2.ada apa dengan lukisan sabiru?.

275 62 38
                                    



                    Happy reading


Bintang Zaira Sandira. Gadis penakut diantara ke tiga gadis lainnya, dengan rambut kepang dua khasnya. Jangan beranggapan jika gadis itu memakai kaca mata tebal untuk melengkapi diri gadis tersebut. Kalian salah nyatanya gadis itu tak memakai kaca mata sama sekali, beda halnya dengan Pelangi si gadis angkuh. Gadis yang selalu memakai kaca mata di jam belajar karena mata gadis itu minus.

Binatang mengambil nampan makanan siang dari petugas kantin. Berjalan perlahan lahan dengan antrian yang sangat panjang,sampai tiba giliran gadis itu yang maju. Seporsi nasi, beberapa potong lauk pauk, semangkuk kecil sayur sup serta satu buah pisang telah tersaji di dalam nampan bawaan nya. Melangkah penuh kehati hatian sambil sesekali melihat sekeliling, semua orang duduk berkelompok sesuai circel masing masing,berbeda dengan siswa genius yang mendapatkan tempat duduk di pojok kantin dengan pembatas kaca.

Gadis itu berjalan menghampiri meja pojok. Dengan satu tangan menahan nampan makanannya dan satu tangan lagi berusaha membuka pintu kaca di depannya. Bintang berjalan mendekati delapan orang yang tengah duduk menikmati makanan masing masing.

"Boleh aku gabung sama kalian semua?." tanya Bintang hati hati.

Enam orang mendongak menatap sekilas ke arah Bintang dan kembali melanjutkan makan mereka, kecuali Binar dan Pelangi. Kedua gadis itu masih asik dengan makanan masing masing.

"Kalau lo mau gabung tinggal duduk aja." celetuk Pelangi.

"Jangan sungkan bukannya kita teman."  tutur Binar lembut sambil menepuk pelan kursi di sampingnya mempersilahkan Bintang untuk duduk.

"Harusnya lo tau tempat, lo nggak pantas duduk dengan kita kita!. Ingat lo sama Sabiru kombinasi yang sempurna cupu dan bisu!." sarkas Cakrawala tanpa melihat ke arah Bintang. Pemuda tersebut masih asik dengan makanan di hadapannya.

Bintang  mengurungkan niatnya untuk menduduki kursi di samping Binar. Gadis itu menunduk takut setelah mendengar kata kata tajam dari Cakrawala.

Bertepatan dengan itu, Sabiru yang baru saja datang langsung menduduki dirinya di samping Pelangi setelah meletakkan nampan makanannya di atas meja. Atensi mereka teralihkan saat melihat kehadiran laki laki itu.

Tak menghiraukan yang lainnya, Sabiru mulai menikmati makanannya dengan tenang.

Tak

Bantingan sendok dan garpu saling beradu pada nampan aluminium tersebut. Cakrawala sang pelaku langsung berdiri dari duduknya.

"Gue selesai besok besok gue harap lo berdua nggak usah gabung makan siang sama kita kita!." cetus Cakrawala sambil menunjuk Sabiru dan Bintang bergantian. Pemuda  itu melangkah keluar dengan nampan kosong di kedua tangannya.

"Bukannya lebih bagus jika dia nggak gabung sama kita?." tanya Pelangi yang baru saja mengelap sudut bibirnya dengan tisu setelah menyelesaikan makannya.

"Siapa?, Sabiru atau Cakrawala?."  dengan dahi mengkerut Bintang bertanya balik kepada Pelangi. Dirinya juga ikut mengelap sudut bibirnya dengan tisu.

"Cakrawala,  gue nggak suka sama tempramental yang dia miliki apalagi wajah songong sok berkuasa nya." jawab Pelangi seadanya.

Pelangi memandang satu persatu wajah teman temannya. Mereka yang duduk di sana hanya diam tanpa menanggapi ucapan Pelangi.

"Atau kalian semua terlalu takut sama Cakrawala dan mengabaikan gue?." tanya Pelangi dengan wajah datar khas gadis itu. Suasana dalam ruang tersebut semakin sunyi tak ada satu patah kata yang keluar dari mulut mereka.

Pyramid high school : genius class ( telah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang