7. Bokem

294 34 3
                                    

"Bete banget di kosan mulu."

Ni-ki menoleh. Ia sedang memberi makan Katy saat Sunoo datang dengan wajah murungnya. Mereka masih dalam masa hukuman ngomong-ngomong.

"Ya suruh aja bestie-bestie lo ke sini, cil."

Mereka keluar untuk duduk di teras rumah. Sunoo melipat tangannya. Memandang kesal pada Jay dan Jake yang baru datang dari luar. Pasti 2 abangnya itu habis bermain. Enak banget.

"Kenapa adek mukanya gitu?" Jay ikut duduk di sebelah Sunoo yang masih cemberut.

"Sunoo bosan, abang! Diem di kos mulu bareng ini bocah!"

Ni-ki mendelik. Apa pula ia ikut disalahkan padahal ia juga sudah muak di antar jemput oleh yang lain. Ni-ki menarik pipi Sunoo dengan keras karena gemas. "Gue juga bosen kali liat lo mulu, cil!"

Sunoo melotot. Ia memandang Ni-ki tak terima. "Serius lo bosan liat muka tampan gue ini, Rik?"

Jake tertawa. Ia sempatkan mengacak surai halus Sunoo sebelum masuk ke dalam rumah. Jay mengelus punggung Sunoo yang sudah naik turun. Anak itu mudah sekali terpancing emosinya karena si bontot. Ni-ki mengangguk yakin padahal dalam hati tidak. Dia memang suka sekali mengganggu Sunoo karena ekspresi lucunya itu.

Sunoo jadi misuh-misuh, ia kembali masuk ke dalam. Kali ini tujuannya kamar Jungwon. Cuma Jungwon yang bisa ngembaliin mood-nya Sunoo. Jungwon itu tipikal adik pengertian, penyabar dan penyayang banget ke Sunoo. Berbeda sekali dengan Ni-ki yang suka membuatnya tantrum.

Jay juga ikut memasuki rumah. Ia akan menuju kamarnya ketika melihat Ni-ki ikut masuk ke kamar Jungwon. "Nik, udah udah jahilin Sunoo-nya. Ntar nangis lagi."

Ni-ki terkekeh. "Emang itu tujuan gue, bang."

Benar saja. Saat Ni-ki memasuki kamar Jungwon. Ia telah melihat Sunoo yang sedang mengadukan dirinya pada Jungwon. Bocah itu menunjuk-nunjuk dirinya dengan wajah berapi. "Marahin, Won! Kesel banget gue sama Riki!"

"Dih bocil ngaduan banget," Ni-ki berkacak pinggang. Menahan gemasnya melihat Sunoo memeluk lengan kiri Jungwon.

Kedua kakaknya itu sedang duduk bersandar kepala kasur. Ni-ki mendekat. Ikut bergabung di atas kasur dengan posisi duduk di sebelah Sunoo membuat Sunoo makin bergeser ke Jungwon. "Ih gak usah deket-deket! Hus hus sana!"

Ni-ki yang diusir malah makin gencar menjahilinya. Ia semakin bergeser membuat Sunoo berteriak heboh. Jungwon jadi pusing dengan kelakuan keduanya. Masalahnya karena Sunoo bergeser, ia juga jadi bergeser hingga kini ia sudah duduk di ujung kasur. "Nik, berhenti gak? Ini gue bentar lagi jatoh nih!"

Ni-ki yang mendengar itu bukannya berhenti malah makin bergeser membuat Jungwon yang tak siap, benar-benar kehilangan keseimbangannya dan terjatuh. Karena tanggung bocilnya belum jatuh, Ni-ki menggeser paksa Sunoo hingga Sunoo terjatuh menimpa Jungwon yang belum bangkit. "RIKI!!!"

Ni-ki tergelak. Ia tertawa puas sampai memegangi perutnya yang terasa keram. "Duh maaf deh. Gue sengaja."

Bukannya membantu. Anak itu malah kabur keluar membuat Sunoo makin emosi dan hendak menyusulnya. Jungwon yang gak mau ributnya 2 krucil makin parah segera memeluk Sunoo. "Udah, Sun. Udah. Inhale exhale."

Sunoo mengikuti saran Jungwon. Ia sudah lebih tenang sekarang. Pintu kamar Jungwon terbuka. Ada Sunghoon yang masuk diikuti Katy.

Katy mendekati Sunoo membuat Sunoo mengangkat kucing itu. Katy benar-benar membuat mood-nya kembali bagus. Sunghoon jadi bingung melihat kedua adiknya itu malah duduk lesehan di samping kasur. "Kalian ngapain duduk di situ?"

Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang