6.ra gimana caranya luluhin hati bumi?.

118 39 9
                                    

               Up setiap hari ya readers

                    Happy reading

Bumi raka tarrono, pemuda yang tak banyak berbicara,sarkas serta pendiam itu tengah memperhatikan sorang gadis yang sedari tadi berjalan pelan di atas tembok pembatas rooftof dengan kedua tangan di rentangkan.

Bumi sempat terpana akan Senyuman yang tak pernah pemuda itu lihat selama mengenal gadis angkuh itu. Kini terlihat jelas senyum manis tanpa maksud lain.bukannya apa?, selama ini gadis itu hanya menampilkan senyum mengejek,atau senyum devil khas gadis itu.

Entah dorongan dari mana gadis itu mau membantunya, bahkan di saat dirinya terang terangan membenci gadis itu. Ucapan menusuk namun tajam pernah pemuda itu layangkan kepada si gadis.

"Sampai kapan lo mau perhatiin gue segitunya?." tanya Pelangi. Dari atas sini gadis itu bisa melihat dengan jelas jika Bumi membuang muka ke samping dengan dengusannya.

"Lo nggak takut jatuh?." tanya Bumi. Pemuda itu memperhatikan setiap gerak gerik Pelangi. Takut takut jika si gadis jatuh benaran.

Pelangi menduduki dirinya di atas tembok pembatas rooftof. Kaki gadis di ayun ayunkan dengan kedua tangan menumpu pada tembok.

"Ada hubungan apa lo sama siswa gila tadi?."

Bumi mengangkat kepalanya mentap tajam gadis itu. Menghela napas gusar pemuda itu berdiri menghampiri Pelangi.

Pelangi mengunduk menatap manik hitam milik pemuda itu. Kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana cream itu menambah kesan cool pada diri pemuda itu.

"Dia nggak gila!." lirih Bumi. Kedua tangannya terkepal kuat di dalam saku celananya.

"Lalu?." tanya Pelangi lagi. Bumi sendiri terdiam sesaat enggan membalas pertanyaan gadis angkuh tersebut. "Sebenarnya apa rencana lo?."

"Maksud lo?." Pemuda itu menatap si gadis. Mengikis jarak dengan kedua tangan pemuda itu bertengger di sisi kedua tangan Pelangi. Dari jarak sedekat ini Pelangi bisa melihat dengan jelas ada ketakutan yang tak bisa pemuda itu ungkapkan.

"Bumi bagaimana caranya lo bisa masuk ke Geniu Class?, semua orang tau kalau lo siswa transfer dari Standard Class atau ada sesuatu yang lo sembunyikan dari semua orang?—."

Gadis itu terdiam sejenak menunggu jawaban Bumi yang hanya diam membisu. Pemuda itu mau bermain dengan dirinya rupanya. Bumi mebalikkan badan melangkah pergi meninggalkan Pelangi yang masih anteng nya duduk.

"Peraturan nomor tiga, kecerdasan tidak di butuhkan namun keahlian yang di perlukan." tutur Pelangi.

Langkah Bumi berhenti pada pertengahan,
berbalik dan menatap semakin rumit gadis yang tengah tersenyum miring ke arah nya.

"Lo!." Tunjuk Bumi kepada gadis. "Kenapa bisa tau?."

Pelangi tak langsung menjawab pertanyaan pemuda itu. Gadis itu mendongak memandang langit biru, tangannya terangkat ke atas guna melindungi matanya dari silau matahari.

"Rencana lo kurang matang sehingga Aksa harus jadi korban selanjutnya, Bumi gue tau tujuan lo baik tapi sayangnya lo nggak ajak gue buat gabung."  ungkap Gadis itu.

"Gabung?, lo mau bahayain diri sendiri!." Pemuda itu tak habis pikir dengan jalan otak Pelangi. "Aksa dia udah gue anggap seperti saudara sendiri sekaligus sahabat gue baru aja mengalami hal mengerikan dan lo—." Bumi kehilangan kata kata.pemuda itu mengacak acak kasar rambutnya.

"Satu tahun lalu Aksa temuin sebuah buku dengan judul Pyramid High School, buku yang hampir semua isi nya tentang pengembangan obat obatan namun, bukan obat biasa untuk di komsumsi sembarangan orang—." Ada jeda beberapa detik. Bumi Memandang ke arah langit biru sebentar.

Pyramid high school : genius class ( telah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang