wisuda esok hari.
Heeseung tau para adik sibuk sekolah dan pasti ada kesibukan lain juga. Tapi ia ingin 6 orang yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya itu melihat ia yang akhirnya bisa lulus setelah jatuh bangun mengerjakan semua tugas dan skripsi.
"Ay? Kamu kenapa?"
Heeseung menggeleng. Ia sedang berada di rumah Karina. Mengelus kepala sang kekasih, Heeseung tersenyum. "Gak nyangka aja akhirnya kita wisuda bareng besok."
Karina ikut tersenyum.
🐥 NI-KI 🐥
Sunoo menatap aneh pada Ni-ki yang sejak tadi sibuk memotret buketnya. "Orang gila mana yang kepikiran ngasih buket nasi padang ke bang Hee?"
"Gue! Ngapa sih, cil?! Ini tuh effort banget loh gue buatnya."
"Buat apaan? Itu buket lo order terus nasi padangnya kan beli. Jadi effort apa yang lo maksud, Nik?" Ucap Jungwon membuat Ni-ki makin sensi.
"Ya kan dananya dari gue! Udahlah! Terserah gue dong! Ribut amat upin ipin ini."
Ketiganya sudah siap pergi ke kampus Heeseung tapi masih menunggu JaSuke yang lama banget tuh siap-siapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nishimura Riki
FanfictionManusia mana yang karena kesepian memilih pergi dari rumah? Ya, manusia 1 ini orangnya. Ni-ki yang kesepian berniat keluar dari rumah untuk mencari orang-orang yang akan meramaikan hidupnya.