Ni-ki mendelik. Ia dipaksa menyapu oleh teman-temen perempuan di kelasnya. Awalnya Ni-ki mau kabur tuh tapi ia disindir-sindir Dion jadi mau tak mau Ni-ki pasrah. Selain pasrah ya memang hari ini jadwal piketnya dia sih. "Heh! Itu sekop lo dijagain!"
Dion mendengus. Ia jadi kena getahnya. Menyindir Ni-ki tapi ia tak sadar kalau hari ini juga jadwalnya piket di kelas. Ni-ki yang awalnya mau protes jadi tersenyum miring ketika Gunwook memberi tahunya bahwa Dion juga harus piket hari ini. Teman-teman lain yang sedang piket sudah fokus dengan kegiatan bersih-bersih mereka. Hanya Ni-ki dan Dion yang sejak tadi adu mulut padahal mereka hanya menyapu dan memegang sekop.
Gunwook hanya duduk di bangkunya sambil menonton perdebatan Ni-ki dan Dion yang tak ada habisnya. Itu anak berdua udah jarang tuh adu jotos tapi malah lebih sering adu mulut sekarang.
Dion mengangkat sekopnya dan membuang sampah ke tempat sampah ketika Ni-ki meneriakinya. "HEH! INI MASIH KETINGGALAN NIH!"
Ni-ki jadi kesal dong. Dia baru aja mau nyapu ke sekop ketika Dion malah mengangkat sekopnya. "Sabar! Ini udah penuh! Lo buta?!"
Ni-ki melepas sapunya. Membuat sapu itu terjatuh sampai mengenai sepatu Dion. "Yaudah lo sapu aja tuh sendiri! Capek gue."
Dengan santainya, Ni-ki kembali ke bangkunya. Dion yang mau protes tak jadi karena bel masuk berbunyi. Ia terpaksa melanjutkan kegiatan menyapu karena melihat guru yang akan mengajar kelas mereka sudah otw.
🐥 NI-KI 🐥
Bel istirahat berbunyi. Ni-ki bersemangat karena ia sudah lapar dan ingin pergi ke kantin. Ia mulai berdiri dari bangkunya. "Ayo, Wook. Ngantin." Ni-ki menoleh dan terkejut ketika melihat Gunwook sudah tak ada di sebelahnya.
Matanya beralih pada tempat duduk murid pindahan yang baru masuk hari ini. Meja gadis itu dikerumuni oleh teman-temannya termasuk Gunwook membuat Ni-ki mendengus. Beda banget emang dia sama Gunwook tuh, kalo Ni-ki susah akrab dengan orang baru. Nah kalo Gunwook ini tipe orang friendly. Ya emang 11 12 sama Sunoo meskipun tetep aja dia nolep. Temennya dikit cuy. Yang dia akui sahabat aja cuma si Ni-ki.
Ni-ki mendekat. Ia merangkul Gunwook yang kini sedang berkenalan dengan si murid baru. "Wook, ayo ngantin. Gue laper nih."
"Eh, Nik. Kenalan dulu sama Kyujin."
Ni-ki menatap pada gadis yang kini sedang dicecar banyak pertanyaan oleh teman-temannya yang lain. Gadis itu sempat meliriknya sebentar membuat Ni-ki mengangkat tangannya dengan kaku. "Halo, gue Ni-ki."
Kyujin tersenyum. Ia mengangguk. "Hai Ni-ki, gue Kyujin."
Ni-ki sedikit terdorong ketika Dion ikut nimbrung dan berdiri di sebelahnya. "Kyujin jangan berteman sama dia. Dia jelek."
Gunwook dan Ni-ki jadi mendecih. Ada apa dengan Dion ini? Kyujin murid baru tapi dia udah sokab gitu mana jelekin Ni-ki lagi. Ni-ki kan jadi merasa terdzolimi. Kyujin menatap aneh pada Dion. Gadis itu diajak yang lain untuk segera ke kantin membuat kerumunan hilang seketika.
Ni-ki udah malas berdebat sama Dion. Capek dia tuh ngeladenin orang freak jadi Ni-ki hanya menarik Gunwook untuk segera pergi ke kantin. "Temen lo gila kali ya, Wook."
Gunwook terbahak. "Dendam dia sama lo, Nik."
Ni-ki menunjuk dirinya sendiri. "Dendam sama gue? Kenapa?"
"Gue denger dari nyokapnya. Dia abis kena hukum bokapnya karena abang lo kan ngelaporin dia."
Ni-ki berusaha mengingat kejadian yang lalu, kemudian ia tergelak. "Oalah bang Heeseung berarti gak bohongin gue dong kalo bokapnya Dion itu dosen dia?"
Gunwook mengangguk. "Ya emang iya. Kan gue sempet ke rumah Dion tuh nemenin nyokap yang mau arisan di sana. Kebetulan waktu itu nyokapnya Dion cerita. Dia bilang suaminya ngamuk dan marah-marah ke Dion karena udah bikin malu. Soalnya, selama ini mahasiswa bokapnya tuh sopan dan gak pernah ada yang protes tentang cara mengajar beliau eh sekali ada yang protes, protesnya malah tentang anaknya."
Ni-ki meringis. Di satu sisi ia kasian tapi di sisi lain ia seperti berseru 'Mampus lo yon, makanya jangan suka ngerusuhin gue!'
Ni-ki dan Gunwook telah sampai di kantin, keduanyaberpisah karena mereka memesan makanan yang berbeda. Ni-ki sedang membeli nasi padang sedangkan Gunwook ingin membeli bakso.
Suara ketawa yang familiar membuat Ni-ki menoleh. Ia melihat ada Eunchae dan Woonhak yang sedang makan bersama tapi ada 1 orang lagi gadis yang perawakannya seperti Ni-ki tau. Fokusnya teralih ketika nasi padang sudah ditangannya. Ni-ki mencari meja kosong yang tentu saja mustahil didapatkan di saat jam istirahat pertama seperti ini. Gunwook melambaikan tangannya heboh. Ohiya, Ni-ki baru ingat ia ke kantin bersama temannya itu. Rupanya Gunwook sudah lebih dulu mendapat meja kosong yang kebetulan berada di belakang meja Eunchae.
Ni-ki segera duduk di bangkunya. Ia mulai menyantap nasi padangnya sambil bercerita dengan Gunwook.
Gunwook menunjuk ke meja depan dengan dagunya. "Temen lo tuh, Nik."
Yang dimaksud Gunwook itu Woonhak. Karena ia juga tau Woonhak satu ekskul dengan Ni-ki. Ni-ki hanya berdeham. Ia fokus dengan makanannya sehingga tak sadar dirinya sedang diperhatikan oleh gadis yang duduk di depan Eunchae. Kebetulan posisi duduknya Gunwook dan Ni-ki itu di belakang Eunchae dan Woonhak tapi menghadap meja Eunchae. Paham kan? Intinya Eunchae dan Woonhak gak sadar ada Ni-ki dan Gunwook. Yang sadar adalah gadis yang duduk di depan Eunchae. Karena posisinya ia berhadapan dengan Eunchae dan menghadap meja belakang. "Eh hai Ni-ki, Gunwook."
Ni-ki mendongak. Ia sedikit terkejut lalu tersenyum tipis. Beda lagi dengan Gunwook yang sangat syok. Lebay memang orangnya 🙃
Sapaan Kyujin membuat Eunchae menoleh. Gadis itu ikut tersenyum lalu kembali menghadap Kyujin. Ya, gadis di depan Eunchae adalah Kyujin. Murid baru di kelas Ni-ki.
"Lo kenal mereka, Jin?" Tanya Eunchae sambil menyeruput es tehnya.
Kyujin mengangguk. "Gue sekelas sama mereka."
Woonhak tersenyum lebar. "Wah bisa tuh lo daftar ke Ni-ki. Dia juga ekskul dance loh kayak gue. Lo kan rencana mau ikut ekskul itu juga, Jin."
Kyujin tersenyum senang. Ia mengangguk setuju. Suara ketiganya berbicara sangat nyaring sehingga bisa didengar oleh Ni-ki ataupun Gunwook. Eunchae kembali menoleh. Ia menatap Ni-ki yang berusaha terlihat sibuk dengan makanannya meskipun anak itu sedikit tak fokus karena sadar sedang diperhatikan Eunchae.
"Kenapa, Chae?" Tanya Ni-ki berusaha terlihat tidak salting.
Eunchae menggeleng. "Gue sedih gak sekelas sama bestie gue tapi karena dia ada di kelas yang sama dengan lo jadi gue sedikit lega. Gue titip Kyujin ya, Nik?"
Kyujin memukul tangan Eunchae. Apa-apaan gadis itu menitipkan dirinya seperti ia adalah sebuah barang? Eunchae masih menatapnya memohon membuat Ni-ki akhirnya mengangguk pelan meskipun ia juga bingung. Gunwook apalagi. Temannya itu sudah tersedak bakso karena ucapan Eunchae.
Anggukan dari Ni-ki membuat Eunchae tersenyum lega. Ia kembali bercerita dengan para sahabatnya membelakangi Ni-ki dan Gunwook yang saling tatap.
🐥 NI-KI 🐥
Siapa yang nungguin aku update? 🤭
19.40
23/07/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Nishimura Riki
FanfictionManusia mana yang karena kesepian memilih pergi dari rumah? Ya, manusia 1 ini orangnya. Ni-ki yang kesepian berniat keluar dari rumah untuk mencari orang-orang yang akan meramaikan hidupnya.