"Cil, jangan ngambek dong." Pinta Ni-ki sambil mengikuti Sunoo yang sudah memasuki rumah.
Ni-ki tu sebenarnya bercanda tapi ia terkejut karena Sunoo sampai menangis dan tak menghiraukannya. Mana sampai balik sekolah ia masih diacuhkan. Bisa habis ia diinterogasi para abang.
"Loh adek kenapa nangis?"
"Mampus gue." Batin Ni-ki.
Baru sampai, keduanya langsung mendapati Heeseung yang sepertinya mau keluar. Ni-ki mendekat. "Eh bang, mau keluar ya?"
Heeseung mengangguk. "Iya tapi itu kenapa Sunoo nangis?"
Ni-ki menggaruk tengkuknya. Sunoo sudah pergi masuk ke dalam kamarnya. Menghiraukan Heeseung yang bertanya. Anak itu bahkan menutup pintu kamarnya dengan kencang membuat Ni-ki dan Heeseung sampai terkejut.
Jungwon menyusul masuk. Ia menatap bingung pada Ni-ki dan Heeseung. "Kenapa?"
Heeseung berniat menyusul Sunoo ke kamar tapi dihentikan Ni-ki. "Bang, lo mau pergi kan? Pergi gih biar gue yang samperin bocil."
Heeseung menggeleng. "Perginya bisa ntaran. Lagian gue cuma mau ke hypenmart kok. Gue lebih penasaran kenapa Sunoo bisa nangis begitu." Ia melangkah menaiki tangga, mengetuk pintu kamar Sunoo diikuti Jungwon dan Ni-ki yang menyusul.
"Adek... "
Suara tangisan Sunoo masih terdengar. Rupanya bocilnya Ni-ki masih melanjutkan acara menangisnya membuat Ni-ki makin kelimpungan.
"Adek, abang masuk ya?"
Tak ada jawaban tapi karena Heeseung takut terjadi apa-apa jadi ia memutar knop pintu kamar Sunoo yang syukurnya tidak terkunci. Heeseung perlahan mendekat pada Sunoo yang sedang berbaring memunggunginya. Masih menangis karena terlihat tubuhnya bergetar. Heeseung duduk di tepi kasur Sunoo. "Adek kenapa nangis? Siapa yang nakal sama adek?"
"Riki." Sahut Sunoo membuat Ni-ki meneguk ludahnya susah payah.
Jungwon dan Heeseung langsung memandang Ni-ki seolah bertanya. Heeseung mengusap punggung Sunoo dengan lembut. Mengucapkan hal-hal yang mampu membuat Sunoo lebih tenang. Anak itu akhirnya mau duduk dan mulai bercerita. Ia memandang kesal pada dua adiknya membuat Jungwon jadi bingung. Kan yang buat nangis cuma Ni-ki kok dia juga ditatap begitu sama Sunoo?
"Hiks... Hiks... Bang Hee, hiks.. Marahin Riki hiks sama Uwon hiks... "
Jungwon menunjuk dirinya. "Gue kenapa, Sun?"
Sunoo memandangnya tak suka. Ia beringsut mendekat pada Heeseung. "Tadi ada adek kelas yang nembak Sunoo, bang."
"HAH?" Itu Jungwon dan Heeseung yang terkejut karena ucapan Sunoo.
Ni-ki mulai duduk di lantai kamar Sunoo. Capek juga dia tuh dari tadi berdiri. "Kaget kan lo pada? Apalagi gue yang ada di tkp tadi."
Sunoo kembali menangis. "Riki tuh nakal, bang! Masa dia jelek-jelekin Sunoo di depan adek kelas itu?!"
Heeseung mau tertawa sebenarnya. Ia kira kedua adiknya lagi ada problem besar ternyata cuma perihal kecil seperti ini. "Emang Ni-ki ngomong apa, dek?"
"Jadi kan pas Sunoo mau jawab adek kelas tadi. Riki datang-datang malah nyahut. 'Gak ada ya pacaran-pacaran! Bocil gue masih kecil. Lagian dia makan masih disuapin. Tidur masih ditemenin. Apa-apa masih manja. Lagian anak kecil mana boleh pacaran. Dia aja dijagain gimana kalo punya cewek? Masa jadi kebalik ceweknya yang jagain dia?' gitu, bang." Sunoo menjelaskan semua dengan satu kali tarikan nafas membuat Ni-ki bertepuk tangan.
"Hebat juga lo ingat semua yang gue omongin tadi, cil."
Sunoo melempar guling pada Ni-ki lalu kembali menangis. "Jahat banget hiks... " Ia melirik pada Jungwon yang tertawa. Sunoo kini melempar bantalnya yang langsung mengenai wajah Jungwon. "Uwon juga!"
![](https://img.wattpad.com/cover/368791669-288-k412620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nishimura Riki
FanfictionManusia mana yang karena kesepian memilih pergi dari rumah? Ya, manusia 1 ini orangnya. Ni-ki yang kesepian berniat keluar dari rumah untuk mencari orang-orang yang akan meramaikan hidupnya.