17. Kelakuan

209 24 1
                                    

Kehadiran Kyujin di kelasnya membuat sedikit perubahan. Pribadi gadis itu yang ceria dan mudah berteman membuat ia disukai oleh teman-teman sekelasnya. Hal itu juga berefek kepada Ni-ki yang kini mulai hafal nama teman-teman perempuan di kelasnya. Kyujin dengan rajin memperkenalkan teman-temannya pada Ni-ki membuat Ni-ki akhirnya lebih akrab dan kini ia berbaur dengan semua temannya di kelas. Kini bukan hanya dengan Gunwook tapi Ni-ki juga lebih sering bersama Kyujin membuat Eunchae yang mengetahui hal itu jadi tersenyum lega.

Saat ini waktunya istirahat pertama. Eunchae mengajak Kyujin makan bersamanya dan Woonhak. Ketiganya makan sembari mengenang masa smp mereka.

"Gimana kelas lo, Jin? Aman?" Tanya Woonhak yang mendapat anggukan riang dari yang ditanya.

Kyujin menelan potongan chicken katsu-nya. "Mereka semua asik kok. Btw, kalian akrab sama Ni-ki?"

Kali ini Woonhak yang mengangguk. "Ni-ki itu temen dance gue."

"Kalo lo, Chae?"

Eunchae menatap Kyujin bingung. "Gue? Gue cuma sekedar tau sih karena dia 1 ekskul bareng Woonhak ditambah dia juga satu kos sama Kak Sunoo."

Kyujin ber---oh ria. Sedikit kecewa, sebenarnya ia bertanya karena ingin memastikan satu hal. Selama sebulan berada di Engene High School dan sekelas dengan cowok jepang itu. Kyujin sering dibuat heran dengan Ni-ki yang terkadang bertanya soal Eunchae. Gadis itu tidak bodoh. Ia paham apa maksud dan tujuan Ni-ki mengingat cowok itu bahkan awalnya tak terlalu akrab dengan gadis-gadis lain di kelasnya sendiri. Apakah mungkin dia mengenal gadis di kelas lain kalau tidak karena ada sesuatu?

"Loh, Kyujin?"

Itu Sunoo yang datang dengan mata melotot sambil menunjuk Kyujin. Ah iya, Ni-ki tidak menceritakan padanya perihal ada anak baru di kelasnya. Ya menurut Ni-ki buat apa gitu kan gak semua orang Sunoo kenal. Nyatanya memang Sunoo mengenal semua manusia di Engene High School. Jangan lupakan fakta Sunoo adalah bekas tetangga dan kakak kelas Eunchae di smp yang artinya Kyujin juga merupakan adik kelasnya.

Kyujin tersenyum senang. Sunoo adalah kakak kelas favoritnya. Ia sungguh mengagumi Sunoo yang tak pernah pilih-pilih dalam berteman. Hal itu membuatnya menyebut dirinya sendiri sebagai fans Sunoo. Kyujin melambai heboh. "Halo, kakak lucu."

Sunoo terkekeh. Kyujin memang menyebutnya kakak lucu sedari dulu. Anak itu ikut bergabung dan duduk di sebelah Eunchae. Kyujin dan Woonhak duduk di depannya. "Kok gue baru tau lo ada di sini ya? Lo baru pindah?"

Kyujin mengangguk. "Gue sekelas loh sama adek lo, kak."

Sunoo menatap Kyujin bingung. "Hah adek? Gue gak punya adek."

Eunchae terkekeh. Ia menyeruput es tehnya sebelum menjawab. "Kyujin sekelas sama Ni-ki, kak."

Belum sempat Sunoo menjawab. Ada sebuah nampan berisi 2 piring nasi pecal diletakkan di meja depannya. "Enak banget lo, cil main duduk aja. Gue cariin juga."

Sunoo mendongak. Itu Ni-ki yang baru saja datang setelah menemukan bocilnya yang malah nyantai duduk sedangkan dirinya harus memesan makanan. Sunoo mendengus. Ia menunjuk 2 botol air mineral dingin di meja. "Kan gue yang beli minumnya."

Ni-ki mengalah. Ia tak ingin mendebat Sunoo panjang lebar karena sadar kali ini Sunoo bersama teman-temannya. Melawan Sunoo sama saja bikin malu karena yang lain akan berpihak pada bocilnya itu. Ni-ki ikut duduk di samping Eunchae. Ia fokus makan ketika Sunoo makan sambil asik bercerita dengan Kyujin dan Eunchae. Woonhak yang melihat Ni-ki hanya fokus makan jadi ingin mengajak temannya itu berbincang juga.

"Cil apaan sih, Nik? Gue perhatiin lo manggil kak Sunoo cil cil mulu."

Ni-ki menyemburkan tawanya. Ia memandang Woonhak yang heran akan reaksinya. "Bocil lah. Lo liat tu bentukannya. Udah mah kecil mungil nakal lagi."

Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang