Sunoo sedang serius menonton drakor di ponselnya. Mengabaikan Ni-ki yang sudah berkeringat karena melakukan push up. Ya kalau push up aja mah si bontot udah biasa. Tapi kali ini dirinya lebih capek karena bocilnya malah duduk di atas punggungnya. Memang dasar kelakuannya bocah. Sunoo tadi melewati kamar Ni-ki yang pintunya sedikit terbuka. Ide jahilnya muncul ketika melihat si bontot sedang push up di lantai kamar. Sunoo masuk dan langsung duduk di atas tubuh Ni-ki membuat adeknya itu protes. Bukannya turun, Sunoo malah bilang. "Biar makin kebentuk otot lo, Rik. Gapapa, gue bantu nambah beban lo."
Akhirnya Ni-ki membiarkan karena tau Sunoo akan tantrum kalau tak dituruti. Pernah sekali, ia menolak menemani Sunoo yang mau pergi ke hypenmart. Sunoo langsung tantrum, anak itu pundung dan berakhir mengabaikannya. Ni-ki gak mau hal itu sampai terulang lagi. Karena dia suka gangguin Sunoo kalau Sunoo-nya respon. Kalau Sunoo-nya marah tapi berujung diam mah dia gak mau. Rasanya aneh didiamkan oleh orang terdekat kita. Kalian pasti tau rasanya.
Wajah Ni-ki sudah dipenuhi oleh keringat. Rambutnya sudah lepek tapi orang yang menduduki dirinya masih tak tau diri. Sekarang, Sunoo malah cekikikan karena sedang menonton drama bergenre komedi. Ni-ki yang benar-benar sudah lelah akhirnya berhenti push up, ia tengkurap membuat Sunoo mem-pause dramanya. "Lah? Udahan, Rik?"
"Udah, cil. Capek nih gue."
Sunoo akhirnya bangun dari atas tubuhnya. Anak itu kini membaringkan tubuh di kasur si bontot. Membiarkan Ni-ki yang masih tengkurap di lantai. Jake memasuki kamar Ni-ki dan heran melihat adeknya itu menempel di lantai. Mana ada Sunoo yang baring di kasur berasa ini kamarnya sendiri. "Ni-ki, lo ngapain di lantai?"
Ni-ki membalik tubuhnya jadi telentang. Ia menyeka keringat dengan tangannya. "Abis olahraga, bang."
Jake mengangguk saja. Ia mendekat pada Sunoo. "Kalo adek ngapain?"
Sunoo menatap sekilas pada Jake. Ia terkekeh. "Sunoo abis bantuin Riki olahraga, bang Ikeu."
Jake menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sebenarnya dia bingung olahraga apa yang dimaksud kedua adiknya tapi ya bodo amat lah. Ia datang untuk menyampaikan sesuatu. "Nik, lo keluar deh. Itu ada nyokap bokap lo datang."
Sunoo yang lebih dulu sadar. Bocah itu segera melenggang pergi sedangkan Ni-ki masih loading. Anak itu kini berdiri dan menatap bingung pada Jake. "Lo ngomong apa barusan, bang?"
"Nyokap bokap lo tuh ada di ruang tamu."
"Hah? Seriusan lo bang? Lo gak lagi nge-prank gue, kan?" Ni-ki menatap kamarnya sambil memutar tubuh. "Mana ni kameranya?"
Jake mendengus. Apa wajahnya seperti wajah orang yang suka berbohong sampai Ni-ki tak percaya ucapannya? "Ya emang beneran kok. Kakak lo juga dateng tuh, siapa namanya?"
"Kak Kazuha?"
Jake mengangguk membuat Ni-ki menatapnya dengan curiga. "Bohong ya lo?"
Tak tahan terus dicurigai si bontot akhirnya Jake menarik tangan anak itu untuk mengikuti dirinya ke ruang tamu. Di sana sudah ada Sunoo dan Jay yang sedang mengajak kedua orang tuanya berbincang. Ada Jungwon juga yang sedang berbicara dengan sang kakak, Kazuha.
"OH MY GOD KELUARGAKU!"
Kazuha menatap malas pada sang adik. Alay banget tuh dia liat-liat. Ni-ki berlari dengan slow-mow menghampiri Rose dan Jimin yang menggelengkan kepala melihat kelakuan si bontot.
Ni-ki memeluk Jimin dan Rose secara bersamaan. Jangan bilang Ni-ki alay ya meskipun memang iya sih sampai Kazuha meringis melihat kelakuannya. Ni-ki tu udah kangen berat sama orang tuanya karena orang tuanya pulang ke rumah bisa dihitung jari dalam sebulan. "Papi mami akhirnya menjenguk diriku yang sudah lama tidak bertatap muka dengan kalian huhu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nishimura Riki
FanfictionManusia mana yang karena kesepian memilih pergi dari rumah? Ya, manusia 1 ini orangnya. Ni-ki yang kesepian berniat keluar dari rumah untuk mencari orang-orang yang akan meramaikan hidupnya.