Bab 30

972 125 12
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca









***

Rava masih mematung tubuhnya mendadak kaku tidak bisa berbuat apa apa dan merasakan ngeri disekujur tubuhnya.

Tiba tiba tangannya ditarik oleh seseorang, namun Rava kembali lagi ketika seorang bartender bilang gelasnya tidak apa apa dibawa keluar. jadi ia membawa minuman itu keluar dan masih ditarik oleh orang itu.

"Kenapa kak Chika?" ternyata yang menarik dirinya adalah Chika.

"Kamu ngapain ketempat ginian Rava, digodain sama tante tante lagi, jangan macem macem kamu nanti dimarahin om Oniel." ucap Chika memarahi Rava.

"Ini abis beli minum, haus banget sumpah mau balik ke kamar kejauhan." ucap Rava.

"Hufft untung ada aku yang narik kamu dari tempat itu, kalo ngga kamu dah dibungkus sama tante tante. Terus kamu minum alkohol?" ucap Chika sedikit ngeri.

"Ya maaf kak, aku ga tertarik minum alkohol, ini soda." ucap Rava menunjukan gelasnya.

"Ka Chika ngapain ngikutin aku sampe kesini? nguntit yaa?" ucap Rava meledek.

"Udah ditolongin malah suudzon yaaa, aku tuh tadi lagi bosen jadi mendingan jalan jalan, pas dari luar bar aku liat baju kamu samar samar, jadi aku deketin, eh ternyata beneran kamu, awalnya gamau nyamperin, terus kamu digodain. Daripada ada kejadian yang ngga ngga, aku tarik aja kamu kesini." ucap Chika.

"Thanks ya kak, aku kaget tadi kek ngerasa kram tiba tiba gabisa gerak, untung aja ada ka Chika." ucap Rava.

"Ka Chika mau balik apa masih mau disini?Kita duduk di situ aja kak, yang keliatan pantainya." ucap Rava yang pegal berdiri karena dirinya masih membawa gelas dan tentengannya.

"Aku ikut kamu aja deh Rav." ucap Chika mengikuti langkah Rava.

Lalu mereka berdua duduk di kursi santai yang menghadap kearah pantai.

Rava kini bisa meminum dengan santai, Tatapannya lurus ke depan melihat ke air laut yang sedang pasang dan melihat beberapa cahaya dari senter kapal yang sedang melaut.

Pikirannya tenang, meskipun disitu ada Chika, karena laut memang selalu menenangkan.

Mereka berdua sama sama berdiam diri, mungkin sibuk dengan pikiran masing masing.

"Rav, kamu seneng ga sama kehidupan kamu yang sekarang?" tanya Chika tiba tiba ditengah keheningan.

"Maksudnya?" ucap Rava.

"Setelah ga sama Ashel. Jujur aja aku juga gatau siapa pacar Ashel waktu itu, karena kamu juga gapernah dikenalin ke temen temen agency." ucap Chika.

"Tapi kalo kamu gamau cerita gapapa, aku penasaran, soalnya Ashel kayanya masih ngarep ngarepin kamu sampe saat ini." tambah Chika.

"Aku ngerasa lega dan kosong, dua hal bersamaan yang aku rasain kadang aku dilema, tapi aku rasa lebih baik sekarang tanpa siapapun saat ini." ucap Rava.

"Urusan Ashel masih berharap sama aku itu hak dia dan aku gabisa ngelarang itu, karena yang punya kendali itu dia sendiri, dan aku rasa aku lebih baik sendiri tanpa dia, aku gamau ngerasain sakit hati lagi berulang kali, meskipun aku bilang ke dia kalo kita berjodoh pasti kita akan bertemu lagi." ucap Rava.

"Tapi kamu udah moveon dari Ashel?" tanya Chika, dirinya semakin penasaran dengan ucapan Rava.

"Bohong kalo aku bilang udah moveon sepenuhnya kak." ucap Rava terhenti.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang