Chapter 10 - Adu Rayu

102 13 2
                                    

[Perhatian! Sebagian pembaca mungkin tidak nyaman dengan adegan di chapter ini. Mohon bijak dalam memilih bacaan]

"Unnieee! Bagaimana ini? Aku pasti akan bingung jika Seung Wan oppa menanyakan hal macam-macam." Rengek Joy kepada Irene begitu Wendy meninggalkan ruang tunggu.

"Tenanglah Soo Young. Aku rasa dia tidak akan menanyaimu macam-macam. Kau tidak perlu panik."

"Bagaimana aku tidak panik, unnie? Sekarang aku harus bagaimana?"

"Ehm. Bagaimana kalau kau minta Seulgi ke sini?"

Joy pun mengangguk dan segera menelpon Seulgi untuk menghampirinya di ruang tunggu.

Joy pun mengangguk dan segera menelpon Seulgi untuk menghampirinya di ruang tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa sayang?" Tanya Seulgi begitu ia memasuki ruang tunggu.

"Seung Wan oppa, dia ingin bertemu denganku setelah acara, oppa." Jawab Joy dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Tenang, Soo Young. Tenangkan dirimu dulu." Seulgi memegang kedua pundak kekasihnya itu.

"Aku takut dihujani pertanyaan yang tidak bisa kujawab, oppa."

"Sepertinya Seung Wan tak akan menanyakan hal yang aneh. Aku percaya itu." Seulgi mencoba menenangkan kekasihnya.

Joy hanya menundukkan kepalanya dan terus memasang wajah sedih dan ketakutan.

"Apa ada peristiwa yang tidak aku ketahui setelah kejadian angin kencang tadi?"

"Seung Wan memegang tanganku ketika Joy masuk ke ruangan ini. Secara reflek ia melepaskan genggamannya begitu saja." Jawab Irene dengan ekspresinya yang datar.

Seulgi mengangguk, memahami situasi yang terjadi.

"Sepertinya Seung Wan akan meminta maaf kepadamu, Soo Young." Ujar Seulgi.

"Minta maaf?"

"Ya. Seperti cerita nuna siang tadi, Wendy sempat melihat sosokmu dan Yeri kan di memorinya? Meski tidak jelas dan ia pun tak yakin. Menurutku rasa ingin segera mengetahui kekasihnya semakin kuat. Dia beranggapan kaulah kekasihnya."

"Seulgi, Soo Young. Maafkan aku. Aku tau ini memberatkan kalian. Tapi jujur saja, aku memiliki sedikit harapan jika Seung Wan benar-benar akan mengenaliku. Kau tau sendiri kan, Soo Young. Beberapa kali dia memberikan perhatian padaku. Mungkin saat ini dia hanya merasa bingung. Jadi, sekali lagi aku meminta bantuanmu, Soo Young. Tolong bantu Seung Wan melewati fase ini. Sepertinya ia lebih condong kepadamu dibandingkan Yeri." Irene mencurahkan segala isi hatinya sambil menggenggam tangan Joy.

"Kenapa namaku disebut-sebut?"

Ketiga orang yang sedari tadi ada di ruang tunggu secara bersamaan menoleh ke arah pintu.

"Yaish, Yeri. Kau membuatku kaget saja!" Ujar Seulgi yang posisinya membelakangi pintu masuk.

"Ada apa ini? Kenapa kalian berkumpul?" Pertanyaan kembali dilontarkan oleh Yeri.

The RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang