Bab 11

1K 116 1
                                    

Disclaimer ini hanya cerita karangan semata, jangan sampe dibawa ke Real life.

Selamat membaca










***

H-1 perlombaan pun tiba, SMA Maheswara selaku tuan rumah pun kini mendadak sangat ramai karena tidak hanya perlombaan saja.

Namun disekolah itu diadakan Bazar tahunan untuk kelas XII, untuk melatih siswa nya agar bisa berwirausaha.

Setiap kelas harus menjual makanan atau karya yang mereka buat sendiri, lalu akan diberi stand masing masing perkelas.

Pengunjung dan penonton pun bukan hanya dari siswa SMA Maheswara dan SMA Garuda saja, para orang tua murid maupun umum diperbolehkan untuk berkunjung dan menonton lomba.

Bazar sudah dilakukan dari 1 hari yang lalu, sedangkan besok hari terakhir Bazar dan lomba basket yang dinanti nantikan.



...

Hari ini kelas Rava XII MIPA 2 menjual barang barang buatan sendiri setelah hari hari sebelumnya mereka menjual makanan.

Setiap siswa diberikan kebebasan untuk membuat apapun.
basic nya mereka akan membuat tempat rokok dari clay, Aksesoris dari clay, ada pula yang bisa membuat sepatu sendiri dari bahan ramah lingkungan.

Namun berbeda dengan Rava dan Floran, mereka berdua bekerja sama dibantu satu teman mereka yaitu Christian.

Rava sedari kecil sangat suka sekali melukis, ia akan melukis apapun tentang perasaan yang dia alami, itu membuat Floran menyarankan agar Rava menjual salah satu lukisannya.

Lukisan yang Rava pilih yaitu lukisan dengan judul "Delectare" yang artinya "mempesona" dalam bahasa latin.

Didalam lukisan itu terdapat wanita yang sedang duduk sendiri di pinggiran danau, ia seperti sedang sedih dan bahagia, dari lukisan itu menggambarkan suasana yang tengah dialami wanita tersebut.

Saat itu Rava masih berusia 14 tahun, ketika ia sedang bermain di taman danau setelah pulang sekolah bersama teman temannya.

Rava melihat wanita yang lebih tua darinya sedang duduk termenung sedih namun setelah itu wanita itu tersenyum.

Melihat dan merasakan seperti itu, entah bisikan dari mana, ia langsung mengambil buku gambarnya dan ia menggambar sketsa itu.

Ia memberikan sketsa itu kepada wanita itu dengan memberikan eskrim dan bunga, wanita itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada Rava.

Namun ia setelah itu dia tidak pernah melanjutkan nya lagi, lukisan itu baru ia lukis lagi 2 tahun lalu saat awal ia masuk ke SMA.

Ia terus terusan bermimpi tentang kejadian itu, berulang ulang namun kejadian yang sama pada saat itu.

Akhirnya ia melukiskan seperti apa yang ia mimpikan itu, Rava masih mengingat baju apa dan gerai rambut wanita itu, sayangnya dia tidak mengingat lagi wajah wanita yang ia lukis itu.

*Author ga bisa ngasih gambar lukisan itu, soalnya itu lukisan punya author sendiri wkwk.



...

Rava, Floran, dan Christian menjual Handpainting, lukisan tangan yang di kanvas.

Karena mereka melihat banyak pasangan pasangan di sekolah mereka, beberapa dari mereka pasti ingin mengabadikan bersama pasangannya.

Benar saja, banyak sekali pasangan yang datang untuk membuat Handpainting kepada mereka bertiga.

"Apa gua kata, pasti laku nih." ucap Christian seperti para otak bisnis, memang Christian disini adalah orang yang sering apa saja ia tawarkan untuk dijual.

"Haha mantap Chris, untung banget inii." jawab Rava

Floran yang memang lumayan pendiam ini hanya mengangguk senang saja.

Setelah tidak terlalu ramai bazar oleh siswa siswi hanya ada orang umum saja dan para orang tua yang sedang melihat lihat di bazar,

Dikarenakan siswa siswi yang tidak berjualan diwajibkan untuk tetap masuk sekolah untuk menonton berbagai perlombaan.

Oniel dan Indah menghampiri stand kelas Rava, karena Rava sebelumnya memberitahu orang tuanya agar datang untuk membeli sesuatu dari kelasnya, agar perolehan nilai kelasnya bertambah.

Sedangkan orang tua Rava tidak bisa hadir kemarin karena kesibukan mereka, jadi mereka datang hari ini.

"Woi bro, gimana dagangan laku ga?" tanya Oniel kepada Rava Floran Christian.

"Eh ternyata ada om Oniel, laku dong om." jawab Christian.

Oniel adalah bapak yang bisa berbaur dengan teman teman Rava, karena terkadang kerja kelompok mereka dilakukan di rumah Rava, sehingga Oniel bisa berbaur dengan teman Rava.

Mereka bertiga menyalami Oniel dan Indah.

"Ayah, bunda lihat lihat dulu aja barangkali ada yang tertarik." ucap Rava.

"Nih kalian jualan apaan, handpainting ya?" kata Indah sambil melihat lihat barang di stand mereka.

"Iya tante, barangkali tante sama om mau nyoba." ucap Floran.

"Ayah mau?" tanya Indah.

"Boleh boleh." jawab Oniel.

Akhirnya mereka berdua menyoba Handpainting dan menuliskan "Ondah" di kanvas itu.

"Ciee om Oniel sama tante Indah." tiba tiba si 3 kucrut entah datang darimana, siapa lagi kalo bukan Ollan Lucas dan Daniel.

"Wihh Sobat sobat om nih." Akhirnya mereka bertiga menyalami Ondah.

Ollan dan Lucas sedang dibebas tugaskan osis karena acara bazar, sedangkan Daniel menyusul Ollan dan Lucas yang sepertinya ingin mengunjungi Floran dan Rava.

"Kalo kalian jualan apa?" tanya Indah kepada mereka berdua, karena Ollan kan masih satu kelas dengan Rava, beda nya dari tadi ia belum melihat Ollan di Stand kelasnya.

"Kalo kelas kita jualan makanan dan minuman tante, kemarin soalnya udah jualan barang." jawab Daniel diberi anggukan oleh Lucas juga.

"Ohh gitu, Ayo kita beli makanan dan minuman dulu yah." ucap Indah kepada Oniel.

Setelah bertanya lokasi stand kelas mereka.

"Ohh oke, Kawan kawan kita tinggal dulu ya." ucap Oniel kepada orang orang yang ada disitu.

Mereka semua kompak menjawab "Okee pack."



...

"Om dateng sama siapa?" ucap Christian, tiba tiba ada om nya yang tinggal serumah bersamanya.

"Ohh sendirian dari rumah, cuma ditemenin sama Chika." ucap Pucho om nya Christian.

diikuti Chika dari belakang Pucho sambil melihat lihat stand ini.

Rava yang berada di belakang Christian sedang membersihkan sesuatu belum melihat kepada tamu yang datang.

"Rav, Flo ini Om gua." Rava dan Floran melihat Pucho langsung menyalami nya dan memperkenalkan diri, Chika masih saja diam memperhatikan barang barang yang dijual di stand itu.

Namun Rava akhirnya melihat Chika dari dekat dan dia mengenali dari kata Atin waktu itu.

"Kayanya Christian deket banget sama Chika." batin Rava










***

Hai

Author lagi semangat nulis, jadinya ada waktu luang buat ngelanjutin cerita ini.

Terimakasih buat yang udah ngevote cerita ini

Happy nice a day

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang