22. Praduga si kembar non-identik

94 25 18
                                    


Haya para pembaca sekalian aku up lagi ya.

Happy reading

Awan dan Guntur berjalan berdampingan di taman luar asrama. Kedua kembar non-identik itu merasa bosan dengan sekolah yang harus di liburkan satu minggu ke depan.

"Bumi sama Cakrawala belum pulang sampai sekarang?." tanya Awan kepada Guntur.

Guntur menghela napas gusar. Pemuda itu merasa sekolah ini seperti menyimpan banyak rahasia."Ini perasaan gue aja atau memang sekolah kita penuh misteri?."

Awan mengangguk membenarkan. "Kejadian aneh mulai terjadi saat Aksa kita temukan nggak bernyawa dan kuis malam yang di tukar jadi game." ungkap Awan mengutarakan isi pikirannya.

"Beberapa hari ini gue perhatiin Pelangi, Binqr, sama Angkasa bersikap aneh, sepertinya ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari kita semua."

Guntur memikirkan hal yang sama seperti Awan. pemuda itu menjentik jarinya seolah mendapatkan sebuah ide. "Bagaiman kalau diam diam kita ikuti Pelangi, Jatuhnya seperi detektif gitu, kapan lagi coba kita bisa jadi detektif yang bisa mecahkan sebuah kasus." seru Guntur

"Wah lo hebat juga ternyata, tunggu di sini, gue mau ambil perlengkapan detektif dulu." decak Awan menatap kagum sang kembaran.

"Eh mau kemana lo?." cegat Guntur menahan tudung hoodie Awan. "lo pikir kita di rumah, mana ada kita bawa itu ke sini, oon."

"Akh lepas bangsat gue ke cekik nih." hardik Awan memukul mukul tangan Guntur yang masih menahan tudung hoodienya.

"Eehhh itu bukannya Pelangi?." ujar Awan memberitahu.

Dengan, cepat Guntur menarik tubuh Awan untuk bersembunyi.kedua memperhatikan Pelangi yang tengah membawa kantong kresek dan satu buah parpebag.

"Kita ikutin tapi pelan pelan jangan sampai ketahuan." Peringat Guntur.

Dengan langkah pelan pelan serta seswkali keduanya bersembunyi saat pelangi menoleh ke belakang.

Gadis angkuh itu membuka knop pintu markas dan masuk menghampiri Bumi dan Cakrawala.

"Bumi ,Cakra bangun udah siang ." gadis itu mengguncang ke dua tubuh pemuda secara bergantian. Masih tak ada pergerakan, Pelangi dengan santai membuka tutup minum dan menyipratkan air tersebut kepada keduanya.

"AAA BANJIRRR." teriak Cakrawala langsung menduduki dirinya.

Bumi terdiam sambil mengumpulkan nyawa, mengusap wajah basahnya secara perlahan.

"Lo bisa nggak sih, bangunin gue manusiawi dikit!." bentak Cakrawala tak terima,  menatap penuh permusuhan kepada Pelangi

bentak Cakrawala. Pemuda itu menatap penuh permusuhan kepada pelangi.

"Lo nya aja yang kebo, gue udah bangunin kalian berdua dengan cara baik baik, tapi kalian nggak bangun sama sekali." bela pelangi, menatap garang ke arah Cakrawala. Pemuda itu membuang muka, terlalu malas meladeni gadis itu sekarang.

"Kalian berdua belum makan kan?, makan dulu abis itu lo." tunjuk pelangi kepada cakrawala. "Gue udah bawa ganti baju buat lo, dan sebelum lo ganti baju, lo pakai ini dulu." Pelangi memberikan sebuah salep ke telapak tangan Cakrawala."Itu salep buat luka lo biar nggak membekas nantinya." jelas gadis itu lagi.

"Tumben baik?, lo ada maunya nih pasti." tuding Cakrawala dengan mata memicing menatap penuh selidik ke arah Pelangi.

Pelangi yang di tuduh meraup kasar wajah cakrawala.

Pyramid high school : genius class ( telah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang