28. Gosong

222 30 2
                                        

Kazuha menatap Ni-ki yang baru muncul di hadapannya. "Inget rumah juga lo, Nik."

Ni-ki tersenyum tengil. "Kangen gue ya?"

"Dih! Enggak ya! B aja tuh."

"Terus? Kenapa nyuruh gue pulang? Lo pasti kesepian karena mami papi lagi gak ada." Ni-ki melompat ke atas kasur sang kakak.

Kazuha terdiam. Adiknya benar. Ia sedang sendiri sekarang. Rose dan Jimin pergi ke luar kota dan ia ditinggal lagi. Kazuha sedang membaca novel ketika kamarnya dibuka oleh Ni-ki. Kebiasaan Ni-ki yang tidak pernah hilang adalah asal memasuki kamarnya tanpa mengetuk. Mana habis masuk atau keluar kamarnya, pintunya dibiarkan terbuka lebar lagi.

"Tapi tumben deh lo begini, kak. Kenapa?"

Kazuha yang sedang duduk bersandar kepala kasur dengan novel di tangannya menatap Ni-ki yang kini bangun dari posisi rebahannya. Adiknya itu mengubah posisi menjadi duduk di sebelahnya.

"Lo sama Eunchae pacaran?"

Ni-ki melotot menatap sang kakak. "Gosip dari mana itu, kakakku sayang?"

Kazuha mendecih. "Gak digosipin juga gue liat sendiri dengan mata kepala gue. Orang di sekolah lo nempelin Eunchae mulu."

Ni-ki meringis. Apakah senempel itu dirinya? "Gak pacaran loh, kak. Deket doang."

"Ah masa? Padahal gue udah ngabarin mami papi loh, Nik."

"KAK! lo tuh hobi banget sih nyebar hoax!"

"Ya gue kira kan pacaran! Lagian santai sih, Nik. Kan mami juga kenal sama keluarga Eunchae. Gue yakin sih, lo dapat lampu hijau."

"Lampu hijau lampu hijau! Lo kata gue lagi di jalan?!"

Kazuha terbahak. Suka dia tuh bikin emosi Ni-ki yang gampang naik darah. "Terus kalian apa dong? DDJK?"

"Apalagi itu DDJK, kak?"

"Deket doang jadian kagak."

Jleb. Langsung ngena banget itu di hati Ni-ki membuat Kazuha makin tertawa.

"Kak, menurut lo Eunchae gimana?"

Ni-ki kembali berbaring. Kali ini sambil memeluk guling milik Kazuha.

"Eunchae ya? Gue gak terlalu kenal sih. Baru sekali juga ketemu pas mami arisan di sini dulu. Tapi selihat gue, dia anak baik. Murah senyum, lucu lagi. Berbanding terbalik banget sama lo, Nik."

Ni-ki yang awalnya tersenyum karena mendengar pujian Kazuha langsung melunturkan senyumnya ketika mendengar ucapan akhir sang kakak.

"Buta lo, kak? Lo gak liat adek lo juga selucu dan semenggemaskan ini?"

Kazuha berlagak muntah. Adiknya benar kok tapi Kazuha tak pernah memujinya secara langsung. Ia lebih suka menjahili Ni-ki daripada memujinya.

Bunyi ponsel berdering membuat Kazuha mengeceknya. "Eh mami nelpon."

Ni-ki merebut ponsel Kazuha. Ia menerima panggilan lalu mengubahnya menjadi mode video call.

"Halo, Zuh-- loh, Ni-ki?"

"Halo, Mamiku sayang."

"Loh kok kamu pegang ponsel Zuha? Ni-ki lagi di rumah, sayang?"

Ni-ki mengangguk. Ia mengarahkan ponsel hingga kamera menangkap keberadaan Kazuha di sebelahnya. Rose tersenyum. Senang dia tuh liat anak-anaknya akur begini.

"Kalian lagi ngapain?"

Kazuha tersenyum mengejek. "Itu loh, Mi. Aku tanyain Ni-ki soal Eunchae."

Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang