23. Mie

182 24 2
                                    

Teman kos
(7)

Hapy wiken, abang-abangkuh 😘

Abang ngebug : ejaan lo salah!

Loh yg mana yg salah, bang?

Abang ngebug : hepi wiken. Gitu

Bajay : LO JUGA SALAH YA, HOON!

BucinLayla : HAPPY WEEKEND

Bang Hee : Ini kenapa sih? Pagi-pagi udah berisik aja

Tau tuh suka banget mencari-cari kesalahan gue 😏

Babu Katy : KAN LO YANG MULAI, RIKIIIII!

Dih pake muncul lagi ini bocil satu

Ketuabocil : Bisa tenang gak sehari ini aja?

Udah lah. Langsung hening itu 1 grup setelah di tegur Jungwon yang sekalinya muncul buat yang lain kicep. Ni-ki tu bete sebenarnya. Hari ini hari minggu tapi kedua temannya sedang sibuk. Orang tuanya juga belum balik dari luar kota. Jadi dia mencari kesibukan dengan gangguin abang-abangnya yang kayaknya berniat istirahat di kos aja hari ini. Padahal Ni-ki pengin ngajak mereka keluar tapi orang-orangnya aja pada di kamar masing-masing. Ni-ki yang sedari bangun sudah rebahan di sofa ruang tamu jadi bosan. Mana dia lapar lagi. Jay itu akan memasak agak siang kalau hari libur seperti ini membuat Ni-ki hanya bisa pasrah.

"ABANG-ABANG PADA BANGUN DEH! HARI LIBUR BUKAN CUMA BUAT REBAHAN TAU!!!" Teriaknya nyaring, terdengar jelas oleh Jay, Jungwon dan Sunghoon yang kamarnya berada di bawah. Kalau si sulung jangan ditanya. Dia gak terganggu toh tadi ngetik di grup juga matanya masih merem melek. Jake mendengus. Dia emang udah bangun dari tadi tapi mager aja gitu mau keluar kamar. Beda lagi dengan Sunoo yang terkejut mendengar teriakan Ni-ki. Anak itu keluar dan menuruni tangga sambil mengomel.

"Ngaca deh! Lo itu lagi ngapain kalo bukan rebahan?" Sunoo mendekat dan berkacak pinggang di hadapan Ni-ki yang cengengesan.

"Ya tapi kan rebahannya udah pindah tempat nih, cil."

Sunoo menatapnya kesal. Anak itu pergi ke dapur di ikuti Ni-ki. Sunoo mengambil makanan Katy dan menuangkannya ke piring khusus kucing cantik itu. "KATY! SARAPAN DULU!"

Ni-ki sampai melongo melihat Katy yang berlari memasuki dapur. Kok paham itu koceng dipanggil babunya?

Melihat Katy yang kini fokus dengan makanannya, Sunoo berpindah ke depan kompor. "Cil, gue laper." Adu Ni-ki dengan muka memelasnya.

"Terus? Gue harus ngasih makanan Katy juga gitu ke lo?"

Muka memelas yang ditampakkan Ni-ki tadi seketika berubah jadi masam. "YA GAK GITU JUGA! Gimana sih? Katanya lo tuh F banget masa gak paham apa yang gue rasain sekarang?"

Sunoo menatapnya julid. "Males banget gue masakin lo. Mulut lo tuh nanti banyak komen kayak chef Juna."

Ni-ki menggeleng cepat. "Gak bakal! Serius deh. Gue gak tahan ah kalo nunggu bang Jay bangun dari hibernasinya. Keburu mati kelaparan gue."

"Oh jadi masakan gue opsi kedua karena bang Jeyi belum masak sekarang?"

Ni-ki mengelus dadanya. Berusaha sabar karena Sunoo bukannya mulai memasak malah mendebat setiap ucapannya. Ni-ki menatap Sunoo yang kini membuka kulkas. Kulkas khusus sayur dan bumbu dapur loh ya. Bukan kulkas cemilan Sunoo. "Mau bikin apa lo, cil?"

Sunoo mengendikkan bahunya. "Bingung sih gue. Lo tau kan gue gak suka sayur. Oh gue ada ide."

Sunoo kembali menutup kulkas. Kini ia membuka lemari tempat penyimpanan makanan instan membuat Ni-ki menoyor kepalanya. "HEH, CIL! Lo kalo ketauan makan mie sama bang Jay abis lo."

Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang