Wajah Jungwon memerah. Anak itu segera berlari ke dapur. Meneguk air mineral dingin yang berada di dalam kulkas lalu kembali ke teras rumah. Tadi ia baru datang dari luar ketika melihat Sunoo dan Ni-ki yang sedang makan malam di teras. Aneh juga 2 manusia itu. Para abang sedang makan malam di dalam tapi mereka malah makan di luar. Jungwon yang baru datang jadi duduk di dekat Sunoo. Anak itu dengan jahilnya mengarahkan sendok Sunoo yang sudah berisi makanan ke dalam mulutnya.
Ni-ki masih menyuap makanannya ketika Jungwon kembali bergabung bersamanya dan Sunoo. "Kepedasan, kan? Makanya jangan asal nyomot lo!"
Jungwon mendelik. Ia menatap kesal pada si bontot lalu beralih pada Sunoo yang masih asik menyuap makanannya. "Pedes banget, Sun. Lo gak dimarahin bang Jay makan pedes begitu?"
Sunoo terkekeh. "Tadi bang Jeyi udah sempet marah kok tapi gue ancem aja gue gak mau makan kalo ayam suwirnya gak pedes."
Jungwon menatap pada piring Ni-ki. Ia baru mau merebut sendok tapi Ni-ki sudah menjauhkan piring dan sendoknya dari jangkauan Jungwon. "Apa lo? Ini sama kayak punya bocil karena gue juga request dibikinin yang pedes."
Wajah Jungwon berubah masam. Dia tu pengin nyantap aja sebenarnya karena tadi di luar juga dia udah makan. Tadi pas ambil minum ke dapur juga udah ditawarin para abang makan. Jungwon menolak karena malas aja dia gabung sama yang tua-tua makanya dia kembali ke teras.
"Terus kenapa kalian makan di sini?"
"Gapapa biar kena angin sepoi sepoi, Won." Sahut Sunoo sambil meminum airnya. Makanannya sudah habis.
Berbeda dengan Ni-ki yang nasinya masih banyak karena anak itu sempat menambah nasi tadi. Lapar bray.
Bunyi klakson motor mengejutkan ketiganya. Ada sebuah motor mendekati mereka tentunya dengan pengendaranya. Ni-ki mengernyitkan dahinya ketika tau sang pengendara adalah sohibnya.
"Ngapain lo, Wook?"
Gunwook melepas helmnya lalu menyugar rambutnya biar keliatan keren gitu. Ia menurunkan standar motornya. "Angkringan yok!"
Ni-ki sudah bosan mendengarnya. Ia merasa sudah hafal dengan semua angkringan karena Gunwook suka mengajaknya ke angkringan. "Kagak ah! Lo gak liat gue lagi makan ini? Udah kenyang gue mah."
Gunwook mendecih. Ia tersenyum licik karena melihat Sunoo. Anak itu tau Ni-ki tak akan menolak kalau ia mampu menghasut Sunoo untuk ikut serta. "Kak Sunoo, lo udah pernah ke angkringan gak?"
Yang ditanya sibuk berpikir berbeda dengan Ni-ki yang jadi melotot. Dia udah tau tu siasat apa yang digunakan Gunwook untuk memaksanya. Jungwon mah udah capek, dia juga baru datang dari luar jadi Jungwon memilih masuk ke dalam rumah. Tentunya dengan melaporkan Gunwook yang berniat mengajak Sunoo dan Ni-ki pergi ke para abang.
"Gak usah macam-macam lo ya, Wook." Ni-ki memperingati dengan tangan membentuk tinju pada Gunwook yang malah meledeknya.
"Belum, Wook. Emang di angkringan ada apa aja?" Tanya Sunoo yang membuat Gunwook jadi semangat. Anak itu turun dari motornya dan duduk di tempat Jungwon duduk sebelumnya.
Ni-ki jadi menepuk jidatnya. Ini yang dia takutkan. Sunoo tu gampang terhasut. Tipe anak yang mudah diculik ketika diiming-imingi sesuatu.
"Banyak, kak. Ada nasi kucing, nasi bakar, macam-macam gorengan, sate-satean juga ada loh." Tawarnya sudah seperti yang punya angkringan aja.
Sunoo jadi tergiur padahal bocah itu baru selesai makan malam. Ia sudah mau masuk ke dalam untuk pamit tapi tak jadi karena ada Jake yang sudah berdiri di pintu.
"Adek udah selesai makannya?"
Sunoo mengangguk. Ia mendekat dengan bergelayut di lengan Jake. "Bang Ikeu, Sunoo mau keluar ya? Sama Riki sama Gunwook."
Jake tuh udah tau karena info dari Jungwon tapi ia hendak memastikan sekali lagi. "Mau ke mana memangnya?"
Ni-ki ikut berdiri. Ia menggeleng setelah menarik paksa Gunwook kembali ke motornya. "Gak. Gak ada pergi-pergi. Sono lo ke angkringan sendirian."
Sunoo jadi memandang tak suka pada Ni-ki. "RIKI GUE MAU PERGI YA!"
Ni-ki mau nyahut lagi tapi Jake sudah memelototinya membuat Ni-ki diam. Jake mengelus rambut Sunoo yang halus. Lucu sekali ketika melihat Sunoo merengek seperti ini. Benar-benar seperti bocil yang mau diturutin keinginannya. "Emang adek masih lapar?"
Sunoo udah kenyang sebenarnya tapi demi diiizinkan pergi ia mengangguk ragu. Menunjukkan jempol dan jari telunjuknya seperti ini 🤏 pada Jake. "Sunoo mau rasain nongki di angkringan abang. Riki gak pernah ajak Sunoo ke sana. Emang cuma Gunwook yang ngertiin Sunoo."
Gunwook jadi tersenyum bangga membuat Ni-ki meraup wajahnya kesal. Ia jadi menatap Jake yang masih dibujuk Sunoo. Berharap abangnya itu tak mengizinkan tapi anggukan kepala Jake membuat Sunoo bersorak girang. Anak itu sudah lari masuk ke dalam lagi untuk berganti pakaian. Meninggalkan Gunwook yang ikut senang. Tak sadar jika Ni-ki sudah mengumpatinya dalam hati. Ni-ki tu mager sebenarnya mau keluar tapi karena Sunoo mau ikut jadinya ia harus pergi. Tak mungkin ia membiarkan Sunoo hanya dengan Gunwook. Gunwook kan nakal seperti dirinya. Takutnya temannya itu malah mengajak Sunoo nonton balapan liar. Bisa habis ia kena amuk para abang lagi nanti.
Sunoo selesai bersiap. Ia sudah menyalakan mesin motor ketika Ni-ki malah duduk di boncengannya. "Ngapain lo, Rik? Sana pake motor lo sendiri aja."
"Kagak ah. Bensin gue sekarat. Nebeng lo aja."
"HEH BOCAH! INI PIRING KALIAN HABIS MAKAN GAK DIBAWA MASUK DULU?"
Sunoo terkejut. Ia hampir mengegas motornya karena mendengar teriakan Heeseung. Rupanya abangnya satu itu baru keluar untuk melihat para adik tapi yang pertama ia lihat malah piring bekas makan Ni-ki dan Sunoo yang masih tergeletak di teras rumah.
Ni-ki meringis. Ia memasang senyum sok imut pada Heeseung. "Abang gue yang paling ganteng sekos. Tolong bawa masuk ya piring gelas kita. Kita mau pergi nongkrong dulu nih."
Belum sempat Heeseung menjawab, Ni-ki sudah memberi kode Sunoo untuk menjalankan motornya. Diikuti Gunwook yang tak mau jadi tumbal amukan Heeseung.
Angkringan yang mereka datangi sangat ramai oleh muda-mudi. Sunoo jadi tak menyesal ikut ke sini. Ia sudah memesan gorengan dan sate-satean ketika Gunwook memesan nasi bakar. Iya, Gunwook emang belum makan malam, guys. Makanya dia keluar cari makan tapi karena gak mau kelihatan jomblo banget makanya dia ngajak Ni-ki eh kebetulan otak liciknya bisa bekerja jadi Sunoo juga ikut nongki.
Sunoo menggerakan tubuhnya. Bahasa tubuhnya yang sudah dihafal Ni-ki. Sunoo tu kalau makan atau minum sesuatu yang enak pasti tubuhnya gak bisa diam. Entah kepalanya lah yang goyang-goyang atau badannya yang ikut bergerak membuat Gunwook yang baru tau jadi gemas. Ni-ki tak ikut makan. Dia udah beneran kenyang karena sudah nambah nasi tadi. Tapi ia juga menerima saja ketika Sunoo menyuapkan sate puyuh.
"Wook, menunya enak semua. Nanti kalo lo mau pergi ke angkringan lagi. Ajak gue lagi ya?" Pinta Sunoo yang membuat Gunwook mengacungkan jempolnya.
Ni-ki udah pasrah. Gunwook sama Sunoo tu emang cocok banget berteman. Padahal mereka baru beberapa kali bertemu tapi akrabnya seperti melebihi akrabnya Ni-ki dan Gunwook.
🐥 NI-KI 🐥
Cakep banget bontot ponian 🥰
19.41
13/07/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Nishimura Riki
FanfictionManusia mana yang karena kesepian memilih pergi dari rumah? Ya, manusia 1 ini orangnya. Ni-ki yang kesepian berniat keluar dari rumah untuk mencari orang-orang yang akan meramaikan hidupnya.