Bab 19

1K 136 14
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca











***

Hari hari setelah kelulusan SMA nya, dipenuhi oleh hari libur sebelum melanjutkan pendaftaran jenjang lanjutan.

Pagi hari yang santai masih pukul 06.00 dirinya masih betah memejamkan matanya tanpa ada tanda pergerakan akan terbangun.

Di hari biasanya orang orang akan membangunkannya dan sarapan pagi bersama keluarga, namun sejak mulai libur sekolah Rava sudah bilang kepada Bundanya untuk tidak membangunkannya untuk sarapan.

Namun ada saja yang merusak paginya kali ini.

Drrrrt

Drrrrt

Drrrrt

"Ck, siapa sih pagi pagi." Rava mulai terusik dengan dering Hp nya menandakan ada orang yang menelpon nya.

Rava membiarkan saja telepon itu mati, karena Rava pun belum membuka matanya walaupun ia terusik tidurnya.

Drrrrt

Drrrrt

Drrrrt

Rava masih membiarkannya dan mencoba untuk terlelap tidur kembali.

Drrrrt

Drrrrt

Drrrrt

"Ah siapa sih." Rava akhirnya membuka matanya dan mengambil Hp nya yang berada di nakas, ia masih sedikit terpejam tanpa melihat siapa yang menelpon nya.

"Rava kamu ga lupa kan hari ini ada janji nemenin aku syuting?" tanya nya dari sebrang sana

"hhhmmm." Rava malas menjawabnya ketika ia mendengar suara itu,

"Tau gitu ga gua angkat ni telepon." batin Rava.

"Yaudah see u ya jam 10 kamu jemput aku. love u." jawaban dari sebrang sana.

Ttuutt

Dirinya terbangun sempurna dan tidak bisa melanjutkan tidurnya lagi. akhirnya ia turun kebawah untuk ikut sarapan bersama keluarganya.

"Yah, Bun, Kak, Dek." sapa Rava ke semua orang yang ada di meja makan.

"Katanya kamu ga sarapan.." tanya bunda nya

"Gabisa tidur lagi bun, jadinya mending aku sarapan bareng deh." ucap Rava.

"Kaka yang nganter kan?" tanya Atin kepada Rava.

"Yee enak aja, bareng Ayah lah." jawab Rava.

"Biarin Kakak kamu santai liburan nya, berangkat nya sama Ayah aja kamu." ujar Ayahnya.

"Sama Ayah tuh ngeselin, jail banget, udah gitu Ayah bawel." ucap Atin sinis melihat ayahnya, Oniel yang ditatap seperti itu oleh anaknya hanya tertawa saja.

"Orang ditanyain gimana kak Floran doang masa marah marah." ledek ayahnya

"Tuh kann, gatau ah aku ngambek sama Ayah, hu dasar Ayah jelek." Atin semakin merengut antara marah dan malu ditanya seperti itu didepan keluarganya.

"Jadi baru Ayah yang beneran dikasih tau, kok kamu ga bilang ke kakak biar bisa kakak deketin, pantesan sih kalo Floran main kamu minta ikut main" ledek Rava yang penasaran, karena Rava yang menyadari jika adiknya itu naksir berat dengan sahabatnya,

Tapi sepertinya ia menahan untuk tidak berulah dan tidak berani mendekati Floran, Rava hanya diam melihat gerak gerik Atin yang diam diam memperhatikan Floran.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang