Bab 22

902 144 6
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca













***


"Shel, gua gabisa terus terusan nemenin lo, gua juga punya kehidupan gua yang lain, hidup gua bukan tentang lo doang, dan kita juga cuma sebatas mantan yang harusnya tetep jadi teman." ucap Rava dengan menatap sedikit tajam lawan bicaranya.

"Jangan, aku gamau kamu ninggalin aku Rav, aku butuh kamu." mohon Ashel menarik tangan Rava, namun Rava melepaskannya.

"Jangan egois shel, lo masih punya dia, dan lo malah minta ditemenin sama gua, gua ga mau jadi masalah keretakan hubungan kalian, kalo lo pilih dia, sama dia aja. Tapi kalo lo pilih gua, mendingan jangan, gua udah cukup sama lo." ucap Rava.

"Aku gamau pisah sama dia juga Rav, tapi aku pengen sama kamu juga, gaada orang lain yang sebaik dan seperhatian kamu." Ashel terisak tidak ingin Rava pergi darinya.

"Lo egois shel, dan kenapa baru sekarang lo ngeliat perhatian yang gua kasih buat lo? dulu lo bilang kurang perhatian, sampe sampe lo nyari perhatian ke orang lain, tapi kenapa baru sekarang lo bilang gua baik dan perhatian?"

"Dulu lo juga selalu nyuruh gua pergi dari hidup lo kan, lo gapernah mau mertahanin hubungan kita sendiri, gua yang selalu ngemis ngemis perhatian ke lo, gua mertahanin hubungan kita karena gua yang ngerasa gabisa tanpa lo, kenapa sekarang lo baru nahan nahan gua buat ga pergi?"

Emosi Rava sudah meluap luap, banyak isi hati yang awalnya tersimpan, dan merasa isi hatinya harus di tahan agar hubungannya baik baik saja.

Namun sekarang Rava harus memberanikan diri untuk mengeluarkan isi hatinya, ia tidak mau diam saja dan dimanfaatkan untuk menemani seseorang yang sudah mempunyai pacar.

Saat ini Rava sedang duduk di balkon pagi pagi, karena Rava semalam tidur di apartemen Ashel karena Ashel tidak memperbolehkan nya pulang, jadinya Rava menemaninya sebentar.

Rava rasa waktunya sudah tepat untuk mengobrolkan ini sekarang, Rava tidak mau terus terusan dimanfaatkan.

"Maaf Rav, tapi aku gabisa gaada kamu." lirih Ashel.

"Aku yang gabisa sama kamu terusan, karena aku juga punya hidup yang lain, aku udah jatuh cinta sama orang lain Shel."

Ashel membisu, hatinya sakit, Rava sudah memiliki orang lain dihatinya, namanya sudah tidak ada dihatinya lagi.

"Ayo kita nyelesain janji kita berdua buat bikin kenangan satu hari ini buat yang terakhir kalinya, kita pacaran lagi sehari. "

"Maaf berarti kita selingkuh sehari ya?." ucap Rava dengan nada lembut namun menohok, Ashel yang mendengarnya pun sedikit merasakan sakit.

"Mandi dulu gih, nanti kita pergi." ucap Rava.

Rava pun menunggu Ashel mandi karena dirinya sudah mandi dari shubuh tadi.

Saat sudah selesai mandi dan ia sedang bersiap siap, ia bertanya kepada Rava.

"Rava, sini, aku aneh ga ya?" tanya nya di depan cermin, dan Rava ikut melihat dan membantu Ashel untuk merapihkan rambutnya, ia memperhatikan wajah Ashel.

Cantik, namun hatinya masih sakit jika melihat nya.

Ya tuhan, mengapa wanita secantiknya bisa membuat sakit yang amat sangat sakit.

"Ngga aneh ko, cantik."

"Ini tadi nangis mulu sih, jadinya keliatan bengkak nih." tawa Rava ditengah tangannya membelai wajah Ashel, Rava mendapatkan pukulan di bahunya karena meledeknya.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang