26. Pengganggu

125 20 1
                                    

"Kenapa lo, cil?"

Sunoo hanya menggeleng masih sambil tersenyum membuat Ni-ki jadi bingung. Anak itu menoleh pada Heeseung yang berada di sebelah Sunoo. "Bocil kenapa, bang?"

"Gak tau, Nik. Si adek dari pulang sekolah tadi udah senyam-senyum sendiri." Heeseung juga terkekeh melihat Sunoo yang terlihat sangat ceria itu.

"Udah lega ya, Rik?"

"Lega apanya?"

"Gue sama Kyujin tadi ngikutin lo ke rooftop."

Rooftop? Ni-ki segera menutup mulut Sunoo membuat Heeseung penasaran. "Emang Ni-ki ngapain ke rooftop, dek?"

"Lo gak usah kepo deh, bang." Ni-ki masih menutup mulut Sunoo yang hendak menjawab Heeseung. Ia segera menarik Sunoo masuk ke dalam kamarnya.

"Jail banget sih! Ngapain ngikutin gue lo, cil?!"

Sunoo tergelak. "Ya gue kan kepo. Tadi Kyujin yang ngasih gue info lo ngajak Eunchae ngomong jadi kita buntutin aja lo berdua."

Ni-ki mendengus. Memang Sunoo dan rasa penasarannya selalu membuat dirinya rugi.

"Cupu amat cuma nyatain perasaan. Tembak kek sekalian." Ledek Sunoo membuat Ni-ki meraup wajahnya dengan gemas.

"Tembak tembak aja pikiran lo! Gue tuh jujur tau. Gue cuma pengin Eunchae tau perasaan gue. Emang lo, yang tiap ada yang nembak mau diterima mulu untung selalu gue pantau."

Sunoo menghentakkan kakinya kesal. "Lo tuh selalu menggagalkan gue yang mau pacaran."

"Sengaja. Orang lo juga dilarang abang-abang pacaran kok."

"Enggak tuh." Sahutnya membuat Ni-ki terbahak.

"Gak percaya? Coba tanya bang Heeseung sekarang."

Sunoo mengerucutkan bibirnya. "Eh tapi, Rik. Gue kaget tau ternyata Eunchae juga suka sama lo. Kayak.... " Sunoo memperhatikan Ni-ki dari ujung kepala sampai ke ujung kaki membuat Ni-ki sensi.

"APA?!"

"Dih sensi amat. Ya gue kaget aja selera Eunchae kayak lo begini." Jawaban yang berhasil membuat Ni-ki mencubiti pipi Sunoo saking gemasnya.

"Emang gue kenapa?! Gue ganteng dan gak ada kurangnya begini siapa yang gak demen sama gue?" Pedenya membuat Sunoo mendengus.

Pintu kamarnya yang dibuka dari luar membuat Sunoo langsung mengadu. "Bang Ikeu! Liat Riki cubit-cubit Sunoo!"

Ni-ki langsung melepaskan pipi Sunoo setelah ditatap tajam oleh Jake. "Adek ngapain emang? Biasanya Ni-ki begitu pasti karena adek bikin emosi dia."

"Nah bener banget lo, bang. Emang nih si bocil nakal banget. Masa dia mau pacaran-pacaran, bang." Adu Ni-ki membuat Sunoo melotot.

Kok jadi dia yang diaduin? Kan dia yang mau ngadu. Sunoo menatap julid Ni-ki yang merasa menang. Ia tersenyum miring lalu mendekat pada Jake.

"Adek tu pr aja belum dikerjain. Ngapain sih mau pacaran-pacaran segala?"

Sunoo hanya mengangguk. "Iya, iya bang. Enggak kok. Riki tu fitnah. Padahal kan dia tu yang abis nyataimmmmmm."

Ni-ki kembali menutup mulut Sunoo. Kali ini lebih rapat agar mulut ember bocilnya itu tak sampai pada Jake. Jake memukul tangan Ni-ki. "Lepasin gak, Nik?! Gue laporin bang Heeseung mau lo?!"

Ni-ki mengalah. Ia sempatkan menoyor kepala Sunoo. "Abis lo kalo mulut lo ember, cil!"

Setelah mengancam Sunoo yang malah menjulurkan lidah padanya. Ni-ki mendorong keduanya agar segera keluar dari kamarnya. Setelahnya ia mengunci pintu kamarnya dari dalam. Pusing dia tuh ngadapin bocil kayak Sunoo.










Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang