Bab 13

817 99 4
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca










***

Hari H perlombaan.

Floran, Rava, Daniel, Christian, dan Gito dan para pemain cadangan sudah berkumpul di ruangan untuk menunggu dan bersiap siap.

Seorang wanita mendatangi ruangan itu untuk bertemu seseorang.

"Chris, yang semangat dong." ucap Chika sambil memberikan minuman berenergi,

"Pasti lah, tumben banget lo datengin gua pas mau lomba, hayo ngapain?" Christian memicingkan matanya melihat kearah Chika dengan sedikit curiga.

"Ih apaansih, gua kan panitia juga tugas gua keliling keliling, trs liat lo dari pintu ruangan, gua beli minuman terus kesini." jawab Chika seperti sedang menutupi niat aslinya.

Entah mengapa hati Chika ingin sekali mendatangi ruangan itu dengan berdalih seperti itu, sebelumnya pun tidak ada komunikasi apapun, mungkin ini adalah inisiatif nya sendiri.

Padahal sebelumnya ia membeli minuman untuk dirinya sendiri, mengapa dia malah memberikannya kepada Christian?

"Para peserta lomba lomba silahkan langsung menuju ke gedung olahraga karena kita akan menyaksikan pertandingan Futsal dan Basket bersama." suara berulang ulang dari speaker dari beberapa kelas sudah terdengar.

dan Floran, Christian, Daniel, Gito, dan para pemain cadangan mulai keluar dari ruangan,

Namun Chika belum juga ikut keluar katanya dia akan menunggu semuanya keluar agar kelas steril saat pertandingan.

Karena para siswa diwajibkan untuk menonton agar tidak melakukan hal hal lain.

Ternyata Rava juga belum keluar karena sepertinya ia sedang mencari sesuatu di tasnya, setelah ia mendapatkan barangnya, Rava melihat ada Chika di ruangan itu, dan hanya ada Rava dan Chika yang berada di ruangan itu.

Rava nampak gugup saat akan keluar, masalahnya dia bingung dan canggung, dirinya harus menyapa Chika atau tidak.

"Kalo ga nyapa dikira sombong, gua nyapa dia, ngomong apaan ya? " batin Rava

"Udah gaada yang ketinggalan Rava?" tanya Chika yang melihat Rava sedang membuka bolak balik tasnya.

"Ee udah kak." jawab Rava

"Kak Chika nonton?" tanya Rava.

"Iya mau nonton, mau ke gedung langsung kan? bareng aja kita kesananya." entah mengapa malah Chika mengajak Rava bersama, ini semakin membuat Rava canggung untuk mengobrol, ia tidak mungkin menolak karena segan.

Ternyata tidak seperti yang dipikirkan, Chika yang mengajak Rava untuk keliling dahulu karena hari ini memang tugasnya untuk mengontrol siswa.

Chika terlebih dahulu yang bertanya tanya tentang lukisan dan seni seni kepada Rava, dan untungnya Rava tau pembahasan itu.
mereka mengobrol selama 10 menit sampai ke gedung olahraga.

"Kak Chika, gua duluan ya." ucap Rava hanya diberi anggukan oleh Chika namun tiba tiba Chika seolah menahannya.

"Rava, semangat ya." dan Rava hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Chika dan mengampiri teman temannya.

"Bodoh banget Chika kenapa lo malah nyemangatin dia." batin Chika merutuki perbuatannya.



...

Ketika pertandingan akan dimulai pemain menyanyikan lagu Indonesia Raya terlebih dahulu.

dan mereka kembali untuk sedikit berlatih dan mendengarkan Coach Ge yang sedang memberikan strategi permainan kali ini.

Setelah itu akan dilakukan jump ball, masing masing akan mengirimkan satu perwakilan pemain untuk perebutan bola.

Dari Mahesa ada Floran, mungkin memang Floran tak setinggi teman temannya apalagi Christian dan Rava yang tingginya 180 cm,

Sedangkan Floran 160 cm, teman teman yang lain rata rata 170 cm.

Namun ia adalah pemain tergesit dan yang paling energik dari yang lain, sehingga dia ditunjuk sebagai Kapten Basketball Mahesa.

Floran tau waktunya kini tiba, ia akan berhadapan dengan seseorang yang membencinya dan membuat masalah dengannya di masa lalu.

"Ketemu lagi kita Flo." dengan tawanya seakan mengejek Floran

"Dah siap kalah kan?" tambahnya.

Floran memandang sinis lawan bicaranya kali ini.

"Freya bakalan jadi istri gua setelah lulus sekolah, jadi gua gaperlu cape cape nyingkirin lo lagi." ucap Aran.

Ya, dia Aran, orang yang dulunya sahabat dari mantan pacar Floran, yaitu Freya, namun kesalahfahaman dan kecelakaan yang mengakibatkan Freya harus di rawat di ruang ICU selama 1 minggu.

Kejadian itu mengakibatkan hubungan Floran dan Freya berakhir, Freya sangat membenci Floran karena meninggalkan nya saat itu, dan Aran sangat tidak terima dan menjadikan Floran sebagai musuhnya hingga saat ini.

Floran sudah beberapa kali meminta maaf kepada Freya namun ditolak sehingga Aran geram dan tidak segan segan untuk menyingkirkan Floran.

Keluarga Freya sudah ikhlas dengan kejadian itu, Floran sudah meminta maaf dan menjelaskan kejadian itu, namun semuanya tergantung kepada Freya itu sendiri.

Namun sayangnya Freya sudah berpacaran dengan Aran, dan orang tua mereka memang sangat dekat.

Sampai saat ini Floran masih sangat mencintai Freya, namun karena hal itu, Floran hanya bisa melihatnya diam diam dari jauh.

Gigi Floran semakin menggertak dan mengepalkan tangannya kuat ketika Aran memancing emosinya.

"Sha, liat deh kak Floran kok kaya emosi banget ya sama lawannya." ucap Atin.

"Ih iya, kata kakak lo, kak Floran susah banget ngontrol emosinya, dan kayanya bakal ngaruh ke perfomance nya." Marsha juga ikut memperhatikan ketika Floran sedikit mengacuhkan pembicaraan lawannya itu.

"FLO, FOKUS." teriak Rava kepada Floran, ia tau Floran pasti akan emosi ketika bertemu dengan Aran.

dan Aran memang sengaja memancing emosinya agar permainannya kacau.

Floran tergugah saat Rava memanggilnya, ia melihat Rava dan teman temannya yang semangatnya berapi api, menyala abangkuh🔥🔥✊

Suara pukulan drum dari para suporter sekolah,sahut sahutan penonton, danteriakan Cheerleader yang mendukung para pemain menghiasi seluruh ruangan.

Floran memejamkan matanya dan menarik nafas, ia sudah mulai tenang.


...

"Sudah siap?" tanya wasit, pertandingan segera dimulai.

Pritttttttttt

Bola pertama langsung diraih oleh Aran dan mengoper ke temannya, namun bola itu dapat diraih oleh Daniel namun agak kesusahan karena ada lawan nya, ia segera membounce bola itu

"Flo, tangkep." Daniel sengaja memancing seolah akan melambungkan bola kearah Floran, namun salah. Daniel membouce bola itu ke Rava.

Rava tau teknik mengecoh itu segera menangkap bola itu dan membawanya ke dekat ring, ia segera mengambil ancang ancang karena dikejar oleh lawan.

Beruntungnya shooting yang dilakukan Rava masuk kedalam ring.

Poin pertama diraih oleh Mahesa.
Rava yang tiba tiba memberikan kiss jauh kepada Atin seketika membuat beberapa orang yang melihatnya heboh.









***

Haiiii,

Gimana kabar kalian, sehat sehat yaa

Terimakasih yang udah Vote dan komen di cerita ini.

Author update kalo lagi senggang dan gabut aja ya hehew.

Mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam cerita🐱

Have a nice day

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang