25. Confess

125 21 2
                                    

Arisan di mulai setelah mereka semua selesai makan malam bersama. Ni-ki izin pamit ke kamarnya diikuti Gunwook dan Dion. Ia tak ingin mengganggu quality time Rose bersama teman-temannya yang sepertinya memanfaatkan acara arisan ini sebagai ajang reunian juga.

Apa yang dilakukan ketiga anak itu? Ya tentu saja mabar. Apa lagi yang bisa mereka lakukan di kamar Ni-ki? Tadinya Ni-ki ingin mengajak keduanya ke ruang dance tapi ada Kazuha yang sedang latihan balet di dalamnya dan ada Eunchae juga di sana. Karena anak itu tadi hanya diam memperhatikan mamanya maka Kazuha mengajak Eunchae ke ruang dance. Ia juga mau berkenalan dengan Eunchae karena gadis itu selain adik kelasnya ternyata juga anak teman maminya.

Tidak tau saja bahwa Ni-ki masih mencerna semua ini. Dari sekian banyaknya manusia di bumi. Kok bisa gitu papinya ternyata sahabatan sama Joshua, papanya Eunchae. Belum hilang kagetnya soal itu ia kembali dikejutkan dengan kenyataan bahwa maminya juga berteman baik dengan Jisoo, mamanya Eunchae. Seperti semesta memang menakdirkan keduanya untuk terikat.

Ya enggak gitu juga sih, Nik tapi gapapa lah kalau itu memang pikiranmu 😏

Karena hilang fokus, Ni-ki meletakkan asal ponselnya membuat Dion dan Gunwook berteriak.

"Nik, gimana sih lo? Ayo lanjut mainnya."

Ni-ki menggeleng. "Gak ah mager. Gue heran sebenarnya kok kalian ada di sini tanpa gue tau?"

Gunwook terkekeh. Ia juga membiarkan game-nya membuat Dion makin menggerutu. Anak itu akhirnya melempar ponselnya dengan kesal. "Gue sih diajak Gunwook ke sini. Ya gue iyain aja daripada dia ngajak gue ke angkringan lagi."

Ni-ki menjentikkan jarinya. "Bosen kan lo, yon? Gue apalagi."

"Btw cewek tadi anak kelas sebelah kan, Nik?" Tanya Dion membuat Ni-ki mengangguk.

"Itu Eunchae. Temannya Kyujin."

Gunwook memandang Dion yang kini senyum-senyum sendiri. "Kenapa lo, yon? Naksir ya?"

Dion mengangkat alisnya membuat Gunwook dan Ni-ki syok. "Beneran naksir lo?" Tanya Gunwook memastikan. "Lo bahkan baru liat dia tadi."

"Ya cinta pandangan pertama?" Tutur Dion membuat kedua temannya berlagak muntah.

Ni-ki tu dalam hati ketar ketir sih kayak. Iya sih teman-temannya gak tau dia suka Eunchae tapi masa iya si Dion juga naksir? Masa iya dia harus rebutan cewek sama temannya sendiri? Mana Dion ini tipe cowok yang kalo naksir cewek dia pasti langsung nembak. Kalo gitu kan Ni-ki bisa kalah telak. Ni-ki gak bisa lambat sedikit nih sekarang.

Ketukan pintu di kamarnya membuat Ni-ki segera bangun dari rebahannya. Ia membuka pintu kamarnya sedikit. Ada Kazuha yang membawa nampan berisi beberapa cemilan dan 3 gelas susu putih. "Wih makasih ya kakakku sayang."

Kazuha mendelik. Tumben nih adeknya manis begini padahal Ni-ki begitu karena tau ada Eunchae yang memperhatikan keduanya. Iya, Eunchae mengikuti Kazuha. Dirinya tidak enak hanya berdiam diri di ruang dance ketika Rose menyuruh Kazuha mengantarkan cemilan untuk Ni-ki dan teman-temannya.

Ni-ki kembali memasuki kamar setelah mendorong pintu dengan kakinya. Dion dn Gunwook berseru heboh melihat apa yang dia bawa. Ketiganya kini asik memakan cemilan sambil bercerita. "Btw, Nik. Lo kan kayaknya sering ya ngobrol bareng Eunchae." Ucap Gunwook membuat Ni-ki susah payah menelan kue coklatnya.

"Kenapa memangnya, Wook?"

"Ya bagi dikit lah ke Dion soal Eunchae yang lo tau."

Ni-ki langsung menggeleng. Ia menatap Dion yang memperhatikannya. "Gak ada. Gue gak sedeket itu sama dia. Kalo lo mau nanya mending nanya langsung ke Kyujin. Itu anak kan sahabatnya Eunchae."








Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang