Hay readers sekalian aku up lagi lohJangan lupa votment ya
Happy reading
Malam ini pelangi, Binar,dan Angkasa berkumpul di markas mereka. Ketiganya kini berdiri memandang papan tulis dengan berbagai jenis foto menempel.
Kasus kematian Religius itu judul yang di sepakati ketiganya. Melihat dari kertas yang di temukan pada korban dengan lambang tiga kepercayaan."Sekarang apa rencana kita?." tanya Angkasa menatap kedua gadis di sebelahnya.
Pelangi masih menatap lurus pada papan tulis. Gadis itu masih meneliti keasaman di antara korban korban tersebut.
"Kepala sekolah, dokter Clara, kita harus pilih salah satu di antara keduanya." tutur Pelangi.
"Maksudnya?." tanya Binar yang masih bingung di tempat.
"Gue rasa kepala sekolah ikut andil dalam kasus ini ... dari beberapa kasus yang terjadi di sekolah nggak ada satupun bukti yang di temukan polisi, seolah olah tkp telah di bersihkan sebelum polisi melakukan penyelidikan." terang pelangi. Gadis itu mengetuk ngetuk spidol ke arah dagunya.
"Bagaimana jika polisi bekerja sama dengan kepala sekolah?, seperti sogok menyogok, kepala sekolah memberi imbalan kepada polisi untuk menutup kasus tersebut—." tambah Binar lagi. Mengutarakan pikirannya, kembali menatap papan tulis mengambil beberapa lembar foto yang akan di tempelkan.
"Bisa jadi polisi sendiri yang menghancurkan bukti di tkp karena imbalan tersebut." sambung Angkasa.
Banyak praduga yang tengah melintas di pikiran mereka masing-masing. Binar dan Angkasa keduanya kini melangkah menuju sofa mengistirahatkan pikiran mereka sebentar. Pelangi sendiri masih sibuk memandang papan tulis.
"Orang itu, sebenarnya siapa dia?." guman pelangi. Tangan gadis mulai menempelkan foto dokter Clara, Kepala sekolah serta mengaitkannya dengan foto para korban.
Setelah selesai mengaitkan semuanya,gadis itu menoleh ke arah Angkasa dan Binar."gimana jika kita singkirin dokter clara dulu ... maksud gue kita memotong akar nya lebih baiknya kita potong ranting ,dahan,serta batangnya dulu." Jelas pelangi. "Singkatnya kita harus jebloskan, doktet Clara ke polisi, selanjutnya kepala sekolah."
"Menurut kamu polisi bisa di percaya?." tanya Binar, menatap lamat pada pelangi.
Pelangi mengangguk meng-iya kan perkataan Binar."ada satu polisi yang bisa di percaya, jika kalian nggak keberatan gue akan bawa polisi itu ke asini." usul pelangi.
"Tapi bagaiman caranya kita masukkan dokter Clara ke kantor polisi?, semuanya butuh bukti." ungkap Angkasa. pemuda itu menggosok mata lelah.
"Karena kita punya buktinya maka secepatnya kita laporin dokter Clara." sambung Binar.
"Hari ini sampai di sini aja dulu,?kita kembali ke asrama sebelum ketahuan petugas malam jika kita nggak ada dalam asrama." Angkasa membereskan semua buku serta alat tulis yang berserakan di atas meja.Binar juga ikut berdiri dati duduknya.
"Pelangi ayo kita pergi dari sini." ajak Binar. Keduanya telah sama sama berdiri menunggu pelangi.
Pelangi menoleh ke arah dua temannya. " kalian duluan aja, gue masih ingin di sini sendiri."
Tak ambil pusing lagi Angkasa dan Binar pergi menjnggalkan gadis angkuh itu sendirian.
••••••
Bumi berlari ke arah belakang sekolah, tempat di mana cakrawala berada. Black sempat mengabari dirinya, jika Cakrawala ada di belakang markas.
"Cakra." Pemuda itu berjongkok, meringis pelan melihat kondisi tubuh Cakrawala. "Lo ketemu kepala sekolah?." tanya Bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid high school : genius class ( telah terbit)
Ficção AdolescenteTerdapat tiga tingkatan di pyramid high school Tingkat pertama duduki oleh sepuluh siswa dengan kemampuan di atas rata rata.ke sepuluh siswa tersebut menempati genius class.kelas yang hanya di khususkan untuk siswa pintar saja. Di tingkat kedua ada...