"Sarajiji ma..hangsang meomulleo..nae shimsullo neol kkaetteuryeo.." Wendy sedang bersenandung di tengah ritual mandinya.
Hari ini akan menjadi sejarah bagi Wendy dan Shon Fashion Inc. Siang ini acara penandatanganan kerja sama antara perusahaan Wendy dengan SOHO Group akan dihelat di tower milik Wendy. Dirinya sudah tidak sabar untuk menghadiri acara itu, dan mengibarkan bendera persahabatan dengan SOHO Group.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 tepat. Wendy yang sudah selesai bersiap dan mengenakan outfit formalnya bergegas menuju ke tower miliknya.
Acara penandatanganan dihadiri oleh seluruh BOD dan BOC dari kedua perusahaan. Wendy sempat melihat Eunbi dan keduanya bertemu pandang. Ia pun langsung menundukkan tubuhnya, memberi penghormatan kepada Eunbi, begitu juga sebaliknya.
"Terima kasih Tuan Kwon. Akhirnya kita bisa menemukan titik temu terbaik." Ujar Wendy saat momen pemotretan kedua CEO perusahaan.
"Maaf membuatmu menunggu lama. Aku mengira semua akan berjalan lancar, ternyata ada sedikit kekisruhan yang dibuat Eunbi. Ku harap kau tidak menyimpan rasa dendam terhadap anakku."
"Sama sekali tidak. Aku hanya ingin fokus pada masa depan. Mari kita jadikan kerja sama kita menjadi yang terkuat di seluruh penjuru Korea."
"Shon Wendy, aku tidak salah mengandalkanmu untuk mengelola investasiku." Kwon Ha Joon meraih tangan Wendy dan bersalaman dengannya. Gemuruh suara katup lensa tak berhenti berbunyi, flash bertebaran di mana-mana. Kini kerja sama Shon Fashion Inc dan SOHO sudah dimulai.
Setelah acara seremonial selesai, seluruh tamu undangan pun mulai meninggalkan tempat perhelatan. Wendy masih terlihat mengobrol dengan beberapa koleganya. Dalam kesempatan itu, Eunbi mencoba mendekat ke arah Wendy.
"Wendy-ssi." Sapa Eunbi dengan suara yang pelan.
Wendy dan seluruh koleganya memandang ke arah Eunbi. Merasa ada hal penting yang akan dibicarakan, Wendy pun berpamitan kepada koleganya untuk berbicara empat mata dengan Eunbi.
"Hai Eunbi, bagaimana kabarmu?"
"A-aku baik. Kau sendiri bagaimana, op- ah maksudku, Wendy-ssi?"
"Panggil saja oppa, kalau kau masih nyaman dengan panggilan itu. Aku juga baik, Eunbi. Ah iya, apa ada yang ingin kau bicarakan?"
"Se-sebenarnya, aku ingin meminta maaf."
"Hm? Soal?"
"Soal apa yang sudah terjadi pada oppa. Semua karena egoku."
"Ah soal itu."
"Oppa sudah mengetahuinya?"
Wendy hanya menanggapi dengan tawa kecilnya.
"Kau lupa kalau Sejeong itu sekretarisku? Oh iya, by the way, selamat ya." Wendy kembali mengukirkan senyumnya.
"Hah? Selamat? Oppa, apa saja yang Sejeong oppa beritahu kepadamu?"
"Hahaha, Eunbi kau tak perlu khawatir. Maaf kalau kau bermaksud menyembunyikan hubunganmu dengan Sejeong dari orang-orang. Aku bisa pastikan tidak akan menyebarkan fakta ini. Oh iya, tanggal 12 besok, aku pinjam Sejeong dulu ya. Siapa tau kau berencana ada acara dengannya."
"Ah, tidak. Sejauh ini kami belum ada janji di tanggal tersebut. Apa aku boleh tau kemana kalian akan pergi?"
"Sejeong akan menceritakan padamu, jika kau menanyakannya. Ah Eunbi, aku minta maaf karena tidak bisa mengobrol lebih lanjut, aku harus menjemput kekasihku sekarang."
Ah, akhirnya Wendy oppa mengatakannya padaku. Inilah hal yang aku tunggu, mendengar pernyataan langsung darinya.
"Ah baiklah oppa, berhati-hatilah di jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Road
RomanceSemuanya terasa asing bagi penglihatanku, tapi entah mengapa hatiku merasa ini semua begitu familiar. Jalan ini terus membuatku melangkah, meski terkadang aku tersadar langkahku tak membuatku berpindah dari titik awal. Aku sempat jalan di tempat, me...