Bab 18

1.1K 142 9
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca








***

Ketika Rava mengantri di kasir, ia bertemu dengan Chika yang sedang panik dan kebingungan membuka tas nya.

"Aduh kemana ya dompet gua." Chika semakin frustasi karena tidak menemukan dompetnya ditas, sedangkan belanjaannya sudah di hitung oleh penjaga kasir.

Chika tidak menyadari adanya Rava disitu, ia ingin menggunakan e wallet pun kuotanya habis, sungguh hari ini hari sialnya Chika.

Rava sepertinya mengerti keadaan Chika yang kehilangan dompet dan mungkin akan kesulitan membayarnya.

Rava maju kedepan kasir untuk menghitung barang barangnya

"Kak, dibarengin sama kakak yang ini ya." ucap Rava

Setelah semuanya di hitung, penjaga kasir tersebut segera memberikan tas belanja kepada Chika, Chika semakin bingung karena ia tidak tau mau membayar menggunakan apa.

"Kak, udah dibayar kok sama mas mas itu." tunjuk penjaga kasir ke arah Rava yang berada di depan pintu masuk.

"Ohh oke makasih kak, maaf ya." Chika mengambil barangnya lalu segera menghampiri laki laki itu.

"Mas mas, makasih ya, makasihh banget udah bayarin belanjaan saya, dompet saya kayanya jatuh di jalan, mas nya namanya siapa? saya minta nomor rekeningnya biar besok saya bisa ganti belanjaan inii" ucap Chika sambil sedikit menunduk, Rava yang melihatnya pun sedikit gemash dengan nya.

"Haha kaya sama siapa aja sih kak Chika." tawa Rava

Chika langsung menoleh ke orang tersebut

"Ih Rava, makasih ya aku panik banget, jadi mikir aku bikin kebaikan apa sampe bisa ditolong kaya gini sama orang." lega Chika yang mengelus dadanya karena paniknya sudah lega.

"Hehe lagian kak Chika ga ngeliatin aku, sibuk sendiri." ucap Rava.

"Kirain kamu orang jahat dilihat dari tampilannya. lagian kamu kenapa pake masker, topi, hoodie nya ditutup sih, kaya copet aja." sedikit kesal Chika menepuk bahu Rava.

"Hehe dingin kak, lagian males kalo pergi malem malem terus dikenalin sama orang lain. tapi kalo copet hati kak Chika bisa sih." jawab Rava sambil terkekeh.

Rava tidak tau saja, dibalik masker chika, diam diam dia tersenyum kecil, entah itu salting ataupun tidak, tidak ada yang tahu.

"Ci elah buaya." Chika menunjukkan ekspresi seolah olah muntah mendengar gombalan Rava

"Kak Chika pake apa kesini?" tanya Rava

"Pake mobil sendiri, habis pulang dari kantor tuh.." Chika menunjukkan letak mobilnya.

"Oalah, yaudah kak aku duluan gapapa? udah ditungguin sama Floran mau nginep disana." ucap Rava.

"Oh oke gapapa, hati hati dijalan." ucap Chika kepada Rava yang mau memakai helm nya, Rava hanya mengangguk dan tersenyum, melihat Rava tersenyum bibirnya ikut terangkat namun seketika ia teringat peristiwa siang tadi.

"Eh Rava, nanti aku ganti ya yang tadi." ucap Chika lagi sebelum Rava meninggalkan parkiran minimarket itu.

"Gampang aja lah kak Chika, aku mau nungguin mobil kakak jalan." Rava berhenti disamping mobil Chika.

Rava tidak terlalu khawatir untuk meninggalkan Chika dan mengantarnya, karena minimarket itu di sebrang perumahan rumah Chika/Christian, yang pastinya aman.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang