Bab 9

1.1K 134 5
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca








***

"Flo, gaada basket kan hari ini?" Tanya Rava kepada Floran.

"Ada, lo lupa kita ada tanding Kamis depan?" jawab Floran sambil membereskan tasnya.

Sudah jam pelajaran terakhir di kelasnya, namun gurunya meninggalkan mereka lebih awal karena ada urusan lain.

Rava nampaknya sudah jengah dan ingin istirahat, namun ia lupa jika masih ada latihan ekstrakurikuler Basket.

"Ada yg bisa gantiin gua?"

"Kayanya gua lagi males banget lawan mereka." tambah Rava

"Ga, ga bisa, lo harus ikut, lo tau kan waktu itu kita lawan mereka, yang lain main aman aja, tapi si dia main kasar, gabisa kalo kita diem aja." bantah Floran

"Apalagi masalah gua sama dia, kayanya dia gabakalan ngebiarin kita juara."

Siapakah lawan Basket mereka? Mengapa Rava malas bertanding dengan mereka.

Oh bukan mereka, sepertinya hanya kepada satu orang.



...

"Ini pertandingan terakhir untuk sekolah sebelum kalian lulus."

"Saya tidak mau dengar kekalahan kali ini."

"Apalagi, kamu Floran."

Coach Gre mencengkram pundak Floran dengan tegas.

"Jangan jadi kapten yang lengah, Fokus."

"Jangan sampai kalah lagi sama Garuda Bakti."

"Saya tidak mau Mahesa kalah."

Para pemain basket yang akan berlatih itu sedang Briefing setelah percobaan 1 Match, sepertinya ada sesuatu yang kurang dari beberapa pemain.



...

Kali ini mereka berlatih untuk pertandingan persahabatan Mahesa melawan Garuda Bakti. 

Mahesa adalah Club Basket dari SMA MAHESWARA 48 yaitu tempat Rava dkk bersekolah.

Sedangkan, Garuda Bakti adalah Club Basket dari SMA GARUDA 48

Mungkin mereka masih satu Yayasan, yaelah kaya gatau swasta aja.

Sebelumnya mereka pernah bertanding, dan mungkin kemenangan jatuh di pihak lawan, sehingga mereka harus berusaha keras untuk mendapatkan kemenangan mereka.

Pemain yang bermain kali ini adalah Floran, Rava, Daniel, Christian, dan Gito

Sedangkan Ollan dan Lucas? mereka lebih memilih menjadi Osis tanpa mengikuti Ekskul Olahraga.

Karena tempat pertandingan Basket itu akan dilaksanakan di Maheswara, Ollan dan Lucas mempunyai tugas sendiri untuk mengatur kepanitiaan sebagai tuan rumah.

Ollan adalah Ketua Osis Maheswara, keliatannya Ollan hanya sering menggoreng goreng temannya, dan dia kadang asal ceplos dan mempunyai omongan yang sangat pedas dan pedih.

Namun disisi lain, sifat yang tidak diketahui banyak orang adalah Ollan mempunyai sifat dan sikap kepemimpinan.

*Tenang aja lla, lo gapapa ga jadi kapten jeketi, dah jadi ketos disini.

Tidak hanya lomba Basket yang diadakan, ada beberapa lomba yang diikuti siswa lain.



...

Para pemain dan cadangan yang tengah beristirahat dan beraktivitas sendiri sendiri

Gito yang sedang pdkt dengan adiknya Rava,

Christian yang sibuk dengan Hpnya,

Floran yang sedang merebahkan badannya ke tembok,

Daniel dengan hp yang melekat di tangannya sedang scroll tiktok member jeketi,

Rava? dia tengah tertidur di bawah net lapangan Bulutangkis seperti ikan asap yang tengah di jemur

Bukankah memang kebiasaan dia seperti itu? giliran ditanya ngeles, pdhl mah emg dasar pelor kan lo del

Padahal sebelum ia tertidur, Marsha sempat memberikan Rava minuman,

Namun Marsha tidak bisa lama lama menemani Atin menonton latihan basket Rava karena sudah dijemput oleh papahnya.

Mengapa menemani Atin bukan menemani Rava? ya inget aja Atin kan balik bareng Rava, jadi mau ga mau Atin menunggu kegiatan Rava.

"Istirahatnya udah cukup, kita sambung latihan lagi." ucap Coach Gre.

"Ayo, semangat semangat semangat" ucap daniel merangkul teman temannya sambil

"Kok kurang satu, satunya mana." ucap Coach Gre.

Mereka semua celingak celinguk melihat siapa yang kurang diantara mereka.

"Woah dasar ikan Cucut asap." Daniel melangkah menuju tempat Rava tertidur.

Dengan jailnya Daniel melihat botol air disamping Rava yang tengah tertidur.

"Kebakaran! kebakaran!" Heboh Daniel sambil mencipratkan air ke muka Rava

"Hhhahhh"

"Kebakaran mana kebakaran." Rava terbangun dengan panik dan ia baru sadar ketika banyak manusia yang sedang menertawakannya.

"Gua bunuh lo." sinis Rava kepada Daniel yang masih menertawakannya.

Daniel mengulurkan tangannya agar Rava cepat berdiri.

Meskipun dengan perasaan yang kesal, Rava tetap meraih tangan Daniel.

"Rava push up 50x" ucap Coach Gre karena Rava telat mendengarkan perintahnya.

Rava pun dengan hati yang kesal tetap menjalankan punishment, karena kalo mau protes Coach tidak segan segan menambah hukumannya.



...

Setelah pulang dari sekolah, Rava langsung merebahkan dirinya dikasur

"Memang paling enak tuh nempel kasur."

"Nikmat tuhan mana yang kamu dustakan." tambahnya.

Dirinya tidak sadar langsung tertidur tanpa melepaskan seragam dan tidak menutup pintu kamarnya.

Setelah 1 jam berlalu Atin masuk ke kamar Rava karena pintu yang terbuka dan melihat manusia itu sedang tertidur berantakan masih menggunakan seragamnya.

"Kak, bangun." berkali kali Atin membangunkan Rava sampai akhirnya Rava terbangun dan sudah berada didalam kamar mandinya.

Ketika Rava membuka pintu kamar mandi, dengan setelan kaos polos dan boxer yang biasa ia pakai.

Rava melihat adiknya itu dengan santai tengkurap sambil bermain hp nya.

Kiranya, Atin sudah pergi dari kamarnya, untung saja Rava sudah lengkap menggunakan baju.

Rava duduk di meja riasnya untuk mengeringkan rambutnya yang basah itu.

Jangan salah, kamar cowo juga ada meja riasnya, bukan cuma cewe ya.

"Sini gua bantu keringin rambut lo kak." Atin menghampirinya dan mengambil Hairdryer dari tangan Rava.

"Kak, gua mau nanya dong."

"Nanya aja." jawab Rava dengan santai.

Dari keluar kamar mandi, ia sudah mengira Atin akan menanyakan sesuatu, karena Atin tidak pergi dari kamarnya.

"Lo kenal sama, kak Fiony, sama kak.. "








***

Hai

Terimakasih yang udah vote cerita ini

Bentar ya, kugantung dulu

Maapin kalo ceritanya ga nyambung🙏

Have a nice day

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang