Bab 2

1.8K 147 6
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca





***

"Yuk udah"

Tanpa aba aba wanita itu langsung naik ke jok belakang motor Rava.
Rava dan motornya ikutan oleng karena dia sedang melamun.

"Ishh, bilang kalo mau naik, kalo jatuh gimana? ntar lo juga ikutan jatoh."

Rava menatap wanita itu dengan kesal namun sambil memberikan helm untuk dipakaikan ke kepalanya.

"Ya lagian lo ngelamun mulu." balasnya

Tanpa memperdulikannya, Ia langsung menjalankan motornya, sebenarnya dia tidak tau mau kemana, ia menemukan ide yang diluar nalar, lalu ia menepikan motornya di samping penjual balon sabun.

..

"Bentar, tunggu disini" Rava turun dari motornya menuju penjualnya. lalu ia membeli 1 balon sabun

"Dih ni anak kenapa beli balon sabun, buat siapa?" batin Marsha memandang aneh Rava membeli balon sabun

Setelah selesai membeli, Marsha menatap heran

Yap, dia Marsha, sahabat kecil Rava yang suka mengikuti nya, ia dan Rava sama sama dibesarkan di lingkungan yang sama sedari kecil, bahkan orang tuanya pun berteman baik.

Sebenarnya Marsha lebih muda daripada Rava, ia juga dekat sekali dengan Atin adik Rava, karena satu kelas dan satu angkatan dengannya.

"Buat apa lo beli ini?" tanya Marsha

"Buat nyuci muka lo." Rava menaiki motornya dan langsung menjalankannya.

"Tumbenan bgt ni anak, Moodnya lagi rusak, nanti gua tanyain aja." batin Marsha, dia yang sedari tadi duduk di motor menatap penuh tanda tanya.

...

Setelah perjalanan yang lumayan jauh dan lama,
Akhirnya mereka pun sampai di taman kota, Rava berjalan terlebih dahulu dan duduk di tempat yang agak sepi dipinggir Muara

bagi yang tidak tahu, Muara adalah tempat berakhirnya air sungai, danau yang bertemu dengan air laut.

...

"Kesel banget ternyata jauh, kalo tau mau pergi jauh udah pake outfit yg bagusan dikit, ini gua masih pake setelan rumahan." kesal Marsha dalam hatinya

"Sini duduk, gua boleh pinjem pundak lo?" Rava menarik Marsha agar duduk di sampingnya dan langsung menyandarkan kepalanya setelah diberi anggukan oleh Marsha.

"Nah kan bener ni anak lagi galau, tapi galau kenapa ya? tumben banget." batin nya, namun Marsha mengurungkan niatnya untuk bertanya sekarang, karena dia melihat wajah Rava yang terlihat kelelahan.

...

Beberapa menit berlalu tidak ada pembicaraan di keduanya

"Sha, gua putus sama Ashel." tiba tiba Rava mengatakan hal yang membuat Marsha tercengang sekaligus melegakan

"Demi? Demi apa lo?" kaget Marsha langsung menarik dirinya dari kepala Rava, langsung menghadapkan dirinya ke cowo itu.

Rava hanya mengangguk sambil tersenyum yang memaksa.

"Ini bukan Hoax kan? besok lo ga balikan lagi kan?"

"Puji syukur kepada tuhan yang maha esa."

"Yang mutusin siapa?"

Pertanyaan pertanyaan ini pastinya dapat kalian temukan dikehidupan nyata yang mempunyai teman yang hubungannya toxic tapi herannya masih aja diterusin.

"Dia."

"Tapi gua heran, gua udah ga terlalu sakit hati." lanjut Rava

Marsha menepuk nepuk pundak Rava memberikan sedikit ketenangan.

"Itu karena lo udah cape sakit hati terusan, gapapa yg penting sekarang lo udah terbebas dari hubungan lo sama Ashel yg toxic itu."

"Putus kapan Rav? Semalem lo juga pergi bareng kak Zeefa?"

Lalu Rava menceritakan kejadian detail pagi tadi.

...
Setelah mendengarkan cerita Rava, Marsha malah tercengang karena kejadian akhirnya

"DIH ANJIR langsung dijemput cowo barunya."

"Tega banget dia sama lo."

"Keren dia begitu."

"Kalo tuh orang ada di depan gua, udah gua sleding, gua lompatin sekalian badannya biar kena pamali."

"Bisa bisanya nyia nyia in sahabat gua."

Amarah Marsha tidak bisa dibendung, karena menurutnya, Ashel sudah terlalu keterlaluan kepada Rava sejak pacaran hingga putus, dia hendak berdiri namun langsung ditahan Rava

***
















Hehe, maaf part nya dikit dikit.

Tapi gimana part kali ini? udah tau hubungan Rafa ke Marsha, Atin, dan Ashel kan?

lagi Delsha dulu ya, belum ketemu kak Chika soalnya

Terima kasih yang udah baca juga ngevote cerita ini, jadi semakin semangat buatku nulis cerita ini.

Author meminta maaf jika banyak kesalahan di dalam cerita

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang