Chapter 26 - What do I Call You?

79 10 0
                                    

Suasana mobil terasa begitu dingin. Sejeong benar-benar merasa terjebak.

Seung Wan, aku akan memberimu pelajaran nanti! Kenapa aku harus berakhir seperti ini dengan Eunbi?

Sebenarnya Sejeong merasa sedikit gugup karena ia harus duduk di samping Eunbi. Wanita cantik di sampingnya itu pun juga masih tidak bisa menenangkan diri. Pelukan singkat yang masih saja belum bisa ia lupakan. Eunbi mulai merasa ada kegoyahan di hatinya.

Ingatlah Eunbi, kau akan menghampiri pria yang kau sukai dan tidak pernah kau lihat selama 2 tahun lebih. Fokuslah. Kau sudah menjaga hati sejauh ini.

Lamunan keduanya terhenti ketika ponsel Sejeong bergetar. Sebuah panggilan dari Wendy.

"Direktur Kwon, apa kau keberatan jika aku mengangkatnya?"

"Tidak. Silahkan."

"Halo?"

"Mwo? Halo? Bukankah ini masih jam kerja? Mengapa kau hanya menyapaku seperti itu?"

"Ehm. Maaf. Ada yang bisa saya bantu?"

"Hahaha. Sejeong, aku hanya bercanda. Kenapa kau kaku sekali."

"Baiklah aku akan lebih rileks."

"Hei, bagaimana pertemuan hari ini? Apakah berjalan lancar?"

"Saya sedang menuju kantor bersama Direktur Kwon untuk menemui Tuan Wendy. Apa kita bisa membahasnya nanti?"

Sejeong berusaha memberikan kode kepada Wendy. Ia ingin bosnya itu berpikir sendiri bagaimana menyembunyikan dirinya dari Eunbi. Sedangkan Sejeong berpikiran ia tak mungkin mengatakan pada Eunbi bahwa Wendy yang ada di panggilan itu.

"Yaaaah! Sejeong kenapa kau membawanya ke kantor? Bagaimana denganku?"

"Ya benar. Direktur Kwon bersedia menunggu Tuan Wendy sampai setibanya di kantor setelah rapatnya usai."

"Sial. Sejeong kenapa kau tidak mengabari ku dari awal. Berapa menit lagi sampai kau tiba di kantor?"

"Sekitar 15 menit lagi kami mungkin tiba. Maaf saya harus mengakhiri telepon ini."

Sejeong pun memutus teleponnya dengan Wendy dan meninggalkan sang CEO yang masih saja bengong memikirkan cara kabur.

"Apakah ada kabar dari Wendy oppa kapan ia akan selesai?"

"Masih belum ada kepastian, direktur."

Eunbi pun hanya mengangguk.

Di ruang kerjanya, Wendy masih saja tak bisa memikirkan caranya untuk kabur. Ia masih harus menyelesaikan semua tumpukan pekerjaan di atas mejanya.

"Sejeong kenapa kau tidak punya planning untukku? Bisa-bisanya kau membawa wanita itu ke sini. Bagaimana kalau Joo Hyun tiba-tiba datang?" Gerutu Wendy sambil mengumpulkan berkas pekerjaan sebisanya.

Setelah Eunbi dan Sejeong tiba di kantor Wendy, Sejeong langsung mengantar Eunbi menuju ruang tamu yang terletak di dalam ruang kerja Wendy yang besar.

"Silahkan duduk direktur. Maaf aku tidak bisa menemanimu di sini, karena aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan." Ucap Sejeong beralasan untuk menghindari Eunbi.

"Ah, tunggu Tuan Sejeong. Apa benar kita pernah bertemu sebelumnya?" Eunbi menatap ragu ke arah Sejeong.

Deg..deg..

Apa Eunbi mengingatku?

"Ya direktur. Kita pernah bertemu sebelumnya."

"Apa benar saat kita bermain hockey?"

The RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang